Relawan dan TNI bangun jembatan gantung di Lebak
10 Februari 2020 17:33 WIB
Relawan vertical rescue Indonesia dan TNI membangun jembatan gantung di lokasi Kampung Susukan Kecamatan Sajira yang hanyut diterjang banjir bandang dan longsor pada awal tahun 2020. ANTARA/HO
Lebak (ANTARA) - Relawan Vertical Rescue Indonesia dan TNI membangun jembatan gantung di lokasi Kampung Susukan Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak Provinsi Banten yang hanyut diterjang banjir bandang dan longsor pada awal tahun 2020.
"Kami mengerjakan satu pekan dan sudah mencapai 95 persen," kata Koordinator Lapangan Relawan Vertical Rescue Arif di Lebak, Senin.
Pembangunan jembatan gantung darurat itu cukup didambakan masyarakat yang menghubungkan antardesa guna menopang ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Baca juga: Anak-anak korban banjir di Lebak butuh pelengkapan sekolah
Masyarakat di sana tidak ada jalan alternatif karena lokasinya di keliling aliran sungai, sehingga jembatan gantung Susukan sangat penting untuk pergi ke luar daerah.
Pembangunan jembatan gantung tersebut nantinya dilintasi kendaraan roda dua dengan lebar 1 meter dan panjang 150 meter.
Baca juga: Korban banjir bandang Kampung Seupang-Lebak butuhkan sarana air bersih
"Semua pengadaan barang-barang jembatan itu ditanggung biaya oleh relawan vertical rescue Indonesia," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pembangunan jembatan gantung darurat merupakan kepedulian komunitas relawan vertical rescue dan telah membangun di sejumlah daerah yang terdampak bencana alam di Tanah Air.
Baca juga: Warga korban bencana di Lebak butuh jembatan gantung
Mereka para relawan vertical rescue itu ada dari Bandung, Banten, Jakarta dan Lampung.
Para relawan itu melaksanakan pekerjaan pembangunan jembatan gantung itu tidak menerima bayaran, karena mereka bekerja ikhlas untuk membantu warga yang terdampak bencana alam.
"Semua para pekerja relawan dan TNI membangun jembatan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah agar kehidupan mereka kembali pulih," katanya menjelaskan.
Begitu juga relawan vertical rescue perwakilan Bandung Jajang mengatakan dirinya bersama 10 relawan lainnya bergabung membangun jembatan gantung di lokasi Susukan Kecamatan Sajira untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam.
Ia belum lama ini merealisasikan pembangunan jembatan gantung di Sulawesi Tenggara akibat terjadi bencana alam.
"Kami sebagai komunitas relawan vertical rescue sudah banyak membangun jembatan gantung di Tanah Air untuk membantu warga yang terdampak bencana alam agar kehidupan mereka cepat kembali pulih," ujar Jajang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengapresiasi banyak komunitas relawan untuk membantu warga Lebak yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor.
Mereka relawan itu membantu warga korban bencana alam mulai mendistribusikan logistik, membangun hunian sementara, membangun jembatan gantung hingga pelayanan pengobatan gratis.
"Kami menunggu relawan relawan lainnya untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana alam itu dengan memberikan bantuan baik logistik maupun pembangunan infrastuktur," katanya.
"Kami mengerjakan satu pekan dan sudah mencapai 95 persen," kata Koordinator Lapangan Relawan Vertical Rescue Arif di Lebak, Senin.
Pembangunan jembatan gantung darurat itu cukup didambakan masyarakat yang menghubungkan antardesa guna menopang ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Baca juga: Anak-anak korban banjir di Lebak butuh pelengkapan sekolah
Masyarakat di sana tidak ada jalan alternatif karena lokasinya di keliling aliran sungai, sehingga jembatan gantung Susukan sangat penting untuk pergi ke luar daerah.
Pembangunan jembatan gantung tersebut nantinya dilintasi kendaraan roda dua dengan lebar 1 meter dan panjang 150 meter.
Baca juga: Korban banjir bandang Kampung Seupang-Lebak butuhkan sarana air bersih
"Semua pengadaan barang-barang jembatan itu ditanggung biaya oleh relawan vertical rescue Indonesia," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pembangunan jembatan gantung darurat merupakan kepedulian komunitas relawan vertical rescue dan telah membangun di sejumlah daerah yang terdampak bencana alam di Tanah Air.
Baca juga: Warga korban bencana di Lebak butuh jembatan gantung
Mereka para relawan vertical rescue itu ada dari Bandung, Banten, Jakarta dan Lampung.
Para relawan itu melaksanakan pekerjaan pembangunan jembatan gantung itu tidak menerima bayaran, karena mereka bekerja ikhlas untuk membantu warga yang terdampak bencana alam.
"Semua para pekerja relawan dan TNI membangun jembatan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah agar kehidupan mereka kembali pulih," katanya menjelaskan.
Begitu juga relawan vertical rescue perwakilan Bandung Jajang mengatakan dirinya bersama 10 relawan lainnya bergabung membangun jembatan gantung di lokasi Susukan Kecamatan Sajira untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam.
Ia belum lama ini merealisasikan pembangunan jembatan gantung di Sulawesi Tenggara akibat terjadi bencana alam.
"Kami sebagai komunitas relawan vertical rescue sudah banyak membangun jembatan gantung di Tanah Air untuk membantu warga yang terdampak bencana alam agar kehidupan mereka cepat kembali pulih," ujar Jajang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengapresiasi banyak komunitas relawan untuk membantu warga Lebak yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor.
Mereka relawan itu membantu warga korban bencana alam mulai mendistribusikan logistik, membangun hunian sementara, membangun jembatan gantung hingga pelayanan pengobatan gratis.
"Kami menunggu relawan relawan lainnya untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana alam itu dengan memberikan bantuan baik logistik maupun pembangunan infrastuktur," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: