RSIA Puri Bunda Bali layani 137 bayi tabung selama 2019
9 Februari 2020 13:20 WIB
Dokumentasi - Petugas medis memberikan ASI segar ke salah satu bayi kembar empat yang ditempatkan di inkubator. (ANTARA FOTO/Jojon)
Tabanan (ANTARA) - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Bunda Denpasar, Bali, melayani 137 permintaan program bayi tabung dari sejumlah pasangan suami istri selama tahun 2019 atau meningkat 42 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Angka permintaan pasangan suami istri untuk ikut dalam program bayi tabung pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 42 persen," kata Direktur PT Puri Bunda, Dr IB Semadi Putra Sp.OG dalam keterangan di Tabanan, Ahad.
Disela-sela peluncuran RSIA Puri Bunda (cabang) Kabupaten Tabanan Sabtu (8/2), ia menjelaskan pasien yang mengikuti program bayi tabung adalah pasangan yang mengalami kesulitan hamil. "Selama satu bulan, peserta akan melalui proses program bayi tabung dari mulai masa subur pada calon ibu," katanya.
Mengenai tingkat keberhasilan program bayi tabung ini, ia mengatakan RSIA Puri Bunda Tabanan siap membantu masyarakat dalam program bayi tabung bagi pasangan yang mempunyai masalah sulit memperoleh keturunan.
Baca juga: Ada risiko pada bayi kembar hasil IVF
Baca juga: Usia istri bisa jadi pertimbangan lakukan program bayi tabung
Baca juga: Persiapkan hal ini sebelum ikuti program bayi tabung
Terkait masalah persalinan yang tidak lancar, ia menyatakan hal itu dominan terjadi pada kalangan generasi muda saat ini, karena aktivitas mereka yang kurang melakukan gerakan dan olahraga ringan sehingga mengakibatkan struktur jalan lahir pada persalinan itu kurang dan napas pendek saat persalinan terjadi.
"Untuk ibu muda yang sedang mengalami masa kehamilan dianjurkan agar lebih melakukan gerakan-gerakan kecil agar nanti pada waktu persalinan dapat berjalan secara lancar," katanya.
Milenial malas gerak
Faktor keamanan dan keselamatan kesehatan merupakan hal penting bagi ibu yang hendak melakukan persalinan. "Generasi instan kebanyakan malas gerak, karena mereka sudah dimanjakan dengan teknologi yang serba mudah, untuk jalan kaki saja sudah malas," katanya.
Tahun 2018, RSIA Puri Bunda Denpasar membantu kelahiran bayi kembar empat dari hasil program bayi tabung (satu bayi kelamin laki dan tiga bayi perempuan) yang merupakan anak pasangan Putu Agra Ricna Sukarmawan (32) dan Luh Gede Irin Pradnyawati (29) asal Banjar Desa, Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Kelahiran bayi kembar empat itu melalui proses operasi di RSIA Puri Bunda yang ditangani tim medis profesional beranggotakan Prof Dr Made Wiryana SpAN (KIC), dr Ida Bagus Upadana Pemaron SpOG, dr I Wayan Artana Putra SpOG (K), dan dr Ida Bagus Semadi Putra SpOG.
Selain itu, dr I Wayan Dharma Artana SpA (K), dr Made Rini Suari MBiomed SpA (K), dr AA Ngurah Prayoga SpA, dr Made Sumiartini SpA, dr I Gede Budiarta SpAn-KMN, dr IB Krisna SpAn MKes, dan dr Novandi Kurniawan SpAn.*
Baca juga: Usia muda semakin berpotensi sukses jalankan program bayi tabung
Baca juga: Program bayi tabung pintar lebih mudah dan aman
Baca juga: Ingin tambah momongan, Astrid Tiar tak mau coba bayi tabung
"Angka permintaan pasangan suami istri untuk ikut dalam program bayi tabung pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 42 persen," kata Direktur PT Puri Bunda, Dr IB Semadi Putra Sp.OG dalam keterangan di Tabanan, Ahad.
Disela-sela peluncuran RSIA Puri Bunda (cabang) Kabupaten Tabanan Sabtu (8/2), ia menjelaskan pasien yang mengikuti program bayi tabung adalah pasangan yang mengalami kesulitan hamil. "Selama satu bulan, peserta akan melalui proses program bayi tabung dari mulai masa subur pada calon ibu," katanya.
Mengenai tingkat keberhasilan program bayi tabung ini, ia mengatakan RSIA Puri Bunda Tabanan siap membantu masyarakat dalam program bayi tabung bagi pasangan yang mempunyai masalah sulit memperoleh keturunan.
Baca juga: Ada risiko pada bayi kembar hasil IVF
Baca juga: Usia istri bisa jadi pertimbangan lakukan program bayi tabung
Baca juga: Persiapkan hal ini sebelum ikuti program bayi tabung
Terkait masalah persalinan yang tidak lancar, ia menyatakan hal itu dominan terjadi pada kalangan generasi muda saat ini, karena aktivitas mereka yang kurang melakukan gerakan dan olahraga ringan sehingga mengakibatkan struktur jalan lahir pada persalinan itu kurang dan napas pendek saat persalinan terjadi.
"Untuk ibu muda yang sedang mengalami masa kehamilan dianjurkan agar lebih melakukan gerakan-gerakan kecil agar nanti pada waktu persalinan dapat berjalan secara lancar," katanya.
Milenial malas gerak
Faktor keamanan dan keselamatan kesehatan merupakan hal penting bagi ibu yang hendak melakukan persalinan. "Generasi instan kebanyakan malas gerak, karena mereka sudah dimanjakan dengan teknologi yang serba mudah, untuk jalan kaki saja sudah malas," katanya.
Tahun 2018, RSIA Puri Bunda Denpasar membantu kelahiran bayi kembar empat dari hasil program bayi tabung (satu bayi kelamin laki dan tiga bayi perempuan) yang merupakan anak pasangan Putu Agra Ricna Sukarmawan (32) dan Luh Gede Irin Pradnyawati (29) asal Banjar Desa, Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Kelahiran bayi kembar empat itu melalui proses operasi di RSIA Puri Bunda yang ditangani tim medis profesional beranggotakan Prof Dr Made Wiryana SpAN (KIC), dr Ida Bagus Upadana Pemaron SpOG, dr I Wayan Artana Putra SpOG (K), dan dr Ida Bagus Semadi Putra SpOG.
Selain itu, dr I Wayan Dharma Artana SpA (K), dr Made Rini Suari MBiomed SpA (K), dr AA Ngurah Prayoga SpA, dr Made Sumiartini SpA, dr I Gede Budiarta SpAn-KMN, dr IB Krisna SpAn MKes, dan dr Novandi Kurniawan SpAn.*
Baca juga: Usia muda semakin berpotensi sukses jalankan program bayi tabung
Baca juga: Program bayi tabung pintar lebih mudah dan aman
Baca juga: Ingin tambah momongan, Astrid Tiar tak mau coba bayi tabung
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: