Putin puji dan siap bantu langkah-langkah China tangani virus corona
6 Februari 2020 09:36 WIB
Petugas medis dengan pakaian pelindung mengangkat pasien isolasi dari sebuah ambulans saat seluruh negeri dilanda wabah virus korona tipe baru, di Chengdu, provinsi Sichuan, China, Minggu (2/2/2020). cnsphoto via REUTERS/wsj/djo (REUTERS/STRINGER)
Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin memuji dan siap membantu langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah China dalam menangani wabah virus corona, demikian kantor berita Xinhua melaporkan lewat lamannya.
Dalam upacara penerimaan surat-surat kepercayaan duta besar dari 23 negara, termasuk China, yang berlangsung Rabu di Kremlin, Moskow, Putin mengatakan China tengah mengambil langkah-langkah yang kuat dan menentukan untuk memerangi virus corona tipe baru.
"China dan kita semua dihadapkan pada bahaya penyebaran infeksi virus corona," tambah Putin.
Presiden Rusia itu juga menyatakan kesediaannya untuk memberikan semua jenis bantuan kepada rakyat China yang sedang berjuang mengatasi wabah viruscorona.
Sementara itu, seperti dilaporkan Reuters, Rusia memiliki perbatasan darat 4.300 km (2.670 mil) dengan China dan pekan lalu melaporkan dua kasus pertama virus corona di Siberia. Keduanya melibatkan warga negara China.
Moskow telah membatasi penyeberangan perbatasan dari China, menangguhkan kereta penumpang langsung dan penerbangan komersial, kecuali untuk beberapa yang sedang dialihkan melalui terminal terpisah di bandara Moskow untuk membuat penyaringan penumpang lebih mudah.
Pemerintah juga telah memberikan wewenang kepada pihak berwenang untuk mendeportasi orang asing yang terjangkit virus ini.
"Kami sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penyebaran infeksi yang luas," kata Wakil Menteri Kesehatan Sergei Krayevoy, menurut kantor berita Interfax.
Virus ini telah membunuh lebih dari 420 orang dan menginfeksi lebih dari 20.000, hampir semua di China, meskipun kasus telah dicatat di 23 negara dan wilayah lain, dan ada dua kematian di Hong Kong dan Filipina.
Dua pesawat militer Rusia dijadwalkan membantu mengevakuasi 130 orang Rusia yang berada di episentrum wabah di provinsi Hubei China, kata para pejabat.
Pihak berwenang sedang menyiapkan daerah karantina di wilayah Tyumen di Siberia, tempat mereka yang dievakuasi akan ditahan selama 14 hari, kata Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova.
Badan pengawas kesehatan konsumen Rusia telah mengatakan kepada orang-orang untuk mengenakan masker medis pada transportasi umum dan untuk menggantinya secara teratur, tetapi pihak berwenang di Rusia Timur Jauh mengatakan lonjakan permintaan masker yang tiba-tiba mengancam kelangkaan.
"Jangan membeli banyak masker medis," tulis pemerintah wilayah Primorsk di media sosial, menambahkan bahwa pengiriman masker besar berikutnya tidak diharapkan sampai 14 Februari.
Baca juga: Hubei kembali laporkan 70 kematian baru virus corona
Baca juga: 1.020 orang sembuh dari corona, China berterima kasih kepada Indonesia
Dalam upacara penerimaan surat-surat kepercayaan duta besar dari 23 negara, termasuk China, yang berlangsung Rabu di Kremlin, Moskow, Putin mengatakan China tengah mengambil langkah-langkah yang kuat dan menentukan untuk memerangi virus corona tipe baru.
"China dan kita semua dihadapkan pada bahaya penyebaran infeksi virus corona," tambah Putin.
Presiden Rusia itu juga menyatakan kesediaannya untuk memberikan semua jenis bantuan kepada rakyat China yang sedang berjuang mengatasi wabah viruscorona.
Sementara itu, seperti dilaporkan Reuters, Rusia memiliki perbatasan darat 4.300 km (2.670 mil) dengan China dan pekan lalu melaporkan dua kasus pertama virus corona di Siberia. Keduanya melibatkan warga negara China.
Moskow telah membatasi penyeberangan perbatasan dari China, menangguhkan kereta penumpang langsung dan penerbangan komersial, kecuali untuk beberapa yang sedang dialihkan melalui terminal terpisah di bandara Moskow untuk membuat penyaringan penumpang lebih mudah.
Pemerintah juga telah memberikan wewenang kepada pihak berwenang untuk mendeportasi orang asing yang terjangkit virus ini.
"Kami sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penyebaran infeksi yang luas," kata Wakil Menteri Kesehatan Sergei Krayevoy, menurut kantor berita Interfax.
Virus ini telah membunuh lebih dari 420 orang dan menginfeksi lebih dari 20.000, hampir semua di China, meskipun kasus telah dicatat di 23 negara dan wilayah lain, dan ada dua kematian di Hong Kong dan Filipina.
Dua pesawat militer Rusia dijadwalkan membantu mengevakuasi 130 orang Rusia yang berada di episentrum wabah di provinsi Hubei China, kata para pejabat.
Pihak berwenang sedang menyiapkan daerah karantina di wilayah Tyumen di Siberia, tempat mereka yang dievakuasi akan ditahan selama 14 hari, kata Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova.
Badan pengawas kesehatan konsumen Rusia telah mengatakan kepada orang-orang untuk mengenakan masker medis pada transportasi umum dan untuk menggantinya secara teratur, tetapi pihak berwenang di Rusia Timur Jauh mengatakan lonjakan permintaan masker yang tiba-tiba mengancam kelangkaan.
"Jangan membeli banyak masker medis," tulis pemerintah wilayah Primorsk di media sosial, menambahkan bahwa pengiriman masker besar berikutnya tidak diharapkan sampai 14 Februari.
Baca juga: Hubei kembali laporkan 70 kematian baru virus corona
Baca juga: 1.020 orang sembuh dari corona, China berterima kasih kepada Indonesia
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: