WNI dari Wuhan dilepas dengan acara adat Melayu
15 Februari 2020 09:45 WIB
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan aktivitas menjelang pemulangan di hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (14/2/2020). Sejumlah WNI mulai membuka masker mereka menjelang berakhirnya masa observasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.
Batam (ANTARA) - Warga Negara Indonesia yang kembali dari Wuhan dan menyelesaikan masa observasi selama 14 hari di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, akan dilepas dengan acara adat Melayu.
"Nanti dari lembaga adat, akan ada doa selamat tepung tawar," kata Bupati Natuna Kepulauan Riau Hamid Rizal saat persiapan pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan di Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu.
Upacara tepung tawar biasanya diadakan saat menerima tamu yang baru datang.
Baca juga: Menkes dan Kepala BNPB berangkat ke Natuna jemput WNI dari Wuhan
Adat tepung tawar, kata dia, mengenakan daun khusus dan air putih.
"Diletakkan di kendi, tangan masuk dalam. Habis itu sama-sama berdoa," kata dia.
Doa yang akan disampaikan, agar para WNI dari Wuhan bisa selamat, sehat sampai ke daerah asalnya masing-masing.
"Menunjukkan bahwa warga kita selamat sampai ke sini dan pulang, itu adat kami," kata dia.
Baca juga: Belajar toleransi di Penagi, di seberang lokasi observasi Covid-19
Namum, ia belum memastikan kapan dan di mana upacara adat itu bisa dilaksanakan, karena secara protokol kesehatan, masa karantina WNI dari Wuhan berakhir Sabtu pukul 12.00 WIB.
"Lihat protokol sini, bagaimana pengaturannya. Kita tidak bisa gegabah," kata dia.
Sebelumnya Istana Kepresidenan melalui Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Natuna yang telah menjadi tuan rumah bagi WNI dari Wuhan untuk menjalani transit observasi.
“Terima kasih sebanyak-banyaknya dan hormat sehormat-hormatnya untuk seluruh warga Natuna yang menjadi tuan rumah saudara sebangsa kita 285 orang menjalani transit observasi dari Provinsi Hubei, RRT, hingga hari kepulangan pada Sabtu 15 Februari 2020,” kata Fadjroel Rachman dalam pesannya kepada wartawan.
Baca juga: Presiden minta masyarakat terima WNI setelah observasi di Natuna
Ia menyebutkan Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Kesehatan beserta seluruh Kementerian Koordinator, Kementerian dan Lembaga terkait sesuai Inpres Nomor 4/2019 menjamin bahwa semua WNI tersebut dalam keadaan sehat walafiat.
WNI juga telah menjalani program transit observasi di Natuna sesuai dengan protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Keyakinan tersebut dinyatakan kembali oleh Presiden Joko Widodo bahwa Pemerintah mengikuti semua proses protokol kesehatan dari WHO pada Jumat, 14 Februari 2020 di Magelang,” katanya.
Baca juga: Menengok Penagi, kota tua di seberang lokasi observasi COVID-19
"Nanti dari lembaga adat, akan ada doa selamat tepung tawar," kata Bupati Natuna Kepulauan Riau Hamid Rizal saat persiapan pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan di Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu.
Upacara tepung tawar biasanya diadakan saat menerima tamu yang baru datang.
Baca juga: Menkes dan Kepala BNPB berangkat ke Natuna jemput WNI dari Wuhan
Adat tepung tawar, kata dia, mengenakan daun khusus dan air putih.
"Diletakkan di kendi, tangan masuk dalam. Habis itu sama-sama berdoa," kata dia.
Doa yang akan disampaikan, agar para WNI dari Wuhan bisa selamat, sehat sampai ke daerah asalnya masing-masing.
"Menunjukkan bahwa warga kita selamat sampai ke sini dan pulang, itu adat kami," kata dia.
Baca juga: Belajar toleransi di Penagi, di seberang lokasi observasi Covid-19
Namum, ia belum memastikan kapan dan di mana upacara adat itu bisa dilaksanakan, karena secara protokol kesehatan, masa karantina WNI dari Wuhan berakhir Sabtu pukul 12.00 WIB.
"Lihat protokol sini, bagaimana pengaturannya. Kita tidak bisa gegabah," kata dia.
Sebelumnya Istana Kepresidenan melalui Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Natuna yang telah menjadi tuan rumah bagi WNI dari Wuhan untuk menjalani transit observasi.
“Terima kasih sebanyak-banyaknya dan hormat sehormat-hormatnya untuk seluruh warga Natuna yang menjadi tuan rumah saudara sebangsa kita 285 orang menjalani transit observasi dari Provinsi Hubei, RRT, hingga hari kepulangan pada Sabtu 15 Februari 2020,” kata Fadjroel Rachman dalam pesannya kepada wartawan.
Baca juga: Presiden minta masyarakat terima WNI setelah observasi di Natuna
Ia menyebutkan Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Kesehatan beserta seluruh Kementerian Koordinator, Kementerian dan Lembaga terkait sesuai Inpres Nomor 4/2019 menjamin bahwa semua WNI tersebut dalam keadaan sehat walafiat.
WNI juga telah menjalani program transit observasi di Natuna sesuai dengan protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Keyakinan tersebut dinyatakan kembali oleh Presiden Joko Widodo bahwa Pemerintah mengikuti semua proses protokol kesehatan dari WHO pada Jumat, 14 Februari 2020 di Magelang,” katanya.
Baca juga: Menengok Penagi, kota tua di seberang lokasi observasi COVID-19
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020
Tags: