Ridwan Kamil: Jabar masih negatif virus corona
12 Februari 2020 14:53 WIB
Tim medis saat menjaga ruang isolasi WNA China yang dicurigai terinfeksi virus corona di RSD Gunung Jati Kota Cirebon. ANTARA/HO-Humas RSD Gunung Jati
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil memastikan sampai saat ini belum ditemukan ada warga di wilayah Jawa Barat yang terjangkit virus corona atau yang disebut WHO sebagai Covid-19.
"Usai dicek oleh Litbangkes yang memiliki alat canggih untuk memastikan semuanya negatif. Sehingga per hari ini semuanya negatif kemudian kami akan selalu koordinasi dengan Kemenkes, lalu dengan imigrasi dan kesehatan pelabuhan untuk memastikan kami memiliki data-data yang akurat di Jabar," ujar Gubernur usai memimpin rapat antisipasi penyebaran virus corona yang dihadiri jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dan perwakilan Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu.
Sebelumnya ada dua pasien yang dirawat dan mendapatkan perawatan intensif di Ruang Isolasi RSHS Bandung. Tim dokter RSHS Bandung menyatakan dua orang tersebut negatif virus corona.
Baca juga: Masa observasi 78 WNI kru kapal Jepang berakhir 19 Februari 2020
Baca juga: Ancaman corona harus dorong warga Garut sadar kesehatan, sebut wabup
Menurut dia RSHS Bandung yang menjadi rumah sakit rujukan di Jabar dinyatakan sangat siap menghadapi penyebaran Covid-19. Begitu ada pasien yang diindikasi terjangkit maka yang bersangkutan akan langsung diobservasi di IGD.
Selain RSHS Bandung, lanjut Gubernur Emil, saat ini ada lima rumah sakit di Provinsi Jabar yang sudah disiagakan, yakni di Cirebon, Subang, Sukabumi, Indramayu dan Kabupaten Garut yang akan melengkapi sistem pertahanan dalam persiapan menghadapi virus corona.
Baca juga: Mensos imbau masyarakat tidak khawatirkan pemulangan WNI dari Natuna
Baca juga: Sempat dirawat di Cirebon XC WNA China hanya idap radang tenggorokan
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk pro aktif jika mengindikasi ada saudara atau tetangga yang memiliki ciri-ciri terjangkit virus corona, terutama bagi warga yang baru bepergian dari luar negeri seperti China atau negara yang sudah ada terjangkit virus tersebut.
Lebih lanjut ia mengatakan Pemprov Jabar bekerja sama dengan seluruh pihak terkait pemantauan tenaga kerja asing yang berasal dari China.
"Jadi dinas-dinas tenaga kerja di kabupaten/kota sudah dikomunikasikan untuk melakukan koordinasi pemantauan dengan prosedur yang sederhana. Jika terlihat ada batuk, pilek atau demam yang menjadi gejala maka harus segera antisipasi untuk melaporkan," kata Gubernur Emil.
Baca juga: Warga yang diobservasi corona di Sumut sudah 83 orang
Baca juga: Kemenkes bantah 4 orang teridentifikasi corona di RS Persahabatan
"Usai dicek oleh Litbangkes yang memiliki alat canggih untuk memastikan semuanya negatif. Sehingga per hari ini semuanya negatif kemudian kami akan selalu koordinasi dengan Kemenkes, lalu dengan imigrasi dan kesehatan pelabuhan untuk memastikan kami memiliki data-data yang akurat di Jabar," ujar Gubernur usai memimpin rapat antisipasi penyebaran virus corona yang dihadiri jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dan perwakilan Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu.
Sebelumnya ada dua pasien yang dirawat dan mendapatkan perawatan intensif di Ruang Isolasi RSHS Bandung. Tim dokter RSHS Bandung menyatakan dua orang tersebut negatif virus corona.
Baca juga: Masa observasi 78 WNI kru kapal Jepang berakhir 19 Februari 2020
Baca juga: Ancaman corona harus dorong warga Garut sadar kesehatan, sebut wabup
Menurut dia RSHS Bandung yang menjadi rumah sakit rujukan di Jabar dinyatakan sangat siap menghadapi penyebaran Covid-19. Begitu ada pasien yang diindikasi terjangkit maka yang bersangkutan akan langsung diobservasi di IGD.
Selain RSHS Bandung, lanjut Gubernur Emil, saat ini ada lima rumah sakit di Provinsi Jabar yang sudah disiagakan, yakni di Cirebon, Subang, Sukabumi, Indramayu dan Kabupaten Garut yang akan melengkapi sistem pertahanan dalam persiapan menghadapi virus corona.
Baca juga: Mensos imbau masyarakat tidak khawatirkan pemulangan WNI dari Natuna
Baca juga: Sempat dirawat di Cirebon XC WNA China hanya idap radang tenggorokan
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk pro aktif jika mengindikasi ada saudara atau tetangga yang memiliki ciri-ciri terjangkit virus corona, terutama bagi warga yang baru bepergian dari luar negeri seperti China atau negara yang sudah ada terjangkit virus tersebut.
Lebih lanjut ia mengatakan Pemprov Jabar bekerja sama dengan seluruh pihak terkait pemantauan tenaga kerja asing yang berasal dari China.
"Jadi dinas-dinas tenaga kerja di kabupaten/kota sudah dikomunikasikan untuk melakukan koordinasi pemantauan dengan prosedur yang sederhana. Jika terlihat ada batuk, pilek atau demam yang menjadi gejala maka harus segera antisipasi untuk melaporkan," kata Gubernur Emil.
Baca juga: Warga yang diobservasi corona di Sumut sudah 83 orang
Baca juga: Kemenkes bantah 4 orang teridentifikasi corona di RS Persahabatan
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: