Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap Warga Negara Asing (WNA) asal China berinisial XC yang dicurigai terinfeksi virus corona.
"Hasil laboratorium WNA China yang dicurigai terinfeksi virus corona belum keluar," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni di Cirebon, Minggu.
Enny mengatakan selama masih belum keluar hasil pemeriksaan laboratoriumnya maka WNA asal China yang berinisial XC akan terus diisolasi di RSD Gunung Jati Kota Cirebon.
Isolasi tersebut lanjut Enny, karena sudah menjadi prosedur dan juga untuk masa inkubasi virus corona yaitu selama 14 hari.
Baca juga: Pemkot Batam tempatkan petugas "profiling" penumpang hindari corona
"WNA masih kita isolasi, karena kami harus menunggu hasilnya terlebih dahulu, apakah positif atau negatif terinfeksi virus corona," ujarnya.
Enny menambahkan sampai saat ini empat orang WNA lainnya beserta masyarakat yang berlatih tari topeng dengan XC masih dalam keadaan sehat semua.
"Alhamdulillah semua yang ikut latihan bersama dan juga empat temannya sehat," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Kota Cirebon, merawat seorang Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari Provinsi Hubei, China berinisial XC, karena dicurigai terinfeksi virus corona.
WNA yang dicurigai atau dalam pengawasan terinfeksi virus corona tersebut datang ke RSD Gunung Jati pada Selasa (4/2) sekitar jam 11.00 WIB ditemani dua temannya serta seorang penerjemah.
Saat datang ke RSD Gunung Jati WNA itu mengalami demam, batuk, sakit tenggorokan, namun tidak sesak dan pada saat akan ke Indonesia yang bersangkutan juga mengalami demam tinggi.
Baca juga: RSD Gunung Jati rawat WNA asal China dicurigai terinfeksi virus corona
Dinkes Cirebon tunggu hasil lab WNA China dicurigai virus corona
9 Februari 2020 16:50 WIB
Tim medis saat menjaga ruang isolasi WNA China yang dicurigai terinfeksi virus corona di RSD Gunung Jati Kota Cirebon. (ANTARA/Ho Humas RSD Gunung Jati)
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: