Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak 107 warga Malaysia dan anggota keluarga yang dibawa pulang dari Wuhan, China, melalui Misi Bantuan Kemanusiaan pada 4 Februari 2020 telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

"Sebelum ini mereka melalui waktu pemantauan di Pusat Pengawasan di Akademi Kepimpinan Pendidikan Tinggi (AKEPT), Bandar Enstek, Negeri Sembilan," ujar Menteri Kesehatan Malaysa, Dzulkefly Ahmad di Putrajaya, Selasa.

Dia mengatakan sampel tes ulang bagi mereka telah dinyatakan negatif namun salah seorang dari mereka sedang menjalani perawatan di rumah sakit terkait masalah kesehatan yang dialaminya.

"Mereka yang diperbolehkan pulang Selasa ini termasuk dua kasus yang sebelum ini positif COVID-19 dan dirawat di Hospital Tuanku Jaafar, Seremban, Negeri Sembilan," katanya.

Kasus tersebut, ujar dia, adalah kasus ke-11 dan ke-12 yaitu masing-masing melibatkan seorang anak laki-laki warga negara Malaysia berumur sembilan tahun dan ayah dari penderita kasus ke-11 berumur 45 tahun.

"Bagi kedua kasus tersebut mereka telah menerima perawatan di bangsal dan telah menjalani uji deteksi ulang sebanyak dua kali berturut-turut dan hasilnya adalah negatif," katanya.

Sehubungan hal tersebut, ujar dia, keseluruhan kasus yang telah dipulangkan dari bangsal adalah sebanyak 11 kasus dan tidak ada kasus baru dilaporkan pada Selasa, 18 Februari 2020

Jumlah kumulatif kasus COVID-19 yang dilaporkan permanen sebanyak 22 kasus dengan hanya 11 kasus masih dirawat di bangsal.

Baca juga: Pasien pertama COVID-19 orang Malaysia sembuh
Baca juga: Wisatawan AS positif Covid-19 ke 22 di Malaysia