Jakarta (ANTARA) - Batik Air, maskapai full service Lion Air Group, membidik penerbangan ke kawasan Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan sebagai upaya untuk memperluas pasar.
"China juga market yang bagus, tapi karena masih ada masalah virus ini (corona) jadi stop dulu," kata CEO Batik Air Captain Achmad Luthfie ditemui dalam perkenalan pesawat Airbus A320 Neo di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis.
Pihaknya telah mengajukan permintaan lewat Kementerian Luar Negeri untuk rute tujuan baru ke negara-negara tersebut.
Khusus untuk rute ke China, kata dia, pihaknya telah mendapatkan slot penerbangan ke "Negeri Panda" itu sebelum mewabahnya Virus Corona.
Luthfie juga menyebut langkah untuk menambah rute baru merupakan upaya maskapai untuk mengembangkan bisnis ke depan, selain untuk memenuhi tingginya minat pasar ke rute Asia Timur.
"Korea juga sedang disenangi karena K-Popnya," imbuhnya.
Batik Air, lanjut Luthfie, juga fokus untuk membuka rute baru ke luar negeri. Pada Maret 2020, Batik Air berencana untuk terbang ke Vietnam dan tengah mengajukan izin untuk penerbangan ke Manila (Filipina) serta menambah rute baru di Australia.
"Kalau lancar semua, mungkin ada sekitar 10 kota baru untuk rute internasional kami hingga akhir tahun ini," katanya.
Rencananya, untuk rute-rute internasional baru itu, maskapai akan menggunakan pesawat Airbus A320, serta Airbus A321 yang akan datang menyusul hingga akhir tahun ini.
Baca juga: Batik Air datangkan lima pesawat Airbus A320 Neo hingga akhir 2020
Batik Air bidik penerbangan ke Asia Timur, termasuk Korea
6 Februari 2020 17:14 WIB
Pesawat Airbus A320 Neo pertama Batik Air. (ANTARA/Ade Irma Junida)
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: