Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo, M.PH mengatakan peringatan hari kanker sedunia merupakan momentum yang tepat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Momentum yang tepat untuk berperilaku hidup sehat, mengonsumsi makanan yang sehat, rutin olah raga, tidak merokok dan lain sebagainya," katanya di Purwokerto, Selasa.
Dia juga mengingatkan mengenai pentingnya melakukan deteksi dini kanker.
"Deteksi dini kanker itu sangat penting untuk dilakukan, agar lebih cepat mendapatkan penanganan medis," katanya dan menambahkan bahwa pemerintah perlu terus meningkatkan sosialisasi mengenai perilaku hidup sehat kepada masyarakat.
"Dengan meningkatkan sosialisasi mengenai pola hidup sehat diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya.
Selain itu, pemerintah juga perlu terus meningkatkan sosialisasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penyakit kanker.
"Dengan demikian diharapkan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker juga makin meningkat," katanya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto mengatakan kanker merupakan penyakit yang masuk kategori tidak diketahui penyebabnya atau 'unknown disease'.
"Banyak teori di dunia mengatakan karena inflamasi atau peradangan. Inflamasi itu bisa dipacu oleh apa saja," katanya.
Teori tersebut, katanya, menyebutkan bahwa inflamasi bisa dipacu oleh infeksi, polusi dan sebagainya. Untuk polusi hal itu bisa datang dari luar maupun dalam pikiran manusia.
Terkait peringatan hari kanker dunia, ia mengatakan adanya poliklinik terpadu penanganan kanker di RSCM merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penyakit berbahaya tersebut.
Akademisi: peringatan hari kanker momentum terapkan PHBS
4 Februari 2020 20:57 WIB
Ilustrasi pita merah muda, sebagai simbol untuk waspada pada kanker payudara. (Shutterstock)
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: