Kemenko Perekonomian pantau dampak corona dari tiga aspek
13 Februari 2020 17:29 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam konferensi pers "Dampak Penyebaran COVID-19 terhadap Ekonomi Indonesia", di Pusat Informasi Terpadu Penanganan Virus Corona, Kantor Staf Presiden di Jakarta, Kamis, 13/02/2020. (ANTARA/Rangga Pandu
Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Kementerian Koordinator Perekonomian Edi Pambudi mengatakan pihaknya memantau dampak wabah virus corona (COVID-19) dari tiga aspek yakni lalu lintas orang, barang serta uang atau capital.
"Kami memantau dampak virus corona dari tiga hal, yaitu lalu lintas orang yang tentu berhubungan dengan wisatawan dan lain-lain, lalu lintas barang yakni perdagangan serta lalu lintas uang atau capital," ujar Edi di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Edi itu disampaikan dalam konferensi pers "Dampak Penyebaran COVID-19 terhadap Ekonomi Indonesia", di Pusat Informasi Terpadu Penanganan Virus Corona, Kantor Staf Presiden di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Imbas corona, Kemendag prediksi ekonomi RI turun 0,23 persen
Edi mengatakan dari ketiga aspek tersebut harus dicermati dan dipisahkan adalah mana aspek yang benar-benar terdampak oleh wabah corona, mana juga yang merupakan dampak dari siklus tahunan.
"Jadi menyangkut dampak corona terhadap ekonomi, kita tidak perlu terlalu cepat memutuskan apabila ada penurunan maka pasti disebabkan karena wabah corona. Harus dilihat apakah ini siklus atau bukan," kata dia.
Baca juga: BI optimistis ekonomi tumbuh 5,1-5,5 persen di tengah ancaman corona
Terkait perdagangan, dia melanjutkan, Indonesia sebagai negara perekonomian terbuka, memiliki mitra dagang yang tidak terkonsentrasi.
Sehingga, Indonesia sudah memiliki perhitungan, manakala hubungan perdagangan dengan satu mitra terganggu maka dapat dialihkan dengan mitra lain.
"Dalam hal ini, yang terpenting adalah mengelola potensi supaya dampak negatifnya bisa diminimalkan," kata dia.
Lebih jauh dia menyampaikan berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sangat didukung oleh sektor konsumsi, Kemenko Perekonomian senantiasa akan mendorong pola konsumsi agar tetap stabil di tengah wabah corona di China dan beberapa negara lain.
Dia menekankan komponen yang mempengaruhi konsumsi tidak hanya makanan dan minuman, melainkan juga pakaian, transportasi dan lain sebagainya.
"Kami memantau dampak virus corona dari tiga hal, yaitu lalu lintas orang yang tentu berhubungan dengan wisatawan dan lain-lain, lalu lintas barang yakni perdagangan serta lalu lintas uang atau capital," ujar Edi di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Edi itu disampaikan dalam konferensi pers "Dampak Penyebaran COVID-19 terhadap Ekonomi Indonesia", di Pusat Informasi Terpadu Penanganan Virus Corona, Kantor Staf Presiden di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Imbas corona, Kemendag prediksi ekonomi RI turun 0,23 persen
Edi mengatakan dari ketiga aspek tersebut harus dicermati dan dipisahkan adalah mana aspek yang benar-benar terdampak oleh wabah corona, mana juga yang merupakan dampak dari siklus tahunan.
"Jadi menyangkut dampak corona terhadap ekonomi, kita tidak perlu terlalu cepat memutuskan apabila ada penurunan maka pasti disebabkan karena wabah corona. Harus dilihat apakah ini siklus atau bukan," kata dia.
Baca juga: BI optimistis ekonomi tumbuh 5,1-5,5 persen di tengah ancaman corona
Terkait perdagangan, dia melanjutkan, Indonesia sebagai negara perekonomian terbuka, memiliki mitra dagang yang tidak terkonsentrasi.
Sehingga, Indonesia sudah memiliki perhitungan, manakala hubungan perdagangan dengan satu mitra terganggu maka dapat dialihkan dengan mitra lain.
"Dalam hal ini, yang terpenting adalah mengelola potensi supaya dampak negatifnya bisa diminimalkan," kata dia.
Lebih jauh dia menyampaikan berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sangat didukung oleh sektor konsumsi, Kemenko Perekonomian senantiasa akan mendorong pola konsumsi agar tetap stabil di tengah wabah corona di China dan beberapa negara lain.
Dia menekankan komponen yang mempengaruhi konsumsi tidak hanya makanan dan minuman, melainkan juga pakaian, transportasi dan lain sebagainya.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020
Tags: