Bogor (ANTARA) - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, PT Industri Kereta Apai (INKA) menyampaikan opsi skema kerja sama pembangunan dan pengoperasian moda transportasi trem di Kota Bogor dengan melibatkan badan usaha milik daerah (BUMD), serta ada kemungkinan melibatkan pihak lain.

Dedie A Rachim mengatakan hal itu di Balai Kota Bogor, Kamis, setelah sebelumnya Dedie bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke PT INKA (Persero), di Madiun Jawa Timur, Rabu (12/2). Pada kunjungan tersebut, Dedie A Rachim didampingi antara lain, oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Eko Prabowo.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor ke PT INKA bicara pembangunan trem

Baca juga: Pemkot Bogor butuhkan pembiayaan untuk program strategis

Baca juga: Pemkot Bogor akan konsultasi ke Kemenhub soal transportasi trem


Menurut Dedie, pada pertemuan antara delegasi Pemerintah Kota Bogor dengan Direksi PT INKA, membahas beberapa hal, antara lain, alternatif skema kerja sama pembangunan dan pengoperasian moda transportasi trem di Kota Bogor.

"PT INKA menawarkan skema investasi untuk pembangunan trem, pada koridor satu dengan opsi kerja sama operasional, yang melibat BUMD maupun pihak lain, seperti PT KAI," katanya.

Dedie menjelaskan, pada pembicaan dengan Direksi PTINKA, disebutkan bahwa pembiayaan sarana dan prasarana trem juga ditanggung oleh PT INKA, sedangkan Pemerintah Kota Bogor akan menata dan membangun fasilitas penunjang, seperti Transit Oriented Development (TOD) maupun sarana penunjang lainnya. "Kami menyambut baik opsi skema yang disampaikan PT INKA, sebagai BUMN," katanya.

Menurut Dedie, PT INKA selanjutnya akan melakukan kajian soal trem di Kota Bogor, khususnya pada koridor satu. Rencananya, kata dia, koridor satu ini dari Terminal Baranangsiang menuju ke jalan sistem satu arah (SSA) yang memutari Kebun Raya Bogor.

"Pemkot Bogor juga akan berdialog bersama-sama dengan beberapa pihak lainnya, seperti PT KAI dan PT Colas Rail," katanya.