Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Puluhan rumah warga yang berada di dua kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur di wilayah setempat sejak Kamis (6/2) sore hingga malam hari.

"Hujan yang mengguyur selama beberapa jam di Jember menyebakan puluhan rumah warga di Kecamatan Kaliwates dan Ajung terendam air setinggi 10 cm hingga 60 cm," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember M. Rofiq di Jember, Jumat.

Menurutnya hujan deras di Kecamatan Kaliwates menyebabkan saluran irigasi yang ada di daerah setempat meluap di lingkungan Merapa, Kelurahan Sempursari, hingga menyebabkan banjir setinggi 60 cm dan menggenangi rumah warga setinggi 30 cm.

"Rumah yang terendam banjir tersebut berada di RT 02, RW 07 Kelurahan Sempursari dengan jumlah 40 kepala keluarga atau 139 jiwa, di antaranya ada 11 balita dan 15 warga lanjut usia (lansia)," tuturnya.

Desa lainnya di Kecamatan Kaliwates juga terdampak banjir dengan rumah warga yang tergenang sebanyak 12 KK atau 47 jiwa, sehingga Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD langsung menuju ke lokasi untuk penanganan awal bencana tersebut.

Sementara di Kecamatan Ajung, banjir yang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan setempat hingga menyebabkan air sungai meluap ke permukiman warga menimpa 10 kepala keluarga yang berada di Dusun Krajan, Desa Ajung dengan ketinggian 10 cm hingga 25 cm.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana banjir tersebut dan petugas BPBD Jember sudah datang ke lokasi dan melakukan asessment pada Kamis (6/2) malam hingga Jumat dini hari," katanya.

Rofiq mengatakan BPBD Jember memberikan bantuan berupa paket bahan pokok dan keperluan bayi, kemudian memberikan bantuan alat kebersihan untuk Mushalla Al-Barokah, dan pendistribusian air bersih karena sumur warga keruh terkena luapan air sungai.

"Hari ini BPBD Jember masih melanjutkan asessment dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir akibat luapan sungai dan saluran irigasi," ujarnya.

Menurut dia, data rumah warga yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut masih dinamis, sehingga tidak menutup kemungkinan data itu berkembang di lapangan.