Pemkab Magetan akan kirim 20 ribu masker untuk pekerja migran
15 Februari 2020 22:27 WIB
Ilustrasi - Ana Palupi Lestari, Pekerja migran Indonesia melakukan panggilan video (video call) dengan orang tuanya Apsari di Desa Sumberkolak, Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020). Pekerja migran Indonesia asal Situbondo yang ada di Hong Kong menyampaikan keluhannya mengenai kelangkaan masker dan mahalnya harga masker yang mencapai Rp1 juta/boks isi 50 lembar di tempatnya bekerja sejak mewabahnya virus corona (Covid-2019) dan meminta pemerintah memberikan bantuan masker. (Antara Jatim/Seno/zk)
Magetan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur akan mengirim bantuan sebanyak 20 ribu lembar masker untuk pekerja migran Indonesia asal Magetan yang ada di Hong Kong dan Taiwan, guna meminimalisasi penularan virus corona (Covid-2019) yang saat ini telah mewabah dunia.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, masker tersebut dikirim atas permintaan pekerja migran di Hong Kong yang mengeluhkan kelangkaan stok masker di tempatnya bekerja, padahal mereka sangat membutuhkan masker tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu.
"Sesuai data, ada sekitar 3.000 pekerja migran asal Magetan yang bekerja di Hong Kong dan Taiwan," ujar Bupati Suprawoto kepada wartawan di Magetan, Sabtu.
Menurut dia, proses pengiriman saat ini masih pada tahap pengurusan administrasi yang ditangani oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Magetan.
Sesuai rencana, masker akan dikirim langsung ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong dan Taiwan melalui PT Pos Indonesia..
"Nantinya kita kirim melalui KJRI. Saat ini proses administrasinya masih disiapkan oleh Disnakertrans," kata dia.
Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang telah menetapkan situasi darurat global terkait mewabahnya virus corona.
Virus corona mulai terdeteksi menjangkiti manusia di Wuhan, China, pada Desember 2019. Kemudian sejak Januari 2020 mewabah di wilayah itu hingga ke beberapa negara lain di dunia, di antaranya, Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Vietnam, Kamboja, Thailand, Nepal, Sri Lanka, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Uni Emirat Arab.
Baca juga: Pemkab Jember kirim ribuan masker untuk warganya di Hong Kong
Baca juga: Pemkab Batang kirim 8.000 masker ke Hong Kong
Baca juga: PMI siap kirim 70 ribu masker ke Natuna dan Hong Kong
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, masker tersebut dikirim atas permintaan pekerja migran di Hong Kong yang mengeluhkan kelangkaan stok masker di tempatnya bekerja, padahal mereka sangat membutuhkan masker tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu.
"Sesuai data, ada sekitar 3.000 pekerja migran asal Magetan yang bekerja di Hong Kong dan Taiwan," ujar Bupati Suprawoto kepada wartawan di Magetan, Sabtu.
Menurut dia, proses pengiriman saat ini masih pada tahap pengurusan administrasi yang ditangani oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Magetan.
Sesuai rencana, masker akan dikirim langsung ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong dan Taiwan melalui PT Pos Indonesia..
"Nantinya kita kirim melalui KJRI. Saat ini proses administrasinya masih disiapkan oleh Disnakertrans," kata dia.
Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang telah menetapkan situasi darurat global terkait mewabahnya virus corona.
Virus corona mulai terdeteksi menjangkiti manusia di Wuhan, China, pada Desember 2019. Kemudian sejak Januari 2020 mewabah di wilayah itu hingga ke beberapa negara lain di dunia, di antaranya, Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Vietnam, Kamboja, Thailand, Nepal, Sri Lanka, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Uni Emirat Arab.
Baca juga: Pemkab Jember kirim ribuan masker untuk warganya di Hong Kong
Baca juga: Pemkab Batang kirim 8.000 masker ke Hong Kong
Baca juga: PMI siap kirim 70 ribu masker ke Natuna dan Hong Kong
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: