Ibu kota pindah, Disneyland hingga Legoland bakal dibangun di Jakarta
14 Februari 2020 19:02 WIB
Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Encep Sudarwan di Kantor DJKN, Jakarta, Jumat (14/2/2020). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah/am.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Encep Sudarwan mengatakan para investor swasta berencana akan menjadikan Jakarta sebagai kota wisata setelah Ibu kota pindah ke Kalimantan Timur.
Encep menuturkan hal tersebut dilakukan karena pemerintah dan para investor ingin Jakarta tetap hidup dan ramai, salah satunya dengan membangun wisata berskala internasional seperti Disneyland hingga Legoland.
“Kita sudah undang para investor untuk sharing. Ada ide katanya Jakarta harus ada international brand soal wisata, karena di Indonesia belum ada Universal, Disneyland, Legoland,” katanya di Kantor DJKN, Jakarta, Jumat.
Encep menyatakan pembangunan tempat wisata itu nantinya akan memanfaatkan gedung-gedung milik pemerintah sehingga ketika ibu kota pindah, maka negara tetap akan mendapat tambahan penerimaan dari aset tersebut.
"Kita ingin Jakarta hidup, jadi bukan hanya masterplan di IKN (Ibu Kota Negara) tapi juga di Jakarta. Kita ingin mempertahankan aset-aset yang di Jakarta,” ujarnya.
Ia menyebutkan ada beberapa gedung pemerintahan yang telah diminati oleh investor seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) karena lokasinya yang strategis dan berdekatan dengan Mal fX Senayan.
Baca juga: Indonesia pindah Ibu Kota Negara di 2024, DPD RI: Jangan terburu-buru
“Aset-aset itu akan kita manfaatkan bukan dijual, misalnya kasih konsensi 30 tahun. Banyak ide jadi kami kumpulkan bagaimana Jakarta tetap hidup,” katanya.
Tak hanya gedung Kemendikbud, Encep mengatakan gedung DPR RI turut menjadi daya tarik tersendiri bagi investor sebab memiliki wilayah yang sangat luas sehingga dapat memiliki fungsi yang lebih banyak.
“Ada yang menyarankan di Jakarta mungkin di bagian timur atau di mana ada kawasan wisata itu,” ujarnya.
Selain kedua gedung milik pemerintah itu, investor juga berminat dengan gedung Kementerian ATR/BPN yang dekat dengan stasiun MRT ASEAN karena aksesnya mudah dan lengkap.
"Gedung ATR/BPN dia kan bangun nanti jadi tersambung TOD (Transit Oriented Development) dengan MRT sudah ada rencana itu,” katanya.
Di sisi lain, Encep masih enggan menyebutkan secara detil terkait para investor yang berencana membangun tempat wisata berskala internasional di Jakarta itu karena mereka masih memastikan pemindahan ibu kota negara.
“Kami sedang memetakan. Sekadar informasi saja di ini ada Rp1.400 triliun asetnya dan itu sudah dipetakan mana saja yang mungkin kita bisa manfaatkan,” kata Encep.
Baca juga: Jokowi: Pindah ibu kota negara dorong perbaikan pola pikir
Encep menuturkan hal tersebut dilakukan karena pemerintah dan para investor ingin Jakarta tetap hidup dan ramai, salah satunya dengan membangun wisata berskala internasional seperti Disneyland hingga Legoland.
“Kita sudah undang para investor untuk sharing. Ada ide katanya Jakarta harus ada international brand soal wisata, karena di Indonesia belum ada Universal, Disneyland, Legoland,” katanya di Kantor DJKN, Jakarta, Jumat.
Encep menyatakan pembangunan tempat wisata itu nantinya akan memanfaatkan gedung-gedung milik pemerintah sehingga ketika ibu kota pindah, maka negara tetap akan mendapat tambahan penerimaan dari aset tersebut.
"Kita ingin Jakarta hidup, jadi bukan hanya masterplan di IKN (Ibu Kota Negara) tapi juga di Jakarta. Kita ingin mempertahankan aset-aset yang di Jakarta,” ujarnya.
Ia menyebutkan ada beberapa gedung pemerintahan yang telah diminati oleh investor seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) karena lokasinya yang strategis dan berdekatan dengan Mal fX Senayan.
Baca juga: Indonesia pindah Ibu Kota Negara di 2024, DPD RI: Jangan terburu-buru
“Aset-aset itu akan kita manfaatkan bukan dijual, misalnya kasih konsensi 30 tahun. Banyak ide jadi kami kumpulkan bagaimana Jakarta tetap hidup,” katanya.
Tak hanya gedung Kemendikbud, Encep mengatakan gedung DPR RI turut menjadi daya tarik tersendiri bagi investor sebab memiliki wilayah yang sangat luas sehingga dapat memiliki fungsi yang lebih banyak.
“Ada yang menyarankan di Jakarta mungkin di bagian timur atau di mana ada kawasan wisata itu,” ujarnya.
Selain kedua gedung milik pemerintah itu, investor juga berminat dengan gedung Kementerian ATR/BPN yang dekat dengan stasiun MRT ASEAN karena aksesnya mudah dan lengkap.
"Gedung ATR/BPN dia kan bangun nanti jadi tersambung TOD (Transit Oriented Development) dengan MRT sudah ada rencana itu,” katanya.
Di sisi lain, Encep masih enggan menyebutkan secara detil terkait para investor yang berencana membangun tempat wisata berskala internasional di Jakarta itu karena mereka masih memastikan pemindahan ibu kota negara.
“Kami sedang memetakan. Sekadar informasi saja di ini ada Rp1.400 triliun asetnya dan itu sudah dipetakan mana saja yang mungkin kita bisa manfaatkan,” kata Encep.
Baca juga: Jokowi: Pindah ibu kota negara dorong perbaikan pola pikir
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: