Kemenperin: Industri galangan kapal bernilai strategis
7 Februari 2020 19:55 WIB
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto (dua dari kiri, batik merah) meninjau teknologi baru Kapal Ferry Ro-Ro Cargo 1.395 GT KMP New Rose yang dibangun galangan kapal PT Afta Tehnik Mandiri di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/2/2020). ANTARA/Dokumentasi Biro Humas Kementerian Perindustrian
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian menyebutkan industri perkapalan atau galangan kapal di dalam negeri memiliki nilai strategis bagi pertumbuhan roda perekonomian nasional.
Pemerintah telah menempatkan sektor maritim sebagai salah satu sektor yang mendapatkan prioritas dalam pembangunan nasional, yang diprediksi akan membawa dampak positif terhadap upaya peningkatan daya saing pada industri perkapalan atau galangan kapal di dalam negeri.
“Industri perkapalan atau galangan kapal merupakan sektor yang strategis dan mempunyai peran vital bagi roda perekonomian nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemenperin pacu industri perkapalan topang sektor migas
Eko menyampaikan hal itu saat mewakili Menteri Perindustrian pada peresmian kapal feri ro-ro kargo berkapasitas 1.395 GT "KMP New Rose" yang dibangun galangan kapal PT Afta Tehnik Mandiri di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kemenperin memberikan apresiasi kepada Afta Tehnik Mandiri yang mampu memenuhi kebutuhan armada kapal yang berkualitas bagi kelancaran angkutan penumpang maupun distribusi logistik untuk mendukung program tol laut yang dicanangkan pemerintah.
Selain itu, diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja yang dapat menyerap sumber daya manusia (SDM) serta menumbuhkan kekuatan dalam pengembangan industri perkapalan nasional.
“Ini salah satu kapal yang dibuat oleh para tenaga kerja lokal. Jadi, merupakan sebuah karya anak bangsa," ungkap Kepala BPSDMI. Penyelesaian pembangunan KMP New Rose memakan waktu sekitar 1,5 tahun dengan melibatkan 40 pekerja.
KMP New Rose didesain dan dibangun untuk menyempurnakan kebutuhan yang belum ada di armada perusahaan yang dimiliki sebelumnya.
“Di kapal baru ini sudah dilengkapi teknologi baru guna memenuhi solusi dari kekurangan yang ada di kapal lainnya, yang sebelumnya diimpor dari Jepang. Saat ini lebih mudah melakukan manuver, yang teknologinya sebagian dibuat di dalam negeri,” terangnya.
Bahkan, mayoritas bahan baku atau komponen yang diserap KMP New Rose berasal dari industri dalam negeri, seperti penggunaan baja hasil produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Jadi, tingkat kandungan dalam negerinya cukup tinggi, yang didukung oleh industri komponen tier 2 dan tier 3,” imbuhnya.
Guna lebih meningkatkan daya saing industri perkapalan nasional, Kemenperin telah mendorong melalui program peningkatan kompetensi SDM di sektor tersebut.
“Kami memfasilitasi pemberian pelatihan dan sertifikasinya untuk meningkatkan kemampuan mereka, sehingga kapasitas industrinya ikut terdongkrak sekaligus dapat memacu perekonomian setempat hingga nasional,” paparnya.
Baca juga: Dibuat di Batam, PTK tambah satu kapal milik
Baca juga: Kapasitas industri galangan kapal dipacu naik tiga kali lipat
Pemerintah telah menempatkan sektor maritim sebagai salah satu sektor yang mendapatkan prioritas dalam pembangunan nasional, yang diprediksi akan membawa dampak positif terhadap upaya peningkatan daya saing pada industri perkapalan atau galangan kapal di dalam negeri.
“Industri perkapalan atau galangan kapal merupakan sektor yang strategis dan mempunyai peran vital bagi roda perekonomian nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemenperin pacu industri perkapalan topang sektor migas
Eko menyampaikan hal itu saat mewakili Menteri Perindustrian pada peresmian kapal feri ro-ro kargo berkapasitas 1.395 GT "KMP New Rose" yang dibangun galangan kapal PT Afta Tehnik Mandiri di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kemenperin memberikan apresiasi kepada Afta Tehnik Mandiri yang mampu memenuhi kebutuhan armada kapal yang berkualitas bagi kelancaran angkutan penumpang maupun distribusi logistik untuk mendukung program tol laut yang dicanangkan pemerintah.
Selain itu, diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja yang dapat menyerap sumber daya manusia (SDM) serta menumbuhkan kekuatan dalam pengembangan industri perkapalan nasional.
“Ini salah satu kapal yang dibuat oleh para tenaga kerja lokal. Jadi, merupakan sebuah karya anak bangsa," ungkap Kepala BPSDMI. Penyelesaian pembangunan KMP New Rose memakan waktu sekitar 1,5 tahun dengan melibatkan 40 pekerja.
KMP New Rose didesain dan dibangun untuk menyempurnakan kebutuhan yang belum ada di armada perusahaan yang dimiliki sebelumnya.
“Di kapal baru ini sudah dilengkapi teknologi baru guna memenuhi solusi dari kekurangan yang ada di kapal lainnya, yang sebelumnya diimpor dari Jepang. Saat ini lebih mudah melakukan manuver, yang teknologinya sebagian dibuat di dalam negeri,” terangnya.
Bahkan, mayoritas bahan baku atau komponen yang diserap KMP New Rose berasal dari industri dalam negeri, seperti penggunaan baja hasil produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Jadi, tingkat kandungan dalam negerinya cukup tinggi, yang didukung oleh industri komponen tier 2 dan tier 3,” imbuhnya.
Guna lebih meningkatkan daya saing industri perkapalan nasional, Kemenperin telah mendorong melalui program peningkatan kompetensi SDM di sektor tersebut.
“Kami memfasilitasi pemberian pelatihan dan sertifikasinya untuk meningkatkan kemampuan mereka, sehingga kapasitas industrinya ikut terdongkrak sekaligus dapat memacu perekonomian setempat hingga nasional,” paparnya.
Baca juga: Dibuat di Batam, PTK tambah satu kapal milik
Baca juga: Kapasitas industri galangan kapal dipacu naik tiga kali lipat
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: