Anti Hoax
Cek fakta: Benarkah WHO serukan isolasi China terkait virus corona baru?
7 Februari 2020 19:33 WIB
Seorang pria memakai masker saat menumpang kereta subway di Kota Beijing, China, Selasa (21/1/2020). Wabah virus corona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menyebar di China dan mencapai tiga negara Asia lainnya disebut-sebut bisa menular dari manusia ke manusia. Hal itu diungkapkan ilmuwan pemerintah China jelang pertemuan darurat yang akan digelar oleh World Health Organization (WHO). ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/wsj.
Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah artikel dari situs berita eramuslim.com berjudul "Darurat Corona, WHO Serukan Dunia Isolasi Cina" menjadi viral sebagai bahan diskusi warganet di berbagai media sosial.
Berita yang dipublikasikan pada 31 Januari 2020 itu mencantumkan komentar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip Kantor Berita Reuters. "WHO tidak merekomendasikan dan benar-benar menentang untuk melakukan perjalanan atau perdagangan dengan China," demikian isi kutipan Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam media itu.
Disamping mencatumkan kutipan, eramuslim.com juga menulis, "Selain mengumumkan darurat corona, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus juga meminta semua negara tidak membiarkan warganya melakukan perjalanan ke China. Termasuk untuk urusan dagang".
Benarkah WHO menyerukan semua negara untuk melakukan isolasi terhadap China terkait wabah virus corona baru?
Penejelasan:
Berita yang dikutip oleh situs tersebut adalah berita Reuters berjudul "WHO declares China virus outbreak an international emergency."
Berita tersebut diterbitkan pada 31 Januari 2020 setelah WHO mendeklarasikan epidemik coronavirus baru dinyatakan sebagai darurat internasional.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan keputusan darurat internasional itu menyusul sidang komisi darurat, sebuah panel para ahli independen dengan meningkatnya bukti penyebaran virus ke 18 negara.
Deklarasi tersebut, menurut Tedros, bukan pemungutan suara tidak percaya kepada China, melainkan bentuk kekhawatiran terhadap penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah.
Dalam berita tersebut tidak ditemukan pernyataan Tedros Adhanom Ghebreyesus yang meminta negara-negara di dunia untuk mengisolasi China.
WHO justru menyatakan mereka tidak merekomendasikan adanya pembatasan perjalanan ataupun perdagangan dengan China.
Paragraf ke-11 artikel Reuters itu menyebut Tedros memberikan pujian kepada China atas tindakan cepat mereka untuk membatasi penyebaran wabah, selain menegaskan WHO menentang segala pembatasan perdagangan atau perjalanan.
Klaim: WHO serukan isolasi China terkiat virus corona baru
Rating: Salah/Disinformasi
Cek fakta: Inilah 56 hoaks terkait virus corona
Cek fakta: Benarkah 40 ribu TKA China di Morowali jalani karantina terkait corona?
Berita yang dipublikasikan pada 31 Januari 2020 itu mencantumkan komentar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip Kantor Berita Reuters. "WHO tidak merekomendasikan dan benar-benar menentang untuk melakukan perjalanan atau perdagangan dengan China," demikian isi kutipan Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam media itu.
Disamping mencatumkan kutipan, eramuslim.com juga menulis, "Selain mengumumkan darurat corona, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus juga meminta semua negara tidak membiarkan warganya melakukan perjalanan ke China. Termasuk untuk urusan dagang".
Benarkah WHO menyerukan semua negara untuk melakukan isolasi terhadap China terkait wabah virus corona baru?
Penejelasan:
Berita yang dikutip oleh situs tersebut adalah berita Reuters berjudul "WHO declares China virus outbreak an international emergency."
Berita tersebut diterbitkan pada 31 Januari 2020 setelah WHO mendeklarasikan epidemik coronavirus baru dinyatakan sebagai darurat internasional.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan keputusan darurat internasional itu menyusul sidang komisi darurat, sebuah panel para ahli independen dengan meningkatnya bukti penyebaran virus ke 18 negara.
Deklarasi tersebut, menurut Tedros, bukan pemungutan suara tidak percaya kepada China, melainkan bentuk kekhawatiran terhadap penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah.
Dalam berita tersebut tidak ditemukan pernyataan Tedros Adhanom Ghebreyesus yang meminta negara-negara di dunia untuk mengisolasi China.
WHO justru menyatakan mereka tidak merekomendasikan adanya pembatasan perjalanan ataupun perdagangan dengan China.
Paragraf ke-11 artikel Reuters itu menyebut Tedros memberikan pujian kepada China atas tindakan cepat mereka untuk membatasi penyebaran wabah, selain menegaskan WHO menentang segala pembatasan perdagangan atau perjalanan.
Klaim: WHO serukan isolasi China terkiat virus corona baru
Rating: Salah/Disinformasi
Cek fakta: Inilah 56 hoaks terkait virus corona
Cek fakta: Benarkah 40 ribu TKA China di Morowali jalani karantina terkait corona?
Pewarta: Tim JACX dan Kominfo
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: