Mitigasi virus corona, ekonom dorong stimulus diskon pariwisata
18 Februari 2020 17:15 WIB
Ilustrasi - Para wisatawan mancanegara turun dari kapal pesiar MV Boudicca yang menyinggahi Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon, Maluku, Minggu (19/1/2020). ANTARA FOTO/izaac mulyawan/wsj. (ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan)
Jakarta (ANTARA) - Ekonom senior Chatib Basri mendorong pemerintah membuat stimulus berupa potongan harga atau diskon khususnya di sektor pariwisata untuk memitigasi dampak virus corona.
"Bagaimana supaya wisatawan mancanegara yang tidak datang, dibantu dari domestik, misalnya diskon penginapan seperti saat bom Bali," katanya usai menjadi pembicara seminar publik kartu pra kerja di Jakarta, Selasa.
Selain penginapan, skema diskon lain, lanjut dia, juga bisa dari biaya tiket pesawat udara untuk mendorong permintaan.
Begitu juga kegiatan konferensi yang terdampak karena virus corona, Menteri Keuangan tahun 2013-2014 itu mengusulkan agar rapat pemerintah bisa dilakukan di daerah.
"Penguatan ekonomi domestik perlu dilakukan meski perdagangan luar negeri tidak begitu besar dampaknya akibat virus corona karena porsinya terhadap produk domesik bruto (PDB) yang kecil," ujar Chatib.
Kondisi itu berbeda jika dibandingkan Singapura yang mengalami tekanan besar karena porsi perdagangan luar negerinya besar terhadap PDB.
Mitigasi lainnya, kata dia, penguatan ekonomi masyarakat di antaranya melalui penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) bagi masyarakat miskin.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak akibat merebaknya virus corona.
Dampaknya, pemerintah menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China melalui seluruh pintu masuk Indonesia, salah satunya di Bali.
Sebanyak 164 jadwal penerbangan yang menghubungkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan seluruh destinasi di China Daratan akan dibatalkan mulai Rabu, 5 Februari 2020.
Baca juga: Bali rumuskan kembali wisata berkualitas di tengah isu Virus Corona
Baca juga: Industri perjalanan wisata di Yogyakarta terdampak kasus virus Corona
Baca juga: Sejumlah resort di Bintan berhenti beroperasi, terdampak Virus Corona
"Bagaimana supaya wisatawan mancanegara yang tidak datang, dibantu dari domestik, misalnya diskon penginapan seperti saat bom Bali," katanya usai menjadi pembicara seminar publik kartu pra kerja di Jakarta, Selasa.
Selain penginapan, skema diskon lain, lanjut dia, juga bisa dari biaya tiket pesawat udara untuk mendorong permintaan.
Begitu juga kegiatan konferensi yang terdampak karena virus corona, Menteri Keuangan tahun 2013-2014 itu mengusulkan agar rapat pemerintah bisa dilakukan di daerah.
"Penguatan ekonomi domestik perlu dilakukan meski perdagangan luar negeri tidak begitu besar dampaknya akibat virus corona karena porsinya terhadap produk domesik bruto (PDB) yang kecil," ujar Chatib.
Kondisi itu berbeda jika dibandingkan Singapura yang mengalami tekanan besar karena porsi perdagangan luar negerinya besar terhadap PDB.
Mitigasi lainnya, kata dia, penguatan ekonomi masyarakat di antaranya melalui penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) bagi masyarakat miskin.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak akibat merebaknya virus corona.
Dampaknya, pemerintah menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China melalui seluruh pintu masuk Indonesia, salah satunya di Bali.
Sebanyak 164 jadwal penerbangan yang menghubungkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan seluruh destinasi di China Daratan akan dibatalkan mulai Rabu, 5 Februari 2020.
Baca juga: Bali rumuskan kembali wisata berkualitas di tengah isu Virus Corona
Baca juga: Industri perjalanan wisata di Yogyakarta terdampak kasus virus Corona
Baca juga: Sejumlah resort di Bintan berhenti beroperasi, terdampak Virus Corona
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: