Jakarta (ANTARA) - Beberapa berita politik kemarin (Selasa 11/2) menjadi perhatian pembaca dan masih menarik untuk dibaca kembali, dari pemerintah putuskan tidak memulangkan WNI eks ISIS karena pertimbangan keamanan sampai kericuhan yang terjadi di Kongres V PAN.
Berikut lima berita hukum kemarin yang masih menarik untuk dibaca kembali:
Pemerintah putuskan tak akan pulangkan WNI eks ISIS
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan pemerintah sudah memutuskan untuk tidak memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlibat jaringan terorisme di luar negeri, termasuk jaringan ISIS.
Selengkapnya baca di sini
Pemulangan WNI eks ISIS, mantan pengikut: Pemerintah tahu yang terbaik
Mantan pengikut ISIS Febri Ramdani mengatakan bahwa pemerintah lebih tahu keputusan yang terbaik soal dipulangkan atau tidaknya ratusan WNI eks ISIS kembali ke Tanah Air.
Selengkapnya baca di sini
Novel Baswedan menerima penghargaan di Malaysia
Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan mantan Wakil Jaksa Penuntut Umum Malaysia almarhum Datuk Anthony Kevin Morais menerima penghargaan dari Perdana International Anti-Corruption Champion Fund (PIACCF) yang diserahkan Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir Mohamad di Putrajaya, Selasa malam.
Selengkapnya baca di sini
Zulkifli Hasan terpilih kembali sebagai Ketum DPP PAN 2020—2025
Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020—2025.
Selengkapnya baca di sini
Ricuh, kubu Mulfachri-Zulkifli saling lempar kursi di ruang sidang
Tim pendukung calon Ketua Umum (Caketum) DPP PAN periode 2020—2025 Mulfachri Harahap dan Zulkifli Hasan bentrok di ruang sidang Kongres Ke-5 PAN yang dilaksanakan di Hotel Clarion Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa.
Selengkapnya baca di sini
Kemarin, WNI eks ISIS tak akan dipulangkan hingga ricuh Kongres PAN
12 Februari 2020 07:38 WIB
Zulkifli Hasan saat memberikan sambutan pascapenghitungan suara pemilihan Ketua Umum DPP PAN periode 2020—2025. ANTARA/Harianto
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: