Kendari (ANTARA) - Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap sampel pasien berinisial MW (22) yang diisolasi di RSUP Bahteramas, Kendari, Sulawesi Tenggara karena diduga terpapar virus corona, dinyatakan negatif terkena virus tersebut.

Pelaksana Tugas Direktur Utama RS Bahteramas Kendari Sjarif Subijakto di Kendari, Jumat, mengatakan pasien tersebut dinyatakan sembuh dan tidak terjangkit novel coronavirus (2019-Ncov) sesuai hasil uji laboratorium Kementerian Kesehatan RI.

"Pemeriksaan laboratorium pasien diduga corona yang dari Korea Selatan sudah ada hasilnya, alhamdulillah negatif. Jadi pasien bisa dipulangkan dari isolasi," katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usapan tenggorok dari pasien tersebut yang dilakukan di laboratorium Kementerian Kesehatan RI, kata dia, MW dinyatakan hanya mengidap bronkitis kronis dan bukan terjangkit virus corona.

"Hasil diagnosis pasien bronkitis kronis saja. Untuk pasien ini secara khusus penjelasannya adalah sudah ada bronkitis kronis dari foto rontgennya, kemudian mengalami ISPA akut yang menyebabkan demam dan flu," kata dia.

Baca juga: Ilmuwan China identifikasi trenggiling kemungkinan inang virus corona

Oleh karena hasil pemeriksaan menyatakan bahwa pasien negatif novel corona virus maka pasien akan segera dipulangkan ke rumahnya pada Sabtu (8/2/20).

"Sudah sehat beberapa hari yang lalu. Malah sudah selalu minta pulang. Tapi karena menunggu hasil lab dikirim ya ditahan dulu," katanya.

Sjarif mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir lagi soal isu terduga corona.

Ia juga meminta masyarakat tetap waspada tetapi tidak panik.

Seorang warga Jalan Kijang, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara berinisial MW (22) diisolasi di Rumah Sakit Bahteramas, Senin (3/2). Ia dirawat di tempat itu lantaran mengalami demam dengan suhu tubuh 39,7 derajat Celcius setelah pulang dari perjalanan di Korea Selatan.

Baca juga: Dinkes pastikan tidak ada warga Cilacap yang positif virus corona
Baca juga: KSP resmi buka Pusat Informasi Terpadu Penanganan Virus Corona