Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu dihantam epidemi virus corona yang cepat menyebar dan telah menelan lebih dari 1.500 korban jiwa.
Liang Tao, wakil pimpinan Komisi Pengaturan Asuransi dan Perbankan China, mengatakan saat konferensi pers bahwa China akan mempercepat pinjaman dan dukungan kredit untuk proyek investasi penting. China juga akan mendukung perusahaan kecil dan swasta yang terkena dampak wabah COVID-19, nama resmi virus corona.
Secara terpisah, wakil kepala regulator valuta asing Xuan Changneng mengatakan China diharapkan mampu mempertahankan surplus neraca berjalan yang kecil dan menjaga keseimbangan neraca dalam pembayaran internasional.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hingga Jumat, 1.523 orang di China meninggal karena virus corona
Baca juga: AS akan mulai uji virus corona di lima negara bagian
Baca juga: Menkes enggan debat soal kemampuan Indonesia deteksi COVID-19