Bandarlampung (ANTARA) - Keluarga dari mahasiswi asal Lampung, Novita Eka Cahyani yang baru pulang ke rumahnya usai menjalani karantina selama 14 hari terkait virus COVID-19 di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau mengatakan tidak ada perlakuan khusus, seperti harus menggunakan alat tertetu kepada keluarga itu.

"Kami dari keluarga yang jelas sangat senang dengan kedatangan Novita, tidak ada perlakuan berbeda, semuanya sama seperti sebelumnya di mana kami menyayanginya," kata Syahrul. paman dari Novita Eka Cahyani yang berkuliah di Hubei University Of Science and Technology, Xianing, China, di Bandarlampung, Minggu.

Menurut dia pihaknya pun dan warga sekitar tidak ada rasa ketakutan dengan kehadiran dari ponakannya itu karena memang sudah diobservasi selama 14 hari dalam masa karantina dan dinyatakan negatif dari virus COVID-19 bersama WNI lainnya di Natuna.

Ia mengatakan bahwa sebelum kedatangan Novita ke Tanah Air, keluarga sebenarnya sangat cemas dengan kondisinya di sana sebab jarak Kota Wuhan , China yang tidak jauh dari tempat pendidikannya.

"Saya selalu melakukan 'video call' dengan Novita menanyakan keadaannya karena kami takut waktu itu, karena sedang merebaknya virus COVID-19," katanya.

Namun, kata dia, sesampainya mahasiswi Ilmu Kedokteran itu di Indonesia dengan selamat dan sehat, pihak keluarga pun menjadi lega walaupun harus menjalani proses karantina lagi selama 14 hari.

Di sisi lain, Syahrul juga menyampaikan bahwa Novita masih akan berada dalam pengawasan Dinkes Provinsi Lampung selama 10 hari ke depan.

"Tadi orang Dinkes minta izin akan datang setiap hari ke sini selama 10 hari untuk melihat perkembangan dari ponakan kami, untuk memastikan kesehatannya usai karantina," kata Syahrul.

Sementara itu Ketua RT 09 Kelurahan Srengsem, Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung Afrizal mengatakan bahwa warganya menyambut baik kedatangan dari saudari Novita Eka Cahyani.

"Warga di sini biasa saja tidak ada yang mengucilkan karena seperti yang kita tau adik kita ini sudah menjalani proses observasi selama 14 hari dan hasilnya negatif," katanya.

Ia berharap masyarakat Lampung, khususnya Kota Bandarlampung tidak ada yang berlebihan menanggapi kepulangan mahasiswi ini dan bersikap biasa-biasa saja karena dokter yang menangani WNI yang dipulangkan dari Wuhan di Natuna adalah profesional.

Baca juga: Warga respon positif pemulangan warga Lampung dari Natuna

Baca juga: Gubernur: Lampung siaga antisipasi virus corona

Baca juga: Antisipasi corona, Bandara Raden Inten II siapkan tindakan preventif

Baca juga: IPC Pelindo Lampung periksa ABK kapal antisipasi virus corona