Makassar (ANTARA) - Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menyerahkan bantuan berupa alat penyaring air siap minum kepada lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan.

Dekan FTI UMI Makassar Dr Zakir Sabhara di Makassar, Kamis, mengatakan, penyerahan bantuan penyaring air siap minum itu agar bisa digunakan untuk warga yang membutuhkan.

"Alat penyaring air siap minum ini dirakit oleh mahasiswa dan sudah dilakukan pengujian serta penelitian. Semua bahan dibeli terpisah dan dirakit untuk lebih menyempurnakan alatnya," katanya.

Zakir mengatakan alat penyaring air siap minum yang diserahkan ke ACT Sulsel sebanyak satu unit dengan kapasitas 200 liter per jamnya.

Alat penyaring ini juga ada di FTI UMI dan digunakan untuk kegiatan harian. Para peneliti profesional dari FTI UMI menjamin alat penyaring air siap minum tersebut telah melalui proses dan air yang dihasilkan menyegarkan dan sehat.

Rencananya, alat penyaring air siap minum ini nantinya akan digunakan dan ditempatkan di Masjid Al Markaz Al Islami saat bulan Ramadhan 1441 Hijriah.

"Alatnya nanti akan digunakan perdana di Masjid Al Markaz Al Islami saat bulan Ramadhan untuk membantu masyarakat yang akan berbuka puasa dan shalat tarawih," katanya.

Setelah penggunaan selama sebulan penuh di Masjid Al Markaz Al Islami itu, kata Zakri Sabhara, alat itu akan dirancang ulang dalam bentuk "mobile" (bergerak) agar bisa digunakan di daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih atau ketika ada bencana.

Marketing Komunikasi ACT Sulsel Mustafa Mathar menyampaikan terima kasihnya kepada FTI UMI Makassar yang telah memberikan bantuan alat penyaring air siap minum untuk digunakan oleh orang banyak.

Bantuan tersebut nantinya akan mulai digunakan pada bulan Ramadhan untuk memenuhi kebutuhan air siap minum dalam jumlah banyak di masjid kebanggaan warga Makassar tersebut.

"FTI UMI salah satu lembaga mitra kami yang banyak memberikan bantuan, baik dalam bentuk materi, sukarelawan maupun lainnya. FTI UMI selalu hadir dalam setiap kegiatan kemanusiaan," demikian Mustafa Mathar.