Puluhan batu berbentuk unik ditemukan di Tasikmalaya
11 Februari 2020 19:36 WIB
Petugas memeriksa kondisi patung batu di kawasan wisata Batu Mahpar, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020). (ANTARA/Adeng Bustomi)
Garut (ANTARA) - Puluhan batu dengan beragam ukuran dan bentuk yang unik ditemukan terkubur dalam tanah di kawasan wisata Batu Mahpar, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Batu-batuan itu terbentuk secara alami, bahkan sebelum destinasi wisata dibuka sejumlah batu sudah ditemukan," kata pegawai destinasi wisata Batu Mahpar Nais Siti Nuraisyah di lokasi temuan batu di Tasikmalaya, Selasa.
Ia menuturkan, sebelumnya petugas hanya menemukan satu patung batu yang terlihat dari permukaan tanah kemudian pengelola wisata menggali secara besar-besaran dan menemukan banyak batu dengan beragam bentuk, Minggu (9/2).
Penggalian secara massal itu, kata dia, sengaja dilakukan pengelola wisata karena akan mendirikan bangunan museum yang membutuhkan batu atau benda peninggalan zaman dulu.
"Karena mau dibuka museum, jadi butuh artefak dan bahan kuno, akhirnya digali dan menemukan banyak (batu)," katanya.
Ia menyebutkan, batuan hasil galian itu ada yang berbentuk manusia kerdil, ada juga berbentuk monyet, ganesha, alat memasak zaman dulu, dan bentuk lainnya.
Rencananya, kata Nais, benda hasil temuan itu akan disimpan di museum bersama dengan benda kuno lainnya yang sebentar lagi akan diresmikan.
Terkait sudah diteliti lebih lanjut batuan itu oleh tim ahli, kata dia, belum dilakukan, namun pengelola wisata Batu Mahpar mempersilakan jika ada pihak yang ingin menelitinya.
"Kita memang belum undang arkeolog, tapi kalau mereka mau meneliti dipersilakan saja," katanya.
Baca juga: Ratusan artefak Dayak dipamerkan di Swiss
Baca juga: Kampung Puay Papua punya sejumlah peninggalan sejarah PD II
Baca juga: Balai Arkeologi gelar pameran arkeologi di Limboto
"Batu-batuan itu terbentuk secara alami, bahkan sebelum destinasi wisata dibuka sejumlah batu sudah ditemukan," kata pegawai destinasi wisata Batu Mahpar Nais Siti Nuraisyah di lokasi temuan batu di Tasikmalaya, Selasa.
Ia menuturkan, sebelumnya petugas hanya menemukan satu patung batu yang terlihat dari permukaan tanah kemudian pengelola wisata menggali secara besar-besaran dan menemukan banyak batu dengan beragam bentuk, Minggu (9/2).
Penggalian secara massal itu, kata dia, sengaja dilakukan pengelola wisata karena akan mendirikan bangunan museum yang membutuhkan batu atau benda peninggalan zaman dulu.
"Karena mau dibuka museum, jadi butuh artefak dan bahan kuno, akhirnya digali dan menemukan banyak (batu)," katanya.
Ia menyebutkan, batuan hasil galian itu ada yang berbentuk manusia kerdil, ada juga berbentuk monyet, ganesha, alat memasak zaman dulu, dan bentuk lainnya.
Rencananya, kata Nais, benda hasil temuan itu akan disimpan di museum bersama dengan benda kuno lainnya yang sebentar lagi akan diresmikan.
Terkait sudah diteliti lebih lanjut batuan itu oleh tim ahli, kata dia, belum dilakukan, namun pengelola wisata Batu Mahpar mempersilakan jika ada pihak yang ingin menelitinya.
"Kita memang belum undang arkeolog, tapi kalau mereka mau meneliti dipersilakan saja," katanya.
Baca juga: Ratusan artefak Dayak dipamerkan di Swiss
Baca juga: Kampung Puay Papua punya sejumlah peninggalan sejarah PD II
Baca juga: Balai Arkeologi gelar pameran arkeologi di Limboto
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Tags: