Moeldoko titipkan 20.000 masker untuk WNI di Hong Kong
8 Februari 2020 10:36 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyerahkan secara simbolis 20 ribu masker untuk warga negara Indonesia di Hong Kong melalui organisasi Aku Indonesia yang diwakili Nur Meliani. ANTARA/Kantor Staf Kepresidenan/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menitipkan 20.000 masker untuk WNI di Hong Kong melalui seorang WNI yang sedang pulang dari Hong Kong bernama Nur Meliani sebagai upaya membantu menekan risiko terpapar wabah virus corona.
"Kita coba membantu saudara kita di Hong Kong. Perhatian dari kita akan sangat berarti bagi mereka," kata Moeldoko melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Tercatat hingga kini, setidaknya 24 orang di Hong Kong terkena virus corona, satu di antaranya meninggal.
Fakta tersebut, menjadikan Hong Kong salah satu negara yang penduduknya berisiko tinggi terpapar wabah itu. Setidaknya, terdapat 200 ribu warga Indonesia tinggal di wilayah tersebut.
Untuk itu, Moeldoko menitipkan 20 ribu masker kepada Nur Meliani, warga Indonesia di Hong Kong yang sedang pulang ke Tanah Air.
Ia menyerahkan bantuan masker dari Kantor Staf Presiden (KSP) itu kepada Meliani di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (7/2).
Baca juga: KSP nyatakan belum ada kasus positif corona di Tanah Air
Moeldoko berharap, masyarakat Indonesia juga bisa tergerak untuk memperhatikan saudara-saudaranya di luar negeri yang berisiko terpapar wabah tersebut.
Ia mengatakan pemberian bantuan masker sebagai wujud kehadiran pemerintah untuk memberikan solusi bagi seluruh warganya di mana pun berada.
Pemerintah saat ini telah melakukan berbagai langkah nyata untuk menghadapi penyebaran virus corona dan dampaknya.
“Kemarin saya pimpin rapat koordinasi yang dihadiri beberapa menteri, hasilnya adalah menunjuk KSP sebagai pusat informasi terpadu penanganan corona di Indonesia," ujarnya.
Meliani, perwakilan organisasi Aku Indonesia di Hong Kong, saat dihubungi pada Sabtu, menjelaskan pertemuan dengan Moeldoko membahas kondisi terakhir WNI di Hong Kong terkait dengan wabah corona.
Baca juga: Kimia Farma: Semua stok masker N95 habis karena akan diambil BNPB
Ia mengatakan masker dan cairan pembersih tangan menjadi kebutuhan mendesak saat ini.
"Kami sangat kekurangan masker kesehatan, walau pun sudah ada bantuan dari berbagai lembaga, namun jumlahnya masih kurang mencukupi," ujar dia.
Aku Indonesia merupakan aliansi kebangsaan gabungan dari beberapa organisasi pekerja migran di Hong Kong.
Saat ini, warga negara Indonesia di Hong Kong mayoritas menjadi pekerja migran dan penduduk tetap. Selain itu, ada juga pelajar dan mereka yang sedang melakukan kunjungan sementara waktu.
Ketersediaan masker di Hong Kong dan Macau langka sejak merebaknya virus corona yang berasal dari China. Padahal masker salah satu cara paling efektif saat ini untuk menghentikan penularan virus corona.
Virus Corona dikabarkan telah menyebar di 21 negara dalam tempo kurang dari sebulan. Berbagai langkah pencegahan dan penanganan pun dilakukan demi menghindari jumlah korban yang lebih banyak, salah satu cara pencegahan yang paling mudah dengan pemakaian masker.
Baca juga: KJRI Hong Kong-BUMN bagikan masker kepada WNI
Baca juga: PMI siap kirim 70 ribu masker ke Natuna dan Hong Kong
"Kita coba membantu saudara kita di Hong Kong. Perhatian dari kita akan sangat berarti bagi mereka," kata Moeldoko melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Tercatat hingga kini, setidaknya 24 orang di Hong Kong terkena virus corona, satu di antaranya meninggal.
Fakta tersebut, menjadikan Hong Kong salah satu negara yang penduduknya berisiko tinggi terpapar wabah itu. Setidaknya, terdapat 200 ribu warga Indonesia tinggal di wilayah tersebut.
Untuk itu, Moeldoko menitipkan 20 ribu masker kepada Nur Meliani, warga Indonesia di Hong Kong yang sedang pulang ke Tanah Air.
Ia menyerahkan bantuan masker dari Kantor Staf Presiden (KSP) itu kepada Meliani di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (7/2).
Baca juga: KSP nyatakan belum ada kasus positif corona di Tanah Air
Moeldoko berharap, masyarakat Indonesia juga bisa tergerak untuk memperhatikan saudara-saudaranya di luar negeri yang berisiko terpapar wabah tersebut.
Ia mengatakan pemberian bantuan masker sebagai wujud kehadiran pemerintah untuk memberikan solusi bagi seluruh warganya di mana pun berada.
Pemerintah saat ini telah melakukan berbagai langkah nyata untuk menghadapi penyebaran virus corona dan dampaknya.
“Kemarin saya pimpin rapat koordinasi yang dihadiri beberapa menteri, hasilnya adalah menunjuk KSP sebagai pusat informasi terpadu penanganan corona di Indonesia," ujarnya.
Meliani, perwakilan organisasi Aku Indonesia di Hong Kong, saat dihubungi pada Sabtu, menjelaskan pertemuan dengan Moeldoko membahas kondisi terakhir WNI di Hong Kong terkait dengan wabah corona.
Baca juga: Kimia Farma: Semua stok masker N95 habis karena akan diambil BNPB
Ia mengatakan masker dan cairan pembersih tangan menjadi kebutuhan mendesak saat ini.
"Kami sangat kekurangan masker kesehatan, walau pun sudah ada bantuan dari berbagai lembaga, namun jumlahnya masih kurang mencukupi," ujar dia.
Aku Indonesia merupakan aliansi kebangsaan gabungan dari beberapa organisasi pekerja migran di Hong Kong.
Saat ini, warga negara Indonesia di Hong Kong mayoritas menjadi pekerja migran dan penduduk tetap. Selain itu, ada juga pelajar dan mereka yang sedang melakukan kunjungan sementara waktu.
Ketersediaan masker di Hong Kong dan Macau langka sejak merebaknya virus corona yang berasal dari China. Padahal masker salah satu cara paling efektif saat ini untuk menghentikan penularan virus corona.
Virus Corona dikabarkan telah menyebar di 21 negara dalam tempo kurang dari sebulan. Berbagai langkah pencegahan dan penanganan pun dilakukan demi menghindari jumlah korban yang lebih banyak, salah satu cara pencegahan yang paling mudah dengan pemakaian masker.
Baca juga: KJRI Hong Kong-BUMN bagikan masker kepada WNI
Baca juga: PMI siap kirim 70 ribu masker ke Natuna dan Hong Kong
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: