Saham Tokyo ditutup turun tertekan kekhawatiran pendapatan Apple
18 Februari 2020 16:53 WIB
Ilustrasi: Perempuan berkimono melintas di depan papan elektronik yang menunjukkan pergerakan turun Indeks Nikkei, Bursa Saham Tokyo, Jepang (14/5/2019). ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-hoon/aa. (Reuters/Kim Kyung-hoon)
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa, dengan saham-saham terkait teknologi sangat membebani pasar setelah Apple Inc mengumumkan akan gagal mencapai target pendapatan kuartalannya.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 1,40 persen atau 329,44 poin, dari tingkat penutupan Senin (17/2/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 23.193,80 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo turun 22,06 poin atau 1,31 persen, menjadi 1.665,71 poin.
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah setelah Apple pangkas target penjualan
Raksasa global Apple telah menyatakan bahwa wabah virus corona akan memengaruhi laba kuartal ini. Apple membatalkan panduan sebelumnya untuk kuartal pertama, mengutip penurunan permintaan di China dan gangguan pada rantai pasokannya.
Saham-saham yang berhubungan dengan alat listrik, produk logam, dan mesin paling banyak mencatat penurunan pada saat penutupan perdagangan.
Baca juga: Jepang akan coba gunakan perawatan HIV untuk pasien corona
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 1,40 persen atau 329,44 poin, dari tingkat penutupan Senin (17/2/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 23.193,80 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo turun 22,06 poin atau 1,31 persen, menjadi 1.665,71 poin.
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah setelah Apple pangkas target penjualan
Raksasa global Apple telah menyatakan bahwa wabah virus corona akan memengaruhi laba kuartal ini. Apple membatalkan panduan sebelumnya untuk kuartal pertama, mengutip penurunan permintaan di China dan gangguan pada rantai pasokannya.
Saham-saham yang berhubungan dengan alat listrik, produk logam, dan mesin paling banyak mencatat penurunan pada saat penutupan perdagangan.
Baca juga: Jepang akan coba gunakan perawatan HIV untuk pasien corona
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: