Kondisi lintasan menantang, MRT Fase 2A rampung 2024
17 Februari 2020 12:11 WIB
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim memberikan keterangan kepada awak media terkait pembangunan MRT Fase 2 di Jakarta, Senin (17/2/2020). ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu/pri.
Jakarta (ANTARA) - Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A jalur Utara-Selatan yang dimulai dari Bundaran HI hingga Stasiun Kota ditargetkan rampung pada 2024 karena kondisi lintasan yang menantang.
“Terowongan sepanjang 2,8 kilometer dari Bundaran HI sampai ke Sarinah, ditambah dengan dua stasiun bawah tanah, yaitu stasiun Thamrin dan Monas. Nilai kontrak pekerjaan ini adalah sekitar Rp4,5 triliun dan akan dikerjakan selama 58 bulan dengan target penyelesaian pada Desember 2024,” kata Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar usai penandatangan kontrak dengan Konsorsium Shimizu-Adhi Karya di Stasiun Bundara HI, Jakarta, Senin.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan bahwa konstruksi Fase 2A ini memakan waktu 58 bulan karena lintasan ini melewati cagar budaya, aliran Sungai Ciliwung dan konstruksi tanah lebih lunak di Jakarta Utara.
“Paling tidak 58 bulan, karena memang ada tantangan teknis yang berbeda dari Fase 1. Contohnya seperti kondisi tanah yang lebih lunak di Jakarta Utara. Kemudian berbagai bangunan tua dan cagar budaya, kemudian juga adanya Kali Ciliwung yang ada di tengah, antara Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya harus memastikan konstruksi dibangun secara detil dan aspek keselamatan terjamin.
“Semua kondisi fisik ini harus ditangani dengan hati-hati. Metode pembangunan juga harus lebih baik dan lebih kuat sehingga waktu itu yang diperlukan. Sangat penting kita pastikan bahwa pembangunan ini nanti adalah on schedule dan on quality. Di sinilah kenapa kita membutuhkan waktu lebih,” katanya.
Fase 2A dimulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota dengan total panjang jalur enam kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota.
Pembangunan Fase 2A dibagi ke dalam tiga paket kontrak sipil, terdiri dari paket kontrak CP 201, CP 202 dan CP 203. Periode konstruksi Fase 2A akan dimulai pada Maret 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2024.
Baca juga: MRT Jakarta-Adhi Karya tandatangan kontrak pembangunan MRT Fase 2A
Baca juga: Stasiun MRT Jakarta Fase II akan terintegrasi dengan Transjakarta
“Terowongan sepanjang 2,8 kilometer dari Bundaran HI sampai ke Sarinah, ditambah dengan dua stasiun bawah tanah, yaitu stasiun Thamrin dan Monas. Nilai kontrak pekerjaan ini adalah sekitar Rp4,5 triliun dan akan dikerjakan selama 58 bulan dengan target penyelesaian pada Desember 2024,” kata Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar usai penandatangan kontrak dengan Konsorsium Shimizu-Adhi Karya di Stasiun Bundara HI, Jakarta, Senin.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan bahwa konstruksi Fase 2A ini memakan waktu 58 bulan karena lintasan ini melewati cagar budaya, aliran Sungai Ciliwung dan konstruksi tanah lebih lunak di Jakarta Utara.
“Paling tidak 58 bulan, karena memang ada tantangan teknis yang berbeda dari Fase 1. Contohnya seperti kondisi tanah yang lebih lunak di Jakarta Utara. Kemudian berbagai bangunan tua dan cagar budaya, kemudian juga adanya Kali Ciliwung yang ada di tengah, antara Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya harus memastikan konstruksi dibangun secara detil dan aspek keselamatan terjamin.
“Semua kondisi fisik ini harus ditangani dengan hati-hati. Metode pembangunan juga harus lebih baik dan lebih kuat sehingga waktu itu yang diperlukan. Sangat penting kita pastikan bahwa pembangunan ini nanti adalah on schedule dan on quality. Di sinilah kenapa kita membutuhkan waktu lebih,” katanya.
Fase 2A dimulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota dengan total panjang jalur enam kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota.
Pembangunan Fase 2A dibagi ke dalam tiga paket kontrak sipil, terdiri dari paket kontrak CP 201, CP 202 dan CP 203. Periode konstruksi Fase 2A akan dimulai pada Maret 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2024.
Baca juga: MRT Jakarta-Adhi Karya tandatangan kontrak pembangunan MRT Fase 2A
Baca juga: Stasiun MRT Jakarta Fase II akan terintegrasi dengan Transjakarta
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: