Ada kerusakan, kunjungan ke Candi Borobudur dibatasi sampai lantai 8
13 Februari 2020 16:45 WIB
Petugas Balai Konservasi Borobudur menunjukkan papan larangan untuk naik ke lantai 9 dan 10 Candi Borobudur. ANTARA/Heru Suyitno
Magelang (ANTARA) - Kunjungan wisatawan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibatasi hanya sampai lantai 8, sedangkan lantai 9 dan 10 ditutup untuk umum, kata Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Tri Hartono.
"Untuk sementara di lantai 9 dan 10 dilakukan monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui kerusakan di lantai tersebut," katanya di Magelang, Kamis.
Ia menyampaikan berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lantai 9 dan 10 mengalami kerusakan hampir 30 persen dan di tangga naik mengalami kerusakan hampir 40 persen.
"Kerusakannya bermacam-macam, keausannya ada yang hanya satu milimeter, ada yang 2 sentimeter, bahkan ada yang 4 sentimeter," katanya.
Tri menyampaikan keputusan untuk monitoring ini tujuannya agar bagian paling suci, terutama di stupa induk dan Arupadatu tersebut bisa lebih terawat.
"Kalau kerusakan dibiarkan terus-menerus kita akan kehilangan satu warisan budaya yang berarti bagi bangsa Indonesia. Kita berharap warisan ini bisa tersambungkan ke generasi yang akan datang," katanya.
Ia menuturkan BKB melakukan pengamatan di lantai 9 dan 10, di lantai tersebut ditutup untuk umum, kecuali untuk kegiatan yang berhubungan dengan ritual keagamaan termasuk jika ada tamu negara yang datang.
Berdasarkan penelitian tahun 2008-2009, katanya, dengan dua juta pengunjung per tahun kira-kira batu tangga aus sekitar 0,2 sentimeter, berarti kalau 10 tahun sudah 2 sentimeter, padahal pengunjung kini sampai 4 juta per tahun sehingga keausan batu akan lebih cepat lagi.
Menurut dia, pembatasan area Borobudur sampai lantai 8 ini termasuk untuk kunjungan sunrise dan sunset yang dimulai 13 Februari 2020 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Mari sama-sama kita lestarikan Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia kebanggaan Bangsa Indonesia agar dapat lestari sehingga terwariskan ke generasi negeri ini, anak cucu kita ke depan," katanya.
Baca juga: Tangga Candi Borobudur akan dilapisi kayu
Baca juga: Pengunjung Candi Borobudur baru 70 persen dari target
"Untuk sementara di lantai 9 dan 10 dilakukan monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui kerusakan di lantai tersebut," katanya di Magelang, Kamis.
Ia menyampaikan berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lantai 9 dan 10 mengalami kerusakan hampir 30 persen dan di tangga naik mengalami kerusakan hampir 40 persen.
"Kerusakannya bermacam-macam, keausannya ada yang hanya satu milimeter, ada yang 2 sentimeter, bahkan ada yang 4 sentimeter," katanya.
Tri menyampaikan keputusan untuk monitoring ini tujuannya agar bagian paling suci, terutama di stupa induk dan Arupadatu tersebut bisa lebih terawat.
"Kalau kerusakan dibiarkan terus-menerus kita akan kehilangan satu warisan budaya yang berarti bagi bangsa Indonesia. Kita berharap warisan ini bisa tersambungkan ke generasi yang akan datang," katanya.
Ia menuturkan BKB melakukan pengamatan di lantai 9 dan 10, di lantai tersebut ditutup untuk umum, kecuali untuk kegiatan yang berhubungan dengan ritual keagamaan termasuk jika ada tamu negara yang datang.
Berdasarkan penelitian tahun 2008-2009, katanya, dengan dua juta pengunjung per tahun kira-kira batu tangga aus sekitar 0,2 sentimeter, berarti kalau 10 tahun sudah 2 sentimeter, padahal pengunjung kini sampai 4 juta per tahun sehingga keausan batu akan lebih cepat lagi.
Menurut dia, pembatasan area Borobudur sampai lantai 8 ini termasuk untuk kunjungan sunrise dan sunset yang dimulai 13 Februari 2020 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Mari sama-sama kita lestarikan Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia kebanggaan Bangsa Indonesia agar dapat lestari sehingga terwariskan ke generasi negeri ini, anak cucu kita ke depan," katanya.
Baca juga: Tangga Candi Borobudur akan dilapisi kayu
Baca juga: Pengunjung Candi Borobudur baru 70 persen dari target
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: