"Kondisi pendidikan di perbatasan masih memprihatinkan, jadi tidak heran jika masih banyak anak-anak perbatasan sekolah ke Malaysia," kata Wakil Ketua I Komite III DPD RI, Evi Apita Maya, saat berkunjung ke Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu.
Dikatakan Evi, kondisi pendidikan di daerah perbatasan merupakan tantangan bagi pemerintah daerah dan pemerintah pusat, sehingga itu perlu disampaikan kepada menteri terkait.
Baca juga: Komputer untuk PKBM Mustika di perbatasan Indonesia-Malaysia
"Dulu Malaysia belajar ke kita, namun sekarang justru ada anak - anak kita di perbatasan lebih memilih sekolah ke Malaysia, memang itu tantangan tersendiri bagi pemerintah bagaimana agar sarana dan prasarana pendidikan di perbatasan menjadi perhatian serius," tegas Evi.
Disampaikan Evi, pihaknya akan menyampaikan kondisi tersebut ke Menteri Pendidikan yang akan dibahas dalam rapat kerja.
Baca juga: Warga perbatasan hibahkan lahan demi pendidikan anak-anaknya
" Apa yang menjadi aspirasi daerah salah satunya Kapuas Hulu akan kami sampaikan kepada Menteri, tentu kami akan dorong akan ada perhatian khusus terhadap dunia pendidikan di daerah perbatasan," ucap dia.
Secara umum kata Evi, Komite III DPD RI sangat mendukung kebijakan Menteri Pendidikan terkait penghapusan ujian nasional yang akan mulai dilaksanakan tahun ini.
Baca juga: Satgas Yonif 713/ST gelar pendidikan keaksaraan di perbatasan
Baca juga: Penyelenggaraan pendidikan di perbatasan Wondama masih tertinggal