Jakarta (ANTARA) -- Indonesian Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) terus berupaya mendorong terciptanya kesetaraan gender di lingkungan kerja. Salah satunya adalah dengan menerapkan GEARS (Gender Equality Assesment Results and Strategies) di sejumlah perusahaan di Indonesia mulai tahun ini.

Direktur Eksekutif IBCWE Maya Juwita mengatakan, selain di Indonesia, GEARS juga mulai diimplementasikan di Filipina, Vietnam, dan Myanmar.

"Langkah ini diharapkan akan memberikan gambaran komparatif bagaimana kondisi kesetaraan gender di perusahaan di keempat negara," ungkapnya.

Hasil asesmen ini, lanjutnya, akan menjadi dasar penentuan peta jalan yang mengarahkan perusahaan pada kondisi kerja berbasis kesetaraan gender.

"Hal ini tentunya untuk mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja serta berkomitmen dan berkontribusi kepada pemberdayaan ekonomi perempuan," tambahnya.

Proses pengembangan GEARS dilakukan pada tahun lalu bersama pemerintah Australia. GEARS mengadaptasi cara kerja The Workplace Gender Equality Agency (WEGEA) saat melakukan asesmen kesetaraan gender di sektor non-publik di Australia. WEGEA merupakan lembaga yang didirikan pemerintah Australia yang bertugas menegakkan undang-undang kesetaraan gender di dunia kerja tahun 2012 (the Workplace Gender Equality Act 2012).

Kebijakan tersebut menegaskan bahwa setiap sektor non-publik yang memiliki tenaga kerja sejumlah minimal 100 orang harus melaporkan kondisi kesetaraan gender di perusahaan secara tahunan kepada pemerintah Australia.

Didirikan pada 2015, IBCWE terus berupaya menggalang kerja sama dengan Pemerintah, Organisasi Non-Pemerintah, media, dan komunitas di berbagai lapisan masyarakat, untuk mengatasi tantangan yang menghambat kontribusi perempuan dalam pemberdayaan ekonomi khususnya di sektor privat.

"Asesmen kesetaraan gender menjadi langkah konkrit perusahaan yang menununjukkan bagaimanaPerusahaan telah menjadi bagian dari Generasi Kesetaraan yang menyadari hak-hak perempuan," tukasnya.