“Sejumlah inisiatif dilakukan untuk menjamin air aman untuk kita gunakan, termasuk dengan pengujian jangka panjang, penyaringan, dan penjaringan untuk menangkap puing-puing,” kata Menteri Urusan Air NSW Melinda Pavey dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan, “Namun kami menambahkan dua pekan ekstra hanya sebagai langkah pencegahan.”
NSW, yang dihuni sekitar sepertiga dari jumlah 25 juta warga Australia dan beribu kota Sydney, pada Desember tahun lalu memberlakukan pembatasan air untuk pertama kali dalam satu dekade terakhir.
Kebijakan itu dikeluarkan menyusul kekeringan yang melanda wilayah negara bagian itu selama tiga tahun belakangan.
Pembatasan juga dilakukan pemerintah karena sebagian wilayah di NSW hanya mempunyai sisa pasokan air minum untuk kurang dari setahun. Beberapa kota bahkan harus memasok air dari daerah-daerah lain di negara itu.
Dengan curah hujan 400 mm yang turun di sejumlah wilayah pada awal Februari ini, pemerintah akhirnya menyebut akan melonggarkan kebijakan itu mulai 1 Maret 2020, saat kualitas air di bendungan diharapkan telah meningkat.
Bendungan Warragamba, yang memasok sekitar empat perlima kebutuhan air Sydney misalnya, saat ini dalam kondisi lebih dari 80 persen penuh dan mencapai level tertinggi sejak Januari 2018.
Masyarakat di NSW kini akan dapat kembali menggunakan selang, sekalipun mereka masih perlu menambahkannya dengan keran pengontrol agar memastikan pasokan air tidak cepat habis.
Sebelumnya, pasokan air juga sempat tercemar debu dan serpihan sisa kebakaran hutan hebat, yang melalap jutaan hektare lahan dan menewaskan hingga 30 orang di seluruh Australia pada musim panas belum lama ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Australia hadapi kekeringan panjang
Baca juga: Australia tingkatkan dana darurat untuk bisnis terdampak kebakaran
Baca juga: Indonesia dapat apresiasi karena bantu penanganan karhutla Australia