Institut Teknologi Penerbangan Lombok terus cetak pilot berkualitas
18 Februari 2020 01:40 WIB
Kepala Sekolah Lombok Institute of Flight Technology, Captain Abbas Yahya Ali, menunjukkan pesawat jenis Liberty XL2 yang dipajang di area sekolah di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, NTB, Senin (17/2/2020). ANTARA/Awaludin
Mataram (ANTARA) - Institute Teknologi Penerbangan Lombok, Nusa Tenggara Barat, terus berkomitmen untuk mencetak sumber daya manusia pilot terampil dan berkualitas yang bisa diterima oleh seluruh maskapai penerbangan di Tanah Air maupun internasional.
"Alhamdulillah lulusan kami berkualitas bagus dan selama ini lulusan tidak ada yang belum kerja, semua cepat diterima bekerja di maskapai manapun," kata Kepala Sekolah Lombok Institute of Flight Technology (LIFT), Captain Abbas Yahya Ali, di Mataram, Senin (17/2).
LIFT, kata dia, telah memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan pada 2011 dengan Pilot School Certificate No.141D-012. Izin tersebut diperbarui setiap dua tahun sekali. "Sebelum diperbarui terlebih dahulu dilakukan audit," katanya.
Baca juga: Sekolah penerbangan akan beroperasi di Biak
Baca juga: Menhub akan abadikan nama Agung di sekolah penerbangan
Sekolah penerbangan yang sahamnya 100 persen dimiliki oleh pengusaha asal Lombok tersebut memiliki berbagai fasilitas untuk melatih para siswa calon pilot antara lain asrama dan ruang kelas yang representatif, serta delapan instruktur berpengalaman.
Fasilitas pelatihan yang paling utama adalah pesawat latih jenis Liberty XL2 yang memiliki teknologi canggih dengan fitur computerized lengkap, dan paling sensitif serta tingkat keamanan relatif tinggi.
Abbas menyebutkan jumlah pesawat Liberty yang digunakan untuk mencetak calon pilot sebanyak empat unit, namun hanya tiga yang dioperasikan terbang.
"LIFT satu-satunya sekolah penerbangan di Indonesia yang menggunakan pesawat Liberty untuk melatih siswa calon pilot. Kalau sekolah penerbangan lainnya menggunakan pesawat latih jenis Cessna," ujarnya.
Baca juga: Menhub tutup dua sekolah penerbangan
Baca juga: Pentingnya aspek keselamatan penerbangan sipil bagi sekolah penerbang
Saat ini, sekolah penerbang yang berada di Jalan Dukuh Saleh Nomor 16 Pejeruk Sejahtera, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram tersebut sedang mendidik sebanyak 14 siswa calon pilot. Mereka ada yang berasal dari Jakarta, beberapa kota di Pulau Jawa, Sulawesi, Medan, dan Papua.
Mereka akan mengikuti program pelatihan terbang selama satu tahun penuh, mulai Maret 2020 dan akan berakhir pada Maret 2021.
Abbas mengatakan selain siswa dari dalam negeri, pihaknya juga akan membuka kelas internasional karena sekolah yang dikelolanya sudah dianggap berstandar internasional.
"Kami juga sudah ada siswa calon pilot dari Arab Saudi yang baru mendaftar. Sekarang sedang dibantu mengurus visa siswa," ucapnya pula.
Baca juga: Laos akui kualitas sekolah penerbangan Indonesia
Baca juga: Menhub akan evaluasi seluruh sekolah penerbangan
Sementara itu, Direktur Utama LIFT, Hj Irene Manuwu berharap keberadaan sekolah penerbangan yang dikembangkannya bisa dimanfaatkan oleh putra-putri NTB yang ingin menjadi pilot yang handal dan berkualitas.
"Saya ingin putra dan putri di NTB bisa tumbuh dan berkembang menjadi pilot yang gagah perkasa, bukan hanya putra-putri luar daerah yang kita promosikan menjadi penerbang," katanya.
Irene juga akan mengembangkan jasa layanan berwisata ke pulau-pulau kecil di Pulau Lombok, menggunakan pesawat jenis Liberty XL2, namun masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan.
Baca juga: PT Merpati Nusantara Airlines berkomitmen cetak pilot handal
Baca juga: Sriwijaya Air akan bangun sekolah penerbangan di Maluku Utara
"Alhamdulillah lulusan kami berkualitas bagus dan selama ini lulusan tidak ada yang belum kerja, semua cepat diterima bekerja di maskapai manapun," kata Kepala Sekolah Lombok Institute of Flight Technology (LIFT), Captain Abbas Yahya Ali, di Mataram, Senin (17/2).
LIFT, kata dia, telah memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan pada 2011 dengan Pilot School Certificate No.141D-012. Izin tersebut diperbarui setiap dua tahun sekali. "Sebelum diperbarui terlebih dahulu dilakukan audit," katanya.
Baca juga: Sekolah penerbangan akan beroperasi di Biak
Baca juga: Menhub akan abadikan nama Agung di sekolah penerbangan
Sekolah penerbangan yang sahamnya 100 persen dimiliki oleh pengusaha asal Lombok tersebut memiliki berbagai fasilitas untuk melatih para siswa calon pilot antara lain asrama dan ruang kelas yang representatif, serta delapan instruktur berpengalaman.
Fasilitas pelatihan yang paling utama adalah pesawat latih jenis Liberty XL2 yang memiliki teknologi canggih dengan fitur computerized lengkap, dan paling sensitif serta tingkat keamanan relatif tinggi.
Abbas menyebutkan jumlah pesawat Liberty yang digunakan untuk mencetak calon pilot sebanyak empat unit, namun hanya tiga yang dioperasikan terbang.
"LIFT satu-satunya sekolah penerbangan di Indonesia yang menggunakan pesawat Liberty untuk melatih siswa calon pilot. Kalau sekolah penerbangan lainnya menggunakan pesawat latih jenis Cessna," ujarnya.
Baca juga: Menhub tutup dua sekolah penerbangan
Baca juga: Pentingnya aspek keselamatan penerbangan sipil bagi sekolah penerbang
Saat ini, sekolah penerbang yang berada di Jalan Dukuh Saleh Nomor 16 Pejeruk Sejahtera, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram tersebut sedang mendidik sebanyak 14 siswa calon pilot. Mereka ada yang berasal dari Jakarta, beberapa kota di Pulau Jawa, Sulawesi, Medan, dan Papua.
Mereka akan mengikuti program pelatihan terbang selama satu tahun penuh, mulai Maret 2020 dan akan berakhir pada Maret 2021.
Abbas mengatakan selain siswa dari dalam negeri, pihaknya juga akan membuka kelas internasional karena sekolah yang dikelolanya sudah dianggap berstandar internasional.
"Kami juga sudah ada siswa calon pilot dari Arab Saudi yang baru mendaftar. Sekarang sedang dibantu mengurus visa siswa," ucapnya pula.
Baca juga: Laos akui kualitas sekolah penerbangan Indonesia
Baca juga: Menhub akan evaluasi seluruh sekolah penerbangan
Sementara itu, Direktur Utama LIFT, Hj Irene Manuwu berharap keberadaan sekolah penerbangan yang dikembangkannya bisa dimanfaatkan oleh putra-putri NTB yang ingin menjadi pilot yang handal dan berkualitas.
"Saya ingin putra dan putri di NTB bisa tumbuh dan berkembang menjadi pilot yang gagah perkasa, bukan hanya putra-putri luar daerah yang kita promosikan menjadi penerbang," katanya.
Irene juga akan mengembangkan jasa layanan berwisata ke pulau-pulau kecil di Pulau Lombok, menggunakan pesawat jenis Liberty XL2, namun masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan.
Baca juga: PT Merpati Nusantara Airlines berkomitmen cetak pilot handal
Baca juga: Sriwijaya Air akan bangun sekolah penerbangan di Maluku Utara
Pewarta: Awaludin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: