Pemkot Jakpus tambahkan spot-spot "Instagramable" di Taman Sumenep
11 Februari 2020 17:42 WIB
Jembatan gantung yang saat ini masih ditutup di Taman Sumenep dan merupakan salah satu spot 'instagramable' di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa. (ANTARA/ Livia Kristianti)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyulap penampilan Taman Sumenep melalui revitalisasi taman yang sudah dikerjakan sejak Oktober 2019 dengan menambahkan spot-spot 'instagramable' diantaranya berupa jembatan gantung sepanjang 20 meter.
"Tapi jembatan gantungnya belum bisa dipakai dulu karena masih dalam pemeliharaan sekarang oleh pihak ketiga," kata Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat Mila Ananda saat dihubungi oleh ANTARA, Selasa.
Meski demikian, terdapat fasilitas lain seperti alat- alat fitness dan 'jogging track'yang tersedia di Taman Sumenep untuk mendukung masyarakat yang ingin berolahraga di lahan seluas 4000 meter persegi itu.
Berdasarkan pantauan ANTARA, Taman Sumenep yang sudah direvitalisasi itu terlihat seperti 'oasis' di tengah gedung- gedung pencakar langit yang dekat dengan Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat.
Peralatan fitness yang disediakan dengan paduan warna merah- kuning memberi warna lain selain warna hijau yang berasal dari daun- daun di pepohonan yang ada di kawasan itu.
Lintasan lari (jogging track) yang ada pun dibuat terlindungi oleh 'atap' alami yang berasal dari pohon- pohon besar yang rindang.
Meski masih ada beberapa pengerjaan fasilitas seperti jalur pejalan kaki, namun taman tersebut sudah dapat digunakan oleh masyakarat untuk berolahraga dan menjadi tempat bersantai di tengah penatnya aktivitas di Ibu Kota.
Revitalisasi Taman Sumenep juga dilakukan untuk mengubah citra taman Sumenep yang sebelumnya identik sebagai tempat mangkal waria dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) menjadi ruang ketiga yang nyaman bagi masyarakat untuk berinteraksi.
"Kita pasti tahu lah ya dulu Taman itu tempat apa, nah makannya kita revitalisasi biar stigma masyatakat itu berubah, jadi Taman yang dulu kerap tempat kumpul penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) bahkan preman, ini sudah berubah, lebih kekinian," ujar Mila.
Revitalisasi Taman Sumenep memakan biaya sebesar Rp4 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta Pusat pada 2019.
Infografis:
"Tapi jembatan gantungnya belum bisa dipakai dulu karena masih dalam pemeliharaan sekarang oleh pihak ketiga," kata Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat Mila Ananda saat dihubungi oleh ANTARA, Selasa.
Meski demikian, terdapat fasilitas lain seperti alat- alat fitness dan 'jogging track'yang tersedia di Taman Sumenep untuk mendukung masyarakat yang ingin berolahraga di lahan seluas 4000 meter persegi itu.
Berdasarkan pantauan ANTARA, Taman Sumenep yang sudah direvitalisasi itu terlihat seperti 'oasis' di tengah gedung- gedung pencakar langit yang dekat dengan Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat.
Peralatan fitness yang disediakan dengan paduan warna merah- kuning memberi warna lain selain warna hijau yang berasal dari daun- daun di pepohonan yang ada di kawasan itu.
Lintasan lari (jogging track) yang ada pun dibuat terlindungi oleh 'atap' alami yang berasal dari pohon- pohon besar yang rindang.
Meski masih ada beberapa pengerjaan fasilitas seperti jalur pejalan kaki, namun taman tersebut sudah dapat digunakan oleh masyakarat untuk berolahraga dan menjadi tempat bersantai di tengah penatnya aktivitas di Ibu Kota.
Revitalisasi Taman Sumenep juga dilakukan untuk mengubah citra taman Sumenep yang sebelumnya identik sebagai tempat mangkal waria dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) menjadi ruang ketiga yang nyaman bagi masyarakat untuk berinteraksi.
"Kita pasti tahu lah ya dulu Taman itu tempat apa, nah makannya kita revitalisasi biar stigma masyatakat itu berubah, jadi Taman yang dulu kerap tempat kumpul penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) bahkan preman, ini sudah berubah, lebih kekinian," ujar Mila.
Revitalisasi Taman Sumenep memakan biaya sebesar Rp4 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta Pusat pada 2019.
Infografis:
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: