Jakarta (ANTARA) - Fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat untuk menggantikan tempat bagi para penjual nasi kapau yang dibongkar untuk pelebaran trotoar di kawasan Kramat, Senen, Jakarta Pusat ditargetkan rampung pada bulan Maret 2020.

"Targetnya bulan Maret harus kelar, ini sudah dua bulan pengerjaannya dari awal Januari sampai sekarang Februari," kata Koordinator pedagang Nasi Kapau JP 34 Yani saat ditemui sedang memantau pengerjaan fasilitas bagi para pedagang di trotoar Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Selasa.

Berdasarkan pantauan ANTARA saat ini pengerjaan untuk fasilitas pedagang nasi kapau dalam tahapan pengecatan rangka- rangka, perampungan wastafel sebagai tempat cuci piring pedagang, serta pemasangan atap bagi rangka besi yang sudah disusun.

Pengerjaan pemasangan rangka- rangka besi untuk dijadikan tempat berjualan itu pun nampak tidak menganggu para pedagang nasi kapau yang saat ini berada di tempat relokasi sementara di tanah milik Kementerian PUPR RI.

Baca juga: Pemindahan penjual nasi kapau Jalan Kramat Raya tertunda

Baca juga: Nasi Kapau Kramat akan tutup tiga hari untuk relokasi

Baca juga: Jakarta Pusat relokasi pedagang nasi kapau Kramat demi trotoar


"Ini tinggal finishing saja sih, kita nanti pasang atap khas Rumah Minang sebagai ornamen pelengkap," kata Yani.

Fasilitas pedagang nasi kapau itu lebih kecil dari yang sudah ada sebelumnya yaitu dari ukuran lapak 4 meter x 4 meter berubah menjadi 4 meter x 2,5 meter yang tersedia di lahan sepanjang 210 meter.

Meski demikian Yani mengatakan para pedagang yang tergabung dalam binaan Sudin UMKM Jakarta Pusat itu mengaku bersyukur diberikan lapak lagi oleh pemerintah untuk menjajakan dagangannya di kawasan Kramat itu.

"Kami bersyukur saja, lapaknya memang kecil tapi kalau yang datang banyak tidak apa- apa. Kan percuma juga lapaknya besar kalau tidak ada pengunjung," kata Yani.

Sebelumnya, pedagang Nasi Kapau yang biasa berjualan di trotoar Kramat, Senen, Jakarta Pusat harus direlokasi karena ada pekerjaan pelebaran trotoar oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Para pedagang itu direlokasi ke lahan kosong di belakang kawasan Kramat milik Kemeterian PUPR selama 6 bulan terakhir menunggu fasilitas yang baru kembali dibangun oleh Pemkot Jakarta Pusat.