Kerja sama Bali dan Misato-Jepang diharapkan bisa ditingkatkan
10 Februari 2020 17:07 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima kunjungan Wali Kota Misato Jepang Takashi Kado, di Denpasar,Senin (10/2/2020). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemprov Bali)
Denpasar (ANTARA) - Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster menginginkan adanya peningkatan kerja sama antara daerahnya dengan Kota Misato, Jepang, di tengah banyaknya kemiripan sisi kebudayaan kedua daerah itu.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wali Kota Misato ke Bali. Kerja sama yang sudah dibangun cukup lama sudah berjalan dengan baik. Kerja sama tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat Bali, terutama untuk Desa Mas. Kami sangat mendukung kerja sama ini," katanya saat menerima kunjungan Wali Kota Misato-Jepang, Takashi Kado, di Denpasar, Senin.
Bahkan, katanya, dalam upaya peningkatan kerja sama Bali-Misato, Pemerintah Provinsi Bali siap mendukung serta memfasilitasinya.
"Intinya, kami terus mendorong kerja sama yang baik ini. Kami siap untuk terus menjalin kerja sama. Desa Mas di Kabupaten Gianyar yang telah diajak bekerja sama, memiliki potensi wisata yang sangat bagus," katanya.
Terkait dengan kebudayaan Bali dan Jepang yang memiliki banyak kesamaan, Gubernur mengharapkan perwakilan dari Misato bisa turut berpartisipasi dalam acara "Bali World Culture Cellebration" yang akan digelar di Bali pada November 2020.
Sementara itu, Wali Kota Misato Jepang Takashi Kado mengatakan selama ini telah terjalin kerja sama "sister city" antara Kota Misato dengan Desa Mas, Ubud, Gianyar.
Dari kerja sama yang telah terjalin itu, para pemuda-pemudi Desa Mas dikirim ke Jepang untuk bekerja dan belajar, begitu juga dengan Warga Jepang dikirim ke Desa Mas.
"Kami berharap agar kerja sama yang baik ini bisa terus dilanjutkan. Apalagi di kota kami akan dikembangkan pariwisata dan akan membuat hotel, semoga dari Bali bisa mengirim tenaga kerja ke Misato," katanya.
Oleh karena penduduk di Kota Misato, Jepang, relatif sedikit, pihaknya berharap warga dari Desa Mas atau warga Bali lainnya bisa tinggal atau belajar di sana. "Tahun ini ada dua orang yang belajar pertanian di Misato," katanya.
Menurut Takashi, suasana di Kota Misato itu mendekati seperti Ubud, Kabupaten Gianyar. "Saya berharap kalau bisa ada seperti Ubud di kota saya. Saya melihat keindahan Ubud di pinggir sungai sangat luar biasa penataannya. Bali sangat menakjubkan bagi saya," ucapnya yang mengaku sudah tiga kali datang ke Bali.
Yang menarik dari Bali, kata dia, dari sisi kebudayaan, ada banyak pura dan semua warga sangat menghormati. "Saya melihat saja sudah sangat puas. Tarian dan musik dan seni sangat menyentuh bagi saya," ujarnya.
Di Misato, sebelumnya juga banyak ada pura, dan sangat terkenal namanya Pura Kagura. "Selama menjadi wali kota, saya akan membuat sesuatu tentang Bali, kebudayaan Bali, bahkan kantor akan saya isi dengan ukiran Bali," demikian Takashi Kado.
Baca juga: Gubernur Bali ingin tiru budaya bersih Jepang
Baca juga: Wayang "ental" tiga dimensi padukan gaya Jepang dan Bali
Baca juga: Sebanyak 15 seniwati Jepang meriahkan PKB
"Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wali Kota Misato ke Bali. Kerja sama yang sudah dibangun cukup lama sudah berjalan dengan baik. Kerja sama tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat Bali, terutama untuk Desa Mas. Kami sangat mendukung kerja sama ini," katanya saat menerima kunjungan Wali Kota Misato-Jepang, Takashi Kado, di Denpasar, Senin.
Bahkan, katanya, dalam upaya peningkatan kerja sama Bali-Misato, Pemerintah Provinsi Bali siap mendukung serta memfasilitasinya.
"Intinya, kami terus mendorong kerja sama yang baik ini. Kami siap untuk terus menjalin kerja sama. Desa Mas di Kabupaten Gianyar yang telah diajak bekerja sama, memiliki potensi wisata yang sangat bagus," katanya.
Terkait dengan kebudayaan Bali dan Jepang yang memiliki banyak kesamaan, Gubernur mengharapkan perwakilan dari Misato bisa turut berpartisipasi dalam acara "Bali World Culture Cellebration" yang akan digelar di Bali pada November 2020.
Sementara itu, Wali Kota Misato Jepang Takashi Kado mengatakan selama ini telah terjalin kerja sama "sister city" antara Kota Misato dengan Desa Mas, Ubud, Gianyar.
Dari kerja sama yang telah terjalin itu, para pemuda-pemudi Desa Mas dikirim ke Jepang untuk bekerja dan belajar, begitu juga dengan Warga Jepang dikirim ke Desa Mas.
"Kami berharap agar kerja sama yang baik ini bisa terus dilanjutkan. Apalagi di kota kami akan dikembangkan pariwisata dan akan membuat hotel, semoga dari Bali bisa mengirim tenaga kerja ke Misato," katanya.
Oleh karena penduduk di Kota Misato, Jepang, relatif sedikit, pihaknya berharap warga dari Desa Mas atau warga Bali lainnya bisa tinggal atau belajar di sana. "Tahun ini ada dua orang yang belajar pertanian di Misato," katanya.
Menurut Takashi, suasana di Kota Misato itu mendekati seperti Ubud, Kabupaten Gianyar. "Saya berharap kalau bisa ada seperti Ubud di kota saya. Saya melihat keindahan Ubud di pinggir sungai sangat luar biasa penataannya. Bali sangat menakjubkan bagi saya," ucapnya yang mengaku sudah tiga kali datang ke Bali.
Yang menarik dari Bali, kata dia, dari sisi kebudayaan, ada banyak pura dan semua warga sangat menghormati. "Saya melihat saja sudah sangat puas. Tarian dan musik dan seni sangat menyentuh bagi saya," ujarnya.
Di Misato, sebelumnya juga banyak ada pura, dan sangat terkenal namanya Pura Kagura. "Selama menjadi wali kota, saya akan membuat sesuatu tentang Bali, kebudayaan Bali, bahkan kantor akan saya isi dengan ukiran Bali," demikian Takashi Kado.
Baca juga: Gubernur Bali ingin tiru budaya bersih Jepang
Baca juga: Wayang "ental" tiga dimensi padukan gaya Jepang dan Bali
Baca juga: Sebanyak 15 seniwati Jepang meriahkan PKB
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: