Dukcapil Kotawarigin Timur hentikan pelayanan karena banjir
17 Februari 2020 15:44 WIB
Kondisi banjir yang merendam kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotawaringin Timur cukup dalam pada Senin (17/2/2020) pagi. Banjir berangsur surut pada siang hari. ANTARA/Istimewa
Sampit (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menghentikan sementara pelayanan administrasi kependudukan karena kantor mereka terendam banjir.
"Untuk hari ini pelayanan dihentikan dulu atau libur karena ruang server kami terendam. Kita tunggu surut hari ini, besok kita benahi kabel-kabelnya. Kita cek dulu apa ada kerusakan atau tidak," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotawaringin Timur (Kotim) Agus Tripurna Tangkasiang di Sampit, Senin.
Hujan deras pada Minggu (16/2) sore dan malam membuat sejumlah lokasi di Sampit terendam banjir. Fasilitas pemerintah yang ikut terendam yaitu sebagian area RSUD dr Murjani Sampit dan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang sama-sama berlokasi di Jalan HM Arsyad meski tidak berdekatan.
Pada Senin pagi, banjir yang sempat merendam hingga ruang operasi RSUD dr Murjani Sampit berangsur surut. Sementara itu, banjir yang merendam halaman dan sebagian lantai kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil itu masih cukup tinggi, termasuk di ruang server.
Agus memohon maaf pelayanan terpaksa dihentikan sementara karena kondisinya tidak memungkinkan. Selain peralatan yang dikhawatirkan ada gangguan akibat banjir, halaman dan ruang yang terendam banjir juga membuat ketidaknyamanan bagi warga yang hendak mengurus administrasi kependudukan.
Atas dasar tersebut, pihaknya memutuskan untuk menghentikan sementara pelayanan. Dia berharap masyarakat bisa memaklumi kondisi tersebut.
Penghentian sementara pelayanan administrasi kependudukan tersebut juga diumumkan secara resmi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui akun media sosial mereka. Tujuannya agar diketahui masyarakat luas sehingga tidak sampai ada yang kecewa karena terlanjut datang ke kantor tersebut.
"Informasinya, banjir seperti ini juga pernah terjadi beberapa tahun lalu saat saya belum menjabat. Dalam satu dua hari ini kami periksa dulu semuanya. Mudah-mudahan tidak ada yang rusak. Kalau sudah memungkinkan maka pelayanan akan dibuka kembali," kata Agus.
Sementara itu, banjir di kawasan itu berangsur surut pada sore hari. Banyaknya sampah dan rumput yang menyumbat jembatan yang tidak jauh dari kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, diduga turut memicu banjir tersebut.
Saat petugas membersihkan sampah dan rumput yang tertahan di bawah jembatan Sungai Mentawa, arus air kembali lancar. Secara perlahan, banjir di kawasan itu pun berangsur surut.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor memerintahkan seluruh satuan organisasi perangkat daerah menggalakkan gotong-royong pembersihan lingkungan. Tujuannya agar saluran air berfungsi maksimal sehingga tidak sampai terjadi banjir.
"Kami meminta masyarakat juga membantu membersihkan saluran air atau drainase, setidaknya di lingkungan masing-masing. Pemerintah daerah tidak akan mampu mengatasi banjir tanpa bantuan masyarakat," demikian Halikinnor.
"Untuk hari ini pelayanan dihentikan dulu atau libur karena ruang server kami terendam. Kita tunggu surut hari ini, besok kita benahi kabel-kabelnya. Kita cek dulu apa ada kerusakan atau tidak," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotawaringin Timur (Kotim) Agus Tripurna Tangkasiang di Sampit, Senin.
Hujan deras pada Minggu (16/2) sore dan malam membuat sejumlah lokasi di Sampit terendam banjir. Fasilitas pemerintah yang ikut terendam yaitu sebagian area RSUD dr Murjani Sampit dan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang sama-sama berlokasi di Jalan HM Arsyad meski tidak berdekatan.
Pada Senin pagi, banjir yang sempat merendam hingga ruang operasi RSUD dr Murjani Sampit berangsur surut. Sementara itu, banjir yang merendam halaman dan sebagian lantai kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil itu masih cukup tinggi, termasuk di ruang server.
Agus memohon maaf pelayanan terpaksa dihentikan sementara karena kondisinya tidak memungkinkan. Selain peralatan yang dikhawatirkan ada gangguan akibat banjir, halaman dan ruang yang terendam banjir juga membuat ketidaknyamanan bagi warga yang hendak mengurus administrasi kependudukan.
Atas dasar tersebut, pihaknya memutuskan untuk menghentikan sementara pelayanan. Dia berharap masyarakat bisa memaklumi kondisi tersebut.
Penghentian sementara pelayanan administrasi kependudukan tersebut juga diumumkan secara resmi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui akun media sosial mereka. Tujuannya agar diketahui masyarakat luas sehingga tidak sampai ada yang kecewa karena terlanjut datang ke kantor tersebut.
"Informasinya, banjir seperti ini juga pernah terjadi beberapa tahun lalu saat saya belum menjabat. Dalam satu dua hari ini kami periksa dulu semuanya. Mudah-mudahan tidak ada yang rusak. Kalau sudah memungkinkan maka pelayanan akan dibuka kembali," kata Agus.
Sementara itu, banjir di kawasan itu berangsur surut pada sore hari. Banyaknya sampah dan rumput yang menyumbat jembatan yang tidak jauh dari kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, diduga turut memicu banjir tersebut.
Saat petugas membersihkan sampah dan rumput yang tertahan di bawah jembatan Sungai Mentawa, arus air kembali lancar. Secara perlahan, banjir di kawasan itu pun berangsur surut.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor memerintahkan seluruh satuan organisasi perangkat daerah menggalakkan gotong-royong pembersihan lingkungan. Tujuannya agar saluran air berfungsi maksimal sehingga tidak sampai terjadi banjir.
"Kami meminta masyarakat juga membantu membersihkan saluran air atau drainase, setidaknya di lingkungan masing-masing. Pemerintah daerah tidak akan mampu mengatasi banjir tanpa bantuan masyarakat," demikian Halikinnor.
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: