Jakarta (ANTARA) - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengaku terlambat membaca pola permainan pebulutangkis Jepang Akane Yamaguchi pada laga perempat final Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020.

Dalam pertandingan di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, hari ini, Gregoria ditaklukkan Yamaguchi dua gim langsung 9-21, 15-21.

“Kesalahan fatal saya ada di gim pertama. Saya terlambat membaca pola permainan lawan. Seharusnya ini tidak boleh terjadi. Setelah sadar, sudah terlalu jauh untuk saya mengejarnya,” kata Gregoria dalam laman PBSI, Jumat.

Baca juga: BATC 2020, Gregoria belum mampu atasi Yamaguchi

Pada gim kedua, Gregoria bangkit untuk memberikan perlawanan, tetapi perempuan berusia 20 tahun itu kehilangan kendali sehingga Yamaguchi kembali mengalahkannya.

“Saya tidak menyangka akan kalah seperti ini. Saya tahu lawan memang lebih unggul. Tapi meskipun saya kalah, seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya ada perlawanan yang lebih dari saya,” ungkap Gregoria.

Gregoria dan Yamaguchi sudah pernah bertemu pada enam turnamen terdahulu. Namun dari keenam pertemuan itu, Gregoria baru mencatat satu kemenangan.

Baca juga: Taklukkan Ongbamrungphan, Gregoria sumbang poin pertama Indonesia

Kekalahan juga dialami oleh dua komponen putri Indonesia lainnya, Ruselli Hartawan pada tunggal putri dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada ganda putri.

Ruselli takluk kepada Sayaka Takahashi 13-21, 14-21, sedangkan Greysia/Apriyani menyerah kepada Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan 19-21, 15-21.

Dengan demikian, tim putri Indonesia kalah 0-3 melawan Jepang.

Baca juga: BATC 2020, Gregoria rebut poin pertama untuk Indonesia