Suvenir 1.500 bibit pohon "ludes" di pernikahan Trisepteo-Maria
15 Februari 2020 20:26 WIB
Sebanyak 1.500 suvenir berupa berbagai jenis bibit pohon "ludes" pada pernikahan pasangan Trisepteo Nirwanda dan Maria Krisna Evania yang berlangsung di Rumah Radakng Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu. (ANTARA/HO/Bio da Dedi)
Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 1.500 suvenir berupa berbagai jenis bibit pohon "ludes" pada pernikahan pasangan Trisepteo Nirwanda dan Maria Krisna Evania yang berlangsung di Rumah Radakng Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu.
"Ini sangat menginspirasi kami, karena ini baru pertama pernikahan yang suvenirnya bibit tanaman sehingga membuat saya sangat tertarik dan ingin membuat suvenir seperti ini juga," kata Esia Prilia, salah satu tamu undangan di Pontianak.
Ia mengatakan dengan suvenir ini bisa membantu memperkenalkan bibit pohon jenis baru, karena tadi banyak bibit pohon seperti jengkol, petai, mahoni, trembesi dan kaliandra itu merupakan yang jarang untuk dipelihara.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak warga pulihkan daerah aliran sungai
"Dengan suvenir ini sekaligus dapat memperkenalkan bibit pohon yang baru, dan sangat jarang dipelihara oleh masyarakat umumnya seperti petai, mahoni, jengkol, trembesi dan juga kaliandra itu," ujarnya.
Menurut dia, sekarang banyak orang yang kurang perhatian terhadap lingkungan, dengan adanya suvenir bermacam bibit pohon ini, diharapkan bisa memotivasi masyarakat sehingga lebih peduli dalam menjaga dan untuk melestarikan lingkungan sekitarnya.
Sementara itu, pengantin pria, Trisepteo Nirwanda berharap dengan pemberian suvenir berupa bibit pohon ini, maka bisa membuat orang- orang terbuka pikirannya untuk melestarikan lingkungan dengan menanam pohon-pohon, salah satunya dari bibit yang diberikan tersebut.
"Saat ini banyak orang yang mulai kurang perhatian terhadap lingkungan sekitarnya, dengan pemberian bibit ini, kami ingin mengajak masyarakat mulai menanam berbagai bibit pohon di sekitar rumahnya dengan bibit-bibit yang kami berikan tersebut" ujar Trisepteo Nirwanda.
Dia berharap 1.500 berbagai bibit pohon yang diberikan kepada para tamu undangan itu ditanam dan dirawat.
Bibit-bibit tersebut disediakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai-Hutan Lindung Kapuas yang kantornya di Jalan Ahmad Yani, Nomor 121, Bansir Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak.
BPDAS-HL Kapuas memiliki dua lokasi persemaian permanen, yaitu di Jalan Kebangkitan Sungai Selamat di wilayah Kota Pontianak dan di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.
Namun, dia juga berharap, setiap orang yang datang ke pernikahannya memperoleh terinspirasi untuk menanam pohon dengan bibit dari BPDAS HL Kapuas. Pohon-pohon itu dapat bermanfaat untuk perbaikan lingkungan, penghijauan sekitar rumah, maupun untuk menambah manfaat ekonomis.
Trisepteo sehari-hari bekerja sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan di UPT Labkes Provinsi Kalbar.
Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala BPDAS HL Kapuas Evi Budiaryanti, Ketua Forum Daerah Aliran Sungai Kalbar yang juga Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Prof Dr Gusti Hardiyansyah, Kepala Seksi Evaluasi Daerah Aliran Sungai BPDAS-HL Kapuas Irwan Sihotang, Eric Gultom dari BPDAS-HL Kapuas, Isrok dari persemaian, Chatarina Pancer Istiyani dari Tim 12 Stella Maris yang telah membantu dan menyalurkan bibit gratis tersebut.
"Ini sangat menginspirasi kami, karena ini baru pertama pernikahan yang suvenirnya bibit tanaman sehingga membuat saya sangat tertarik dan ingin membuat suvenir seperti ini juga," kata Esia Prilia, salah satu tamu undangan di Pontianak.
Ia mengatakan dengan suvenir ini bisa membantu memperkenalkan bibit pohon jenis baru, karena tadi banyak bibit pohon seperti jengkol, petai, mahoni, trembesi dan kaliandra itu merupakan yang jarang untuk dipelihara.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak warga pulihkan daerah aliran sungai
"Dengan suvenir ini sekaligus dapat memperkenalkan bibit pohon yang baru, dan sangat jarang dipelihara oleh masyarakat umumnya seperti petai, mahoni, jengkol, trembesi dan juga kaliandra itu," ujarnya.
Menurut dia, sekarang banyak orang yang kurang perhatian terhadap lingkungan, dengan adanya suvenir bermacam bibit pohon ini, diharapkan bisa memotivasi masyarakat sehingga lebih peduli dalam menjaga dan untuk melestarikan lingkungan sekitarnya.
Sementara itu, pengantin pria, Trisepteo Nirwanda berharap dengan pemberian suvenir berupa bibit pohon ini, maka bisa membuat orang- orang terbuka pikirannya untuk melestarikan lingkungan dengan menanam pohon-pohon, salah satunya dari bibit yang diberikan tersebut.
"Saat ini banyak orang yang mulai kurang perhatian terhadap lingkungan sekitarnya, dengan pemberian bibit ini, kami ingin mengajak masyarakat mulai menanam berbagai bibit pohon di sekitar rumahnya dengan bibit-bibit yang kami berikan tersebut" ujar Trisepteo Nirwanda.
Dia berharap 1.500 berbagai bibit pohon yang diberikan kepada para tamu undangan itu ditanam dan dirawat.
Bibit-bibit tersebut disediakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai-Hutan Lindung Kapuas yang kantornya di Jalan Ahmad Yani, Nomor 121, Bansir Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak.
BPDAS-HL Kapuas memiliki dua lokasi persemaian permanen, yaitu di Jalan Kebangkitan Sungai Selamat di wilayah Kota Pontianak dan di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.
Namun, dia juga berharap, setiap orang yang datang ke pernikahannya memperoleh terinspirasi untuk menanam pohon dengan bibit dari BPDAS HL Kapuas. Pohon-pohon itu dapat bermanfaat untuk perbaikan lingkungan, penghijauan sekitar rumah, maupun untuk menambah manfaat ekonomis.
Trisepteo sehari-hari bekerja sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan di UPT Labkes Provinsi Kalbar.
Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala BPDAS HL Kapuas Evi Budiaryanti, Ketua Forum Daerah Aliran Sungai Kalbar yang juga Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Prof Dr Gusti Hardiyansyah, Kepala Seksi Evaluasi Daerah Aliran Sungai BPDAS-HL Kapuas Irwan Sihotang, Eric Gultom dari BPDAS-HL Kapuas, Isrok dari persemaian, Chatarina Pancer Istiyani dari Tim 12 Stella Maris yang telah membantu dan menyalurkan bibit gratis tersebut.
Pewarta: Andilala dan tim magang
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: