Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan kemungkinan ada warga Jakarta yang diobservasi untuk mendeteksi terdampak Virus Novel Corona (2019-nCoV) di Natuna, Kepulauan Riau, meski belum ada pemberitahuan resmi.

"Belum ada pemberitahuan resmi. Saya berandai-andai ada, karena sebegitu banyaknya (yang diobservasi), terlebih orang Jakarta kan mobilitasnya tinggi, ada yang beasiswa, yang kerja, kan tidak tertutup kemungkinan ada," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Senin.

Widyastuti mengatakan kemungkinan tersebut ada karena selain dari 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, di fasilitas observasi juga ada petugas medis hingga petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang kemungkinan juga warga Jakarta.

"Saya berpikir logika aja pasti ada karena ada masyarakat. ada juga petugas. Kami siap saja nanti setelah observasi di lapangan dan dikembalikan," ujar dia.

Baca juga: Thermalscan diprediksi deteksi 20 persen corona, DKI perkuat Puskesmas

Hal utamanya, kata Widyastuti, DKI tetap siaga dan siap menerima apabila ada warga yang turut diobservasi di Natuna.

"Kami selalu berkoordinasi dengan Kemenkes, kita siapkan prakondisi. Artinya komunikasi risikonya seandainya benar ada warga DKI yang masuk observasi di Natuna," kata dia.

Bentuk kesiapannya, kata Widyastuti, adalah pengondisian agar jangan sampai warga berlebihan menilai para warga yang diobservasi dan jangan sampai ada penolakan.

"Risiko ini kan harus kita pikirkan, jangan sampai mungkin seperti beberapa apartemen yang sudah heboh walau belum terbukti, itu termasuk bagian yg harus kita kondisikan dengan baik," katanya.

Baca juga: Jakarta Utara sosialisasi cegah virus Corona
Baca juga: Antisipasi corona, Dinkes jaga pintu masuk ke Jakarta

"Tetap waspada tanpa harus mendiskriminasi terhadap kemungkinan-kemungkinan yang tidak seharusnya terjadi," katanya.

Dinkes DKI Jakarta masih menunggu data dari kementerian terkait mengenai WNI yang diobservasi di Natuna, termasuk petugas yang beraktivitas di sana.

"Dinas juga inisiatif cari data tapi tetap kami tunggu jalur resmi. Makanya kesiapan kami harus ditingkatkan," katanya.
Baca juga: Pengelola apartemen ini antisipasi penyebaran virus corona
Baca juga: Pulang dari luar negeri warga Jaksel dianjurkan periksa kesehatan