Warga Tebet Timur diminta mulai bawa kantong belanja ramah lingkungan
4 Februari 2020 21:54 WIB
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji menyosialisasikan penggunaan kantong belanja ramah lingkungan di wilayah Tebet Timur, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020) (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengarahkan agar warga Tebet Timur mulai mengkampanyekan gerakan membawa kantong belanja ramah lingkungan ke pasar dalam rangka mengurangi penggunaan kantong plastik.
Hal ini disampaikan Isnawa saat menghadiri sosialisasi pengurangan sampah kantong plastik di Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Selasa.
"Saya sebetulnya ingin Pemkot Jaksel, Tebet Timur dan Tebet Barat bisa memberikan contoh kepada warga lain di Jakarta Selatan mungkin di DKI Jakarta bahwa warga di Tebet Timur dan Barat sudah mulai terbiasa membawa kantong belanja ramah lingkungan," kata Isnawa.
Gerakan membawa kantong belanja ramah lingkungan dari rumah ke pasar adalah salah satu strategi Pemkot Jakarta Selatan dalam rangka mengurangi sampah plastik di Jakarta Selatan terutama di pasar-pasar.
Baca juga: Pasar tradisional DKI bebas kantong plastik mulai Juli 2020
Upaya ini untuk mendukung Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang larangan penggunaan kantong plastik di pasar rakyat, swalayan dan pertokoan.
Peraturan ini akan efektif mulai Juli 2020, dalam rangka itu Pemkot Jakarta Selatan mempersiapkan diri untuk membangun kesadaran masyarakat membiasakan membawa kantong belanja ramah lingkungan.
Menurut Isnawa, mengandalkan peran pedagang dan pembeli di pasar untuk mengurangi penggunaan kantong plastik belum optimal, sehingga perlu peran serta pemangku kepentingan lainnya dalam hal ini lurah, camat, RT, RW ketua Lembaga Komunikasi Masyarakat (LKM) di wilayah.
"Kenapa begitu, karena pembelinya adalah warga yang ada di RT, RW itu, pembelinya adalah warga di sekitar pasar-pasar itu, jadi saya rasa kalau kita mulai mengkampanyekan dari rumah membawa kantong belanja ramah lingkungan itu lebih efektif," kata Isnawa.
Baca juga: Anies Baswedan apresiasi Forum Ustadzah dukung kurangi plastik
Isnawa menilai langkah ini lebih efektif ketimbang meminta peran lebih besar penjual untuk tidak menjual kantong plastik di pasar-pasar.
"Sederhananya silahkan warga belanja ke pasar-pasar sudah membawa kantong belanja ramah lingkungan di taruh di mobil, di jok motor atau di taruh di tasnya sehingga pasar tidak lagi mengkonsumsi kantong plastik," kata Isnawa.
Isnawa menambahkan, masyarakat bisa menggunakan kantong belanja ramah lingkungan berbagai macam model dan bahan, seperti terbuat dari tikar, kain dan lain sebagainya, seperti yang pernah digunakan oleh orang tua tempo dulu.
Baca juga: Jaksel berdayakan RT dan RW untuk kurangi sampah plastik
"Desainnya bermacam-macam bisa terbuat dari tikar kain dan lain-lain, pada dasarnya itu pernah kita lakukan dulu pada saat kita kecil orang tua kita sudah melakukan hal yang sama, kita ingin mengupayakan hal itu sekarang," kata Isnawa.
Hal ini disampaikan Isnawa saat menghadiri sosialisasi pengurangan sampah kantong plastik di Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Selasa.
"Saya sebetulnya ingin Pemkot Jaksel, Tebet Timur dan Tebet Barat bisa memberikan contoh kepada warga lain di Jakarta Selatan mungkin di DKI Jakarta bahwa warga di Tebet Timur dan Barat sudah mulai terbiasa membawa kantong belanja ramah lingkungan," kata Isnawa.
Gerakan membawa kantong belanja ramah lingkungan dari rumah ke pasar adalah salah satu strategi Pemkot Jakarta Selatan dalam rangka mengurangi sampah plastik di Jakarta Selatan terutama di pasar-pasar.
Baca juga: Pasar tradisional DKI bebas kantong plastik mulai Juli 2020
Upaya ini untuk mendukung Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang larangan penggunaan kantong plastik di pasar rakyat, swalayan dan pertokoan.
Peraturan ini akan efektif mulai Juli 2020, dalam rangka itu Pemkot Jakarta Selatan mempersiapkan diri untuk membangun kesadaran masyarakat membiasakan membawa kantong belanja ramah lingkungan.
Menurut Isnawa, mengandalkan peran pedagang dan pembeli di pasar untuk mengurangi penggunaan kantong plastik belum optimal, sehingga perlu peran serta pemangku kepentingan lainnya dalam hal ini lurah, camat, RT, RW ketua Lembaga Komunikasi Masyarakat (LKM) di wilayah.
"Kenapa begitu, karena pembelinya adalah warga yang ada di RT, RW itu, pembelinya adalah warga di sekitar pasar-pasar itu, jadi saya rasa kalau kita mulai mengkampanyekan dari rumah membawa kantong belanja ramah lingkungan itu lebih efektif," kata Isnawa.
Baca juga: Anies Baswedan apresiasi Forum Ustadzah dukung kurangi plastik
Isnawa menilai langkah ini lebih efektif ketimbang meminta peran lebih besar penjual untuk tidak menjual kantong plastik di pasar-pasar.
"Sederhananya silahkan warga belanja ke pasar-pasar sudah membawa kantong belanja ramah lingkungan di taruh di mobil, di jok motor atau di taruh di tasnya sehingga pasar tidak lagi mengkonsumsi kantong plastik," kata Isnawa.
Isnawa menambahkan, masyarakat bisa menggunakan kantong belanja ramah lingkungan berbagai macam model dan bahan, seperti terbuat dari tikar, kain dan lain sebagainya, seperti yang pernah digunakan oleh orang tua tempo dulu.
Baca juga: Jaksel berdayakan RT dan RW untuk kurangi sampah plastik
"Desainnya bermacam-macam bisa terbuat dari tikar kain dan lain-lain, pada dasarnya itu pernah kita lakukan dulu pada saat kita kecil orang tua kita sudah melakukan hal yang sama, kita ingin mengupayakan hal itu sekarang," kata Isnawa.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: