Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mengatakan selama satu setengah tahun bersama gubernur NTT Viktor B Laiskodat memimpin Provinsi NTT ia melihat bahwa 80 persen media-media di daerahnya sudah memberitakan sesuatu sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

"Hampir 80 persen lah media-media di NTT, khususnya di Kota Kupang, sudah menulis dan memberitakan informasi sesuai dengan fakta dan kenyataan di lapangan," katanya kepada ANTARA di Kupang, Senin.

Josef menyampaikan hal ini berkaitan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 yang jatuh pada Minggu (9/2) kemarin yang puncak acaranya dilakukan pada Sabtu (8/2) lalu.

"Secara garis besar saya memberikan apresiasi kepada pers di NTT yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan di provinsi ini sesuai dengan bidangnya," katanya.

Baca juga: Rahma Sarita ajak wartawan tetap solid dengan idealisme

Pers di NTT, kata orang nomor dua di NTT itu, sudah banyak memberitakan kelebihan dan kekurangan di NTT ini, bahkan berbagai pemberitaan di pelosok-pelosok daerah telah berhasil membuka mata pemerintah pusat untuk membantu wilayahnya.

Dia mengatakan banyak hal yang tidak diketahui oleh pemerintah pusat dan daerah khususnya, namun melalui pers pemerintah bisa tahu dan kemudian mulai membuat kebijakan-kebijakan yang dasarnya berdasar dari pemberitaan yang diberitakan oleh media-media.

Di sektor pariwisata, ujar dia, media-media mempunyai peran yang sangat penting, terkenalnya NTT, seperti kawasan wisata di Labuan Bajo, kawasan Taman Nasional Komodo, kemudian danau tiga warna Kelimutu di Ende tidak terlepas dari pemberitaan yang dilakukan oleh medai-media provinsi itu.

Baca juga: HPN 2020 toreh sejarah hadirkan banyak tokoh nasional dan duta besar

Baca juga: Dewan Pers: Insan pers harus berprestasi agar bertahan di era digital


Keberadaan media itu juga, katanya, sangat penting mengingat fungsi media adalah mengkritisi kinerja yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga pemerintah juga bisa memperbaiki apa yang sudah dilakukan.

"Bayangkan saja, jika tidak ada media di Indonesia atau di NTT tentunya ini akan membuat kita seperti katak di dalam tempurung," tambah dia.

Wagubpun berharap agar media-media masa di NTT tetap eksis dan membantu pemerintah untuk memberitakan berbagai program-program yang bisa membantu masyarakat dan mensejahterahkan masyarakat di provinsi itu.