Jawa Barat bakal kembangkan 5 destinasi wisata bekas tambang
6 Februari 2020 23:46 WIB
Dokumentasi - Suasana di kawasan tambang batu kapur yang digunakan sebagai bahan baku semen di Bukit Karang Putih, Indarung, Padang, Sumatera Barat. Dengan beroperasinya pabrik baru Indarung VI yang memiliki kapasitas produksi mencapai 3 juta ton, PT Semen Padang memproyeksikan kenaikan produksi semen tahun depan sebesar 12,59 persen dan klinker (bahan baku semen) mencapai 31,76 persen guna memenuhi permintaan semen dalam negeri tahun depan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/Dok/pri.
Bandung (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat saat ini sedang menggarap konsep dan gagasan lima destinasi wisata yang lahannya merupakan bekas tambang, program ini diberikan nama Destinasi Wisata Pasca-Tambang.
Kepala Bidang Pertambangan Dinas ESDM Jawa Barat Tubagus Nugraha pada acara Japri di Gedung Sate, Kamis, menuturkan lima Destinasi Wisata Pasca-Tambang tersebut pertama Citeureup, Kabupaten Bogor (eks Indocement).
"Yang kedua di Sukabumi itu yang PT Holcim, yang ketiga di Cimangkok Cianjur, yang keempat di Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, dan yang terakhir atau kelima di Argasunya Kota Cirebon. Itu yang sedang kita kerjakan," kata Bagus, sapaan Tubagus.
Baca juga: Ridwan Kamil: Pariwisata adalah bisnis kebahagiaan, ini alasannya
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang menyusun perencanaan dan pengelolaan kelima Destinasi Wisata Pasca-Tambang tersebut.
"Jadi sekarang pengalihan status lahan tambang ke lahan publik. Kalau ada kejadian kecelakaan di lima lokasi itu, maka itu kecelakaan tambang walaupun bukan tambang lagi atau sudah jadi tempat wisata. Makanya harus diurus alih status lahannya," kata dia.
Selain itu, lanjut Bagus, pihaknya juga akan menyusun desain untuk wisata pasca-tambang tersebut.
"Kemudian kita bikin landscaping untuk desain dan mencari optimalisasi pilihan-pilihan pasca-tambang mau jadi apa," kata dia.
Baca juga: Jawa Barat raih penghargaan destinasi wisata halal terfavorit
Dia mengatakan kesepakatan dengan pemilik lahan juga menjadi bagian lain yang harus diperhatikan dalam rencana wisata pasca-tambang tersebut.
"Seperti di Argasunya itu ada 28 hektare lahannya dan ini masyarakat gali pasir dari dulu di sana. Maka kita akan rehabilitasi mereka untuk jadi ekowisata," kata dia.
"Kemudian di sana juga nanti akan ada kerja sama dengan dunia pendidikan untuk penelitian hortikultur tanaman, pengembangan endemik tanaman dan hewan di sana, tempat wisata dan lain-lain," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan meskipun belum ditetapkan menjadi destinasi wisata pasca-tambang warga banyak yang berkunjung ke lokasi tersebut.
"Seperti yang di Sukabumi, itu pengunjungnya bisa sampai 7.000 pengunjung," kata dia.
Baca juga: Bahlil undang Jumeirah investasi di tiga destinasi wisata Indonesia
Baca juga: Wapres pimpin rapat pengembangan Lima Destinasi Super Prioritas
Kepala Bidang Pertambangan Dinas ESDM Jawa Barat Tubagus Nugraha pada acara Japri di Gedung Sate, Kamis, menuturkan lima Destinasi Wisata Pasca-Tambang tersebut pertama Citeureup, Kabupaten Bogor (eks Indocement).
"Yang kedua di Sukabumi itu yang PT Holcim, yang ketiga di Cimangkok Cianjur, yang keempat di Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, dan yang terakhir atau kelima di Argasunya Kota Cirebon. Itu yang sedang kita kerjakan," kata Bagus, sapaan Tubagus.
Baca juga: Ridwan Kamil: Pariwisata adalah bisnis kebahagiaan, ini alasannya
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang menyusun perencanaan dan pengelolaan kelima Destinasi Wisata Pasca-Tambang tersebut.
"Jadi sekarang pengalihan status lahan tambang ke lahan publik. Kalau ada kejadian kecelakaan di lima lokasi itu, maka itu kecelakaan tambang walaupun bukan tambang lagi atau sudah jadi tempat wisata. Makanya harus diurus alih status lahannya," kata dia.
Selain itu, lanjut Bagus, pihaknya juga akan menyusun desain untuk wisata pasca-tambang tersebut.
"Kemudian kita bikin landscaping untuk desain dan mencari optimalisasi pilihan-pilihan pasca-tambang mau jadi apa," kata dia.
Baca juga: Jawa Barat raih penghargaan destinasi wisata halal terfavorit
Dia mengatakan kesepakatan dengan pemilik lahan juga menjadi bagian lain yang harus diperhatikan dalam rencana wisata pasca-tambang tersebut.
"Seperti di Argasunya itu ada 28 hektare lahannya dan ini masyarakat gali pasir dari dulu di sana. Maka kita akan rehabilitasi mereka untuk jadi ekowisata," kata dia.
"Kemudian di sana juga nanti akan ada kerja sama dengan dunia pendidikan untuk penelitian hortikultur tanaman, pengembangan endemik tanaman dan hewan di sana, tempat wisata dan lain-lain," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan meskipun belum ditetapkan menjadi destinasi wisata pasca-tambang warga banyak yang berkunjung ke lokasi tersebut.
"Seperti yang di Sukabumi, itu pengunjungnya bisa sampai 7.000 pengunjung," kata dia.
Baca juga: Bahlil undang Jumeirah investasi di tiga destinasi wisata Indonesia
Baca juga: Wapres pimpin rapat pengembangan Lima Destinasi Super Prioritas
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: