Menperin beri motivasi peserta diklat IKM di Makassar
11 Februari 2020 00:59 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) saat memberikan motivasi kepada 150 peserta Diklat 3 in 1 di kantor Balai Diklat Industri Makassar, jalan Perintis Kemerdekaan, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (10/2/2020). ANTARA/Darwin Fatir.
Makassar (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan motivasi kepada 150 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) terpilih dari berbagai kabupaten yang menjadi peserta Diklat 3 in 1 di Kantor Balai Diklat Industri Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Saya hadir di tengah adik-adik untuk melihat bagaimana kegiatan ini berlangsung. Alhamdulillah, banyak juga potensi yang berkembang. Mudah-mudahan ilmu yang didapat dari diklat ini bermanfaat bagi peserta," papar Agus di Makassar, Senin.
Ia menuturkan melalui pelatihan ini diharapkan pelaku industri akan memperbaiki produk dan kualitas produksi IKM agar lebih baik. Selain itu, dengan kemasan produk menarik bisa menjadi komoditas ekspor.
"Saya yakin diklat ini memberikan pengetahuan khususnya bagi peserta yang memiliki industri kecil. Kami dari pemerintah siap mendukung tumbuhnya UKM, industri kecil di kota-kota untuk ditingkatkan," katanya.
Sejalan dengan itu dukungan itu, Menperin mencontohkan, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah ditingkatkan dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliun tahun ini guna mendukung pertumbuhan salah satunya UKM dan IKM di Indonesia.
"Anggaran inilah bisa digunakan peserta untuk mengembangkan industri kecil masing-masing. Bahkan saat ini nilai kredit untuk usaha minimal Rp25 jutaan," tambah Agus.
Sementara Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto menjelaskan peserta diklat berjumlah 150 orang yang datang dari berbagai kabupaten dan kota.
Peserta dibagi menjadi tiga kelompok, satu kelompok beranggotakan 50 orang. Kelompok pembuatan aneka olahan berbasis ikan angkatan keempat. Kelompok ini ada berasal dari Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Bau-bau, Kabupaten Selayar, Luwu Timur dan Jeneponto Provinsi Sulsel.
Selanjutnya, kelompok pembuatan desain kemasan produk pangan angkatan kedua, pesertanya berasal, Polman dan Majene Provinsi Sulbar, Banjar Provinsi Kalsel, Bandung Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sidrap dan Kota Makassar Provinsi Sulsel.
Kelompok pembuatan aneka olahan berbasis rumput laut angkatan pertama asal daerah Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Jeneponto, Bulukumba, Luwu, Barru, Pangkep, serta Kota Makassar, Provinsi Sulsel.
"Diklat ini bagian dari praktik setelah itu akan dikeluarkan sertifikasi serta akan mendapatkan sertifikat keikutsertaan sebagai bekal kompetensinya," katanya.
Sedangkan untuk tenaga pengajar atau instruktur, kata dia, selain dari balai juga didatangkan dari praktisi perikanan, Politeknik Media Kreatif Makassar hingga kerja sama dengan Balai Rehabilitasi BNNP Baddoka Sulsel.
Kepala Balai Industri Makassar, C Elisa Martina Katili usai kunjungan Menperin kepada wartawan mengatakan seluruh peserta yang akan mengikuti pelatihan selama sepekan dan biaya ditanggung oleh APBN.
"Setelah diklat ini akan uji kompetensi bukan hanya diklat selesai semuanya selesai tidak. Artinya, diklat ini untuk mendapatkan sertifikasi dan penempatan kerja," ujarnya.
Pesertanya yang lulus nantinya bisa membuka lapangan kerja baru. Bagi calon pengusaha muda ini setelah lulus mengikuti diklat diharapkan mengembangkan usaha yang diminatinya.
"Kenapa pilihan berwirausaha, karena kita yang ngatur waktu sendiri. Selain itu bagi yang punya usaha yang masih dikelola orang tuanya bisa dikembangkan. Misalnya sudah mengikuti kelompok pembuatan desain, maka kemasan produk nantinya bisa lebih menarik, sebab orang melihat diawal kemasan dulu baru isinya," tambah dia.
Pihaknya berharap dengan diklat ini, dapat menambah nilai usaha para pesertanya untuk memajukan industri kecil di lingkungannya termasuk mendorong usaha-usaha lain lebih berkembang.
Hadir mendampingi Menperin yakni Sekertaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono, Kepala Badan Pengembagan SDM Eko SA Cahyanto, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Harjono serta pejabat lingkup balai setempat.
Usai memberikan sambutan dan motivasi kepada peserta Diklat, Menperin kemudian diajak melihat laboratorium untuk memproduksi olahan rumput laut, kopi hingga coklat termasuk mencoba coklat serta kopi hasil olahan di balai perindustrian setempat.
"Saya hadir di tengah adik-adik untuk melihat bagaimana kegiatan ini berlangsung. Alhamdulillah, banyak juga potensi yang berkembang. Mudah-mudahan ilmu yang didapat dari diklat ini bermanfaat bagi peserta," papar Agus di Makassar, Senin.
Ia menuturkan melalui pelatihan ini diharapkan pelaku industri akan memperbaiki produk dan kualitas produksi IKM agar lebih baik. Selain itu, dengan kemasan produk menarik bisa menjadi komoditas ekspor.
"Saya yakin diklat ini memberikan pengetahuan khususnya bagi peserta yang memiliki industri kecil. Kami dari pemerintah siap mendukung tumbuhnya UKM, industri kecil di kota-kota untuk ditingkatkan," katanya.
Sejalan dengan itu dukungan itu, Menperin mencontohkan, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah ditingkatkan dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliun tahun ini guna mendukung pertumbuhan salah satunya UKM dan IKM di Indonesia.
"Anggaran inilah bisa digunakan peserta untuk mengembangkan industri kecil masing-masing. Bahkan saat ini nilai kredit untuk usaha minimal Rp25 jutaan," tambah Agus.
Sementara Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto menjelaskan peserta diklat berjumlah 150 orang yang datang dari berbagai kabupaten dan kota.
Peserta dibagi menjadi tiga kelompok, satu kelompok beranggotakan 50 orang. Kelompok pembuatan aneka olahan berbasis ikan angkatan keempat. Kelompok ini ada berasal dari Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Bau-bau, Kabupaten Selayar, Luwu Timur dan Jeneponto Provinsi Sulsel.
Selanjutnya, kelompok pembuatan desain kemasan produk pangan angkatan kedua, pesertanya berasal, Polman dan Majene Provinsi Sulbar, Banjar Provinsi Kalsel, Bandung Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sidrap dan Kota Makassar Provinsi Sulsel.
Kelompok pembuatan aneka olahan berbasis rumput laut angkatan pertama asal daerah Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Jeneponto, Bulukumba, Luwu, Barru, Pangkep, serta Kota Makassar, Provinsi Sulsel.
"Diklat ini bagian dari praktik setelah itu akan dikeluarkan sertifikasi serta akan mendapatkan sertifikat keikutsertaan sebagai bekal kompetensinya," katanya.
Sedangkan untuk tenaga pengajar atau instruktur, kata dia, selain dari balai juga didatangkan dari praktisi perikanan, Politeknik Media Kreatif Makassar hingga kerja sama dengan Balai Rehabilitasi BNNP Baddoka Sulsel.
Kepala Balai Industri Makassar, C Elisa Martina Katili usai kunjungan Menperin kepada wartawan mengatakan seluruh peserta yang akan mengikuti pelatihan selama sepekan dan biaya ditanggung oleh APBN.
"Setelah diklat ini akan uji kompetensi bukan hanya diklat selesai semuanya selesai tidak. Artinya, diklat ini untuk mendapatkan sertifikasi dan penempatan kerja," ujarnya.
Pesertanya yang lulus nantinya bisa membuka lapangan kerja baru. Bagi calon pengusaha muda ini setelah lulus mengikuti diklat diharapkan mengembangkan usaha yang diminatinya.
"Kenapa pilihan berwirausaha, karena kita yang ngatur waktu sendiri. Selain itu bagi yang punya usaha yang masih dikelola orang tuanya bisa dikembangkan. Misalnya sudah mengikuti kelompok pembuatan desain, maka kemasan produk nantinya bisa lebih menarik, sebab orang melihat diawal kemasan dulu baru isinya," tambah dia.
Pihaknya berharap dengan diklat ini, dapat menambah nilai usaha para pesertanya untuk memajukan industri kecil di lingkungannya termasuk mendorong usaha-usaha lain lebih berkembang.
Hadir mendampingi Menperin yakni Sekertaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono, Kepala Badan Pengembagan SDM Eko SA Cahyanto, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Harjono serta pejabat lingkup balai setempat.
Usai memberikan sambutan dan motivasi kepada peserta Diklat, Menperin kemudian diajak melihat laboratorium untuk memproduksi olahan rumput laut, kopi hingga coklat termasuk mencoba coklat serta kopi hasil olahan di balai perindustrian setempat.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: