Jakarta (ANTARA) - Penjualan eceran pada Januari 2020 diprakirakan turun sejalan dengan pola musimannya pada awal tahun, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2020 yang diprakirakan tumbuh minus 3,1 persen (yoy) dari Desember 2019 yang tumbuh minus 0,5 persen (yoy).

Penurunan penjualan eceran disebabkan terutama oleh penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok sandang, kata Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) dalam info terbarunya di Jakarta, Selasa.

"Penurunan tersebut sejalan dengan pola konsumsi masyarakat yang kembali normal setelah perayaan terkait Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)," kata info tersebut.

Dijelaskan, penjualan eceran pada triwulan IV 2019 mencatatkan pertumbuhan yang meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya.

IPR pada triwulan IV 2019 tumbuh 1,5 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dari 1,4 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan pertumbuhan tersebut ditopang oleh penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, serta kelompok suku cadang dan aksesori yang tetap tinggi.

Tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam enam bulan mendatang atau Juni 2020 diprakirakan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 6 bulan yang akan datang sebesar 166,0, lebih rendah dari 177,8 pada bulan sebelumnya.

"Menurunnya harga pada Juni diprakirakan karena kembali normalnya harga pasca Ramadhan dan HBKN Idul Fitri," katanya.

Baca juga: Survei BI: Optimisme konsumen akhir 2019 naik dipicu lowongan CPNS

Baca juga: Rupiah kian menguat, ditopang turunnya imbal hasil obligasi AS

Baca juga: IHSG diprediksi terus menguat, terkerek bursa saham global