Beijing (ANTARA) - Jaksa di China mengajukan tuntutan pidana terhadap seorang pria berusia 59 tahun, yang menggunakan petasan dan menyiram dirinya dengan bensin untuk menentang larangan pertemuan publik selama wabah virus corona, menurut Kantor Berita Xinhua.

Warga Kota Chongqing merencanakan perjamuan perayaan ulang tahun lebih dari sepuluh meja tamu pada 28 Januari, kata Xinhua pada Rabu, namun pejabat setempat yang memerangi wabah tersebut memintanya untuk membatalkan acara itu.

Tetapi pada 26 Januari, setelah pria tersebut gagal meyakinkan para pejabat agar membiarkan pestanya tetap berjalan, ia melilitkan petasan di pinggangnya dan menyiramkan bensin ke dadanya kemudian menyalakan api. Ia berupaya mengancam para petugas agar menyetujui keinginannya.

"Tindakan itu menghalangi kader kota dan desa melakukan upaya pencegahan dan pengendalian wabah," kata Xinhua, menambahkan bahwa 10 pasien yang mengunjungi sebuah klinik di lantai bawah gedung yang sama juga terkena imbasnya.

Tak langsung diketahui hukuman seperti apa yang nantinya bakal dihadapi oleh pria itu, jika dirinya dinyatakan bersalah.

Pihak berwenang melarang pertemuan besar seperti jamuan makan atau pesta saat pihaknya sedang berupaya mengendalikan wabah COVID-19, nama resmi virus corona, yang telah menelan lebih dari 1.100 korban dan menginfeksi ke lebih dari 40.000 orang lainnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: China vonis penjara seumur hidup mantan politisi Jepang
Baca juga: Hakim China: Jumlah terduga teroris meningkat pesat