Jakarta (ANTARA) - Manufaktur otomotif Amerika Serikat (AS), General Motors (GM) mengumumkan pada Rabu (12/2) mengalami gangguan pasokan komponen otomotif dari China karena wabah virus corona.

Virus corona juga memaksa unit usaha GM di Korea Selatan menangguhkan sebagian operasi pabrik pada pekan depan, demikian dilansir Reuters.

Virus corona yang menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menginfeksi lebih dari 44.000 jiwa di China, menyebar ke lebih dari dua lusin negara.

Wabah itu mengganggu rantai pasokan otomotif karena China merupakan salah satu produsen komponen otomotif terbesar. Sejumlah pabrik di China menghentikan operasinya hingga 17 Februari pekan depan.

Baca juga: Honda akan lanjutkan produksi mobil di Wuhan

Baca juga: General Motors juga mundur dari Rusia


Sedangkan pabrik GM di Korea Selatan, menghentikan satu dari dua lini perakitan pada pabrik yang terletak di barat Seoul.

Pabrik itu mampu menghasilkan lebih dari 400.000 kendaraan setiap tahun, namun akan ditutup selama dua hari pada awal pekan depan karena kekurangan suku cadang dari China, kata perwakilan perusahaan kepada AFP.

GM Korea sangat bergantung pada China, terutama untuk komponen yang berkaitan dengan mekanisme kelistrikan.

Raksasa otomotif Jepang, Nissan, pada awal pekan ini menyatakan akan menghentikan operasional pabriknya di Kyushu pada 14-17 Februari karena kekurangan pasokan dari China.

Hyundai dan Kia juga menghentikan kegiatan pabriknya di Ulsan sejak pekan lalu.

Produksi akan dilanjutkan secara "bertahap" pada pekan ini, namun semuanya tergantung pada pasokan suku cadang dari China, kata Hyundai dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Ini dampak virus corona terhadap industri mobil global

Baca juga: Pabrikan asal Korea Selatan mulai rasakan dampak virus corona

Baca juga: BMW perpanjang libur pabrik di China karena virus corona