Raja dan Ratu Belanda kunjungi Indonesia pada 10-13 Maret
10 Februari 2020 14:08 WIB
Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 10-13 Maret 2020. Selama kunjungan empat harinya itu, keduanya akan mengunjungi Jakarta dan Bogor, serta Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Utara. (ANTARA/HO-https://www.royal-house.nl/photos/official-photographs)
Bagor (ANTARA) - Belanda semakin memperkuat hubungan dan kerja sama bilateralnya dengan Indonesia melalui kunjungan kenegaraan Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima ke Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Utara pada 10-13 Maret 2020.
Kunjungan kenegaraan raja dan ratu Belanda atas undangan Presiden Joko Widodo ini difokusan pada penguatan kemitraan dan kerja sama bidang ekonomi, konservasi alam, budaya, sains, dan sejumlah sektor lain yang meneguhkan keterikatan erat kedua bangsa.
Kerja sama bidang ekonomi kedua negara akan ditekankan pada sektor pertanian, layanan kesehatan, industri bahari dan perlindungan pantai, serta ekonomi sirkular, demikian penjelasan Kedubes Belanda di Jakarta yang diterima ANTARA, Senin.
Dalam kunjungan kenegaraan empat hari yang akan diawali dengan penghormatan kepada para pahlawan Perang Kemerdekaan RI (1945-1949) di TMP Kalibata dan sambutan resmi di Istana Bogor itu, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima akan didampingi Menlu Stef Blok.
Empat menteri Belanda lain juga turut dalam kunjungan ini bersama satu misi dagang guna menjajaki potensi kerja sama ekonomi kedua negara, khususnya di sektor pertanian, layanan kesehatan, industri bahari dan perlindungan pantai, serta ekonomi sirkular.
Mereka adalah Menteri Perdagangan dan Pembangunan Sigrid Kaag, Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Cora van Nieuwenhuizen, Menteri Kesehatan dan Olahraga Bruno Bruins, serta Menteri Pertanian, Lingkungan, dan Mutu Pangan Carola Schouten.
Baca juga: Raja dan Ratu Belanda kunjungi Kalteng pada Maret
Baca juga: Ratu Maxima harapkan keuangan inklusi Indonesia lebih terprogram
Pada hari pertama kunjungannya (10/3), setelah menghadiri agenda kenegaraan di Istana Bogor bersama Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta pertemuan delegasi kedua negara, Raja Willem-Alexander dan istri akan bertolak ke Pekuburan Menteng Pulo.
Di area pekuburan ini, sekitar 4.300 orang serdadu Belanda yang gugur dalam Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan RI dimakamkan.
Dari Menteng Pulo, keduanya melanjutkan kegiatan pada hari pertama kunjungannya ke Indonesia itu dengan mengunjungi pabrik coklat Pipiltin Cocoa yang berhasil mengembangkan pola kemitraan berkelanjutan dengan para petani di berbagai daerah di Indonesia.
Pada Selasa malam, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima bertemu para anggota misi dagang Belanda, dan menghadiri acara penandatanganan sejumlah nota perjanjian kerja sama antara pebisnis negaranya dan Indonesia.
Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sumut
Setelah merampungkan agenda kegiatannya di Jakarta dan Bogor, Raja dan Ratu Belanda dijadwalkan mengunjungi Yogyakarta pada 11 Maret, Kalimantan Tengah (12/3), dan Sumatera Utara (13/3).
Selama di Yogyakarta, sejumlah agenda terjadwal sudah menanti Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima. Di antaranya adalah bertemu Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat serta mengunjungi kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Candi Prambanan.
Di kota bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia ini, Raja Willem-Alexander dan istri akan mengikuti diskusi tentang peluang dan tantangan para pebisnis Belanda di Indonesia, serta mengunjungi satu kampung yang berhasil memanfaatkan Internet untuk pemberdayaan ekonomi warganya.
Selanjutnya pada 12 Maret, Raja dan Ratu Belanda ini melanjutkan kunjungannya ke Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah, untuk melihat dari dekat pusat penelitian konservasi lingkungan, manajemen air, reforestasi, dan pelestarian habitat orang utan.
Pada sore harinya, Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima juga dijadwalkan melihat dari dekat upaya perawatan sedikitnya 316 orang utan yang telah yatim, dan anak orang utan di Nyaru Menteng Orangutan Rescue Centre atau Pusat Penyelamatan Orangutan Nyaru Menteng.
Sementara itu, pada hari terakhir kunjungan kenegaraannya di Indonesia pada 13 Maret, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima bertolak ke Sumatera Utara untuk menikmati keindahan Danau Toba dan kekayaan budaya masyarakat Batak di Pulau Samosir.
Selain menyaksikan jejak warisan budaya dan sejarah Batak yang panjang, serta mendapatkan penjelasan tentang upaya pengembangan Danau Toba yang kini dijadikan salah satu lokasi baru pariwisata berkelanjutan Indonesia ini, keduanya juga dijadwalkan ke Kampus IT Del.
Selama di Institut Teknologi Del yang terletak di wilayah Desa Sitoluama, Kabupaten Toba Samosir, ini, Raja dan Ratu Belanda akan mendapatkan pemaparan tentang upaya perguruan tinggi itu mengembangkan pariwisata Danau Toba secara berkelanjutan.
Dari Kampus IT Del, perguruan tinggi daerah yang berkomitmen kuat dalam memerangi bahaya penangkapan ikan secara berlebihan di Danau Toba dan pencemaran air danau yang terbentuk akibat mega-erupsi itu, Raja dan Ratu Belanda berkesempatan mengunjungi Pulau Samosir.
Di pulau yang terletak di tengah danau terbesar di Indonesia itu, Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima akan mampir di Silima Lombu, desa ramah lingkungan di mana para petaninya mendukung pengembangan industri pariwisata berkelanjutan dan pertanian organik.
Baca juga: Ratu Belanda kunjungi warung Bakwan Malang
Baca juga: Bertemu Ratu Maxima, ini yang diharapkan Gojek
Kunjungan kenegaraan raja dan ratu Belanda atas undangan Presiden Joko Widodo ini difokusan pada penguatan kemitraan dan kerja sama bidang ekonomi, konservasi alam, budaya, sains, dan sejumlah sektor lain yang meneguhkan keterikatan erat kedua bangsa.
Kerja sama bidang ekonomi kedua negara akan ditekankan pada sektor pertanian, layanan kesehatan, industri bahari dan perlindungan pantai, serta ekonomi sirkular, demikian penjelasan Kedubes Belanda di Jakarta yang diterima ANTARA, Senin.
Dalam kunjungan kenegaraan empat hari yang akan diawali dengan penghormatan kepada para pahlawan Perang Kemerdekaan RI (1945-1949) di TMP Kalibata dan sambutan resmi di Istana Bogor itu, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima akan didampingi Menlu Stef Blok.
Empat menteri Belanda lain juga turut dalam kunjungan ini bersama satu misi dagang guna menjajaki potensi kerja sama ekonomi kedua negara, khususnya di sektor pertanian, layanan kesehatan, industri bahari dan perlindungan pantai, serta ekonomi sirkular.
Mereka adalah Menteri Perdagangan dan Pembangunan Sigrid Kaag, Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Cora van Nieuwenhuizen, Menteri Kesehatan dan Olahraga Bruno Bruins, serta Menteri Pertanian, Lingkungan, dan Mutu Pangan Carola Schouten.
Baca juga: Raja dan Ratu Belanda kunjungi Kalteng pada Maret
Baca juga: Ratu Maxima harapkan keuangan inklusi Indonesia lebih terprogram
Pada hari pertama kunjungannya (10/3), setelah menghadiri agenda kenegaraan di Istana Bogor bersama Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta pertemuan delegasi kedua negara, Raja Willem-Alexander dan istri akan bertolak ke Pekuburan Menteng Pulo.
Di area pekuburan ini, sekitar 4.300 orang serdadu Belanda yang gugur dalam Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan RI dimakamkan.
Dari Menteng Pulo, keduanya melanjutkan kegiatan pada hari pertama kunjungannya ke Indonesia itu dengan mengunjungi pabrik coklat Pipiltin Cocoa yang berhasil mengembangkan pola kemitraan berkelanjutan dengan para petani di berbagai daerah di Indonesia.
Pada Selasa malam, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima bertemu para anggota misi dagang Belanda, dan menghadiri acara penandatanganan sejumlah nota perjanjian kerja sama antara pebisnis negaranya dan Indonesia.
Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sumut
Setelah merampungkan agenda kegiatannya di Jakarta dan Bogor, Raja dan Ratu Belanda dijadwalkan mengunjungi Yogyakarta pada 11 Maret, Kalimantan Tengah (12/3), dan Sumatera Utara (13/3).
Selama di Yogyakarta, sejumlah agenda terjadwal sudah menanti Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima. Di antaranya adalah bertemu Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat serta mengunjungi kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Candi Prambanan.
Di kota bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia ini, Raja Willem-Alexander dan istri akan mengikuti diskusi tentang peluang dan tantangan para pebisnis Belanda di Indonesia, serta mengunjungi satu kampung yang berhasil memanfaatkan Internet untuk pemberdayaan ekonomi warganya.
Selanjutnya pada 12 Maret, Raja dan Ratu Belanda ini melanjutkan kunjungannya ke Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah, untuk melihat dari dekat pusat penelitian konservasi lingkungan, manajemen air, reforestasi, dan pelestarian habitat orang utan.
Pada sore harinya, Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima juga dijadwalkan melihat dari dekat upaya perawatan sedikitnya 316 orang utan yang telah yatim, dan anak orang utan di Nyaru Menteng Orangutan Rescue Centre atau Pusat Penyelamatan Orangutan Nyaru Menteng.
Sementara itu, pada hari terakhir kunjungan kenegaraannya di Indonesia pada 13 Maret, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima bertolak ke Sumatera Utara untuk menikmati keindahan Danau Toba dan kekayaan budaya masyarakat Batak di Pulau Samosir.
Selain menyaksikan jejak warisan budaya dan sejarah Batak yang panjang, serta mendapatkan penjelasan tentang upaya pengembangan Danau Toba yang kini dijadikan salah satu lokasi baru pariwisata berkelanjutan Indonesia ini, keduanya juga dijadwalkan ke Kampus IT Del.
Selama di Institut Teknologi Del yang terletak di wilayah Desa Sitoluama, Kabupaten Toba Samosir, ini, Raja dan Ratu Belanda akan mendapatkan pemaparan tentang upaya perguruan tinggi itu mengembangkan pariwisata Danau Toba secara berkelanjutan.
Dari Kampus IT Del, perguruan tinggi daerah yang berkomitmen kuat dalam memerangi bahaya penangkapan ikan secara berlebihan di Danau Toba dan pencemaran air danau yang terbentuk akibat mega-erupsi itu, Raja dan Ratu Belanda berkesempatan mengunjungi Pulau Samosir.
Di pulau yang terletak di tengah danau terbesar di Indonesia itu, Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima akan mampir di Silima Lombu, desa ramah lingkungan di mana para petaninya mendukung pengembangan industri pariwisata berkelanjutan dan pertanian organik.
Baca juga: Ratu Belanda kunjungi warung Bakwan Malang
Baca juga: Bertemu Ratu Maxima, ini yang diharapkan Gojek
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: