IHSG akhir pekan menguat, namun belum tembus 6.000
7 Februari 2020 17:42 WIB
Dokumentasi - Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp.
Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup menguat namun belum berhasil menembus level psikologis 6.000.
IHSG menguat 12,46 poin atau 0,21 persen ke posisi 5.999,61. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,3 poin atau 0,13 persen menjadi 977.
"Pelaku pasar mengapresiasi kinerja positif data cadangan devisa RI yang meningkat," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Jumat.
Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa Indonesia pada Januari 2020 mencapai 131,7 miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan Desember 2019 sebesar 129,2 miliar dolar AS.
Dibuka menguat , IHSG banyak menghabiskan waktu di zona hijau sampai penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, enam sektor meningkat di mana sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 1,23 persen, diikuti sektor perdagangan dan sektor properti masing-masing 0,62 persen dan 0,33 persen
Sedangkan empat sektor terkoreksi di mana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 1,07 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor manufaktur masing-masing minus 0,41 persen dan minus 0,22 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp40,08 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 365.745 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,29 miliar lembar saham senilai Rp5,6 triliun. Sebanyak 169 saham naik, 184 saham menurun, dan 170 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia Jumat sore antara lain indeks Nikkei melemah 45,6 poin atau 0,19 persen ke 23.828, indeks Hang Seng melemah 89,4 poin atau 0,33 persen ke 27.404,3, dan indeks Straits Times melemah 50,07 poin atau 1,55 persen ke 3.181,48.
Baca juga: Cadangan devisa Indonesia Januari 2020 naik jadi 131,7 miliar dolar
Baca juga: Analis: IHSG dan rupiah trennya positif, meski ekonomi tumbuh 5 persen
IHSG menguat 12,46 poin atau 0,21 persen ke posisi 5.999,61. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,3 poin atau 0,13 persen menjadi 977.
"Pelaku pasar mengapresiasi kinerja positif data cadangan devisa RI yang meningkat," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Jumat.
Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa Indonesia pada Januari 2020 mencapai 131,7 miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan Desember 2019 sebesar 129,2 miliar dolar AS.
Dibuka menguat , IHSG banyak menghabiskan waktu di zona hijau sampai penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, enam sektor meningkat di mana sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 1,23 persen, diikuti sektor perdagangan dan sektor properti masing-masing 0,62 persen dan 0,33 persen
Sedangkan empat sektor terkoreksi di mana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 1,07 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor manufaktur masing-masing minus 0,41 persen dan minus 0,22 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp40,08 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 365.745 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,29 miliar lembar saham senilai Rp5,6 triliun. Sebanyak 169 saham naik, 184 saham menurun, dan 170 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia Jumat sore antara lain indeks Nikkei melemah 45,6 poin atau 0,19 persen ke 23.828, indeks Hang Seng melemah 89,4 poin atau 0,33 persen ke 27.404,3, dan indeks Straits Times melemah 50,07 poin atau 1,55 persen ke 3.181,48.
Baca juga: Cadangan devisa Indonesia Januari 2020 naik jadi 131,7 miliar dolar
Baca juga: Analis: IHSG dan rupiah trennya positif, meski ekonomi tumbuh 5 persen
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: