Harga bawang putih di Solo terus meroket
4 Februari 2020 18:04 WIB
Salah satu pedagang bawang putih di Pasar Legi. Harga bawang putih terus meroket seiring dengan dihentikannya pengiriman dari China. ANTARA/Mohammad Ayudha
Solo (ANTARA) - Harga bawang putih di Kota Solo terus meroket seiring dengan dihentikannya pengiriman komoditas tersebut dari China akibat merebaknya virus Corona.
"Sekarang bawang putih kating harga jualnya Rp57.000-60.000/kg, kalau kemarin masih Rp55.000/kg," kata salah satu distributor bawang putih di Pasar Legi Warsini di Solo, Selasa.
Ia mengatakan sebelum adanya kenaikan tersebut harga bawang putih di angka Rp46.000/kg. Untuk lonjakan harga sendiri terjadi pada tiga hari terakhir ini.
"Kalau dari informasi yang saya terima ya karena ada virus Corona ini, jadi impor distop dulu. Tetapi sampai sekarang konsumen masih banyak yang beli karena kan memang bawang putih merupakan bahan pokok untuk memasak," katanya.
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan komoditas lain seperti bawang merah, untuk bawang putih ini lebih cepat habisnya. Oleh karena itu, meskipun ada kenaikan harga, para pedagang mengaku tidak khawatir dengan penurunan penjualan.
"Memang konsumen jadi mengurangi pembelian, seperti jika biasanya dia membeli 10 kg, sekarang jadi hanya beli 3 kg. Saya pun jualnya dalam satu hari biasanya bisa sampai 5 kuintal untuk saat ini hanya 2 kuintal," katanya.
Ia mengakui ada penurunan pasokan dari gudang akibat terbatasnya stok. Jika biasanya Warsini bisa memperoleh 150-160 kuintal, untuk saat ini turun menjadi 120 kuintal.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta mencatat komoditas bawang putih menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Solo seiring dengan peningkatan harga yang terjadi beberapa hari terakhir.
"Bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen. Kalau inflasi di Kota Solo pada bulan Januari 2020 sebesar 0,14 persen," kata Kepala BPS Kota Surakarta Totok Tavirijanto.
Ia mengatakan kenaikan harga bawang putih tersebut tidak lepas dari masih bergantungnya kebutuhan dalam negeri terhadap bawang putih impor.
"Pasokan bawang putih kita kan impor dari Tiongkok, di sisi lain negara tersebut sedang terkena wabah virus Corona. Jadi stok bawang putih menipis karena ada pembatasan impor ini," katanya.
Baca juga: Bawang putih China di Pasar Induk Kramat Jati Rp42.000 per kilogram
Baca juga: Kementan siapkan alternatif impor bawang putih selain dari China
Baca juga: Mentan: Pasokan bawang putih cukup meski pemerintah hentikan impor
"Sekarang bawang putih kating harga jualnya Rp57.000-60.000/kg, kalau kemarin masih Rp55.000/kg," kata salah satu distributor bawang putih di Pasar Legi Warsini di Solo, Selasa.
Ia mengatakan sebelum adanya kenaikan tersebut harga bawang putih di angka Rp46.000/kg. Untuk lonjakan harga sendiri terjadi pada tiga hari terakhir ini.
"Kalau dari informasi yang saya terima ya karena ada virus Corona ini, jadi impor distop dulu. Tetapi sampai sekarang konsumen masih banyak yang beli karena kan memang bawang putih merupakan bahan pokok untuk memasak," katanya.
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan komoditas lain seperti bawang merah, untuk bawang putih ini lebih cepat habisnya. Oleh karena itu, meskipun ada kenaikan harga, para pedagang mengaku tidak khawatir dengan penurunan penjualan.
"Memang konsumen jadi mengurangi pembelian, seperti jika biasanya dia membeli 10 kg, sekarang jadi hanya beli 3 kg. Saya pun jualnya dalam satu hari biasanya bisa sampai 5 kuintal untuk saat ini hanya 2 kuintal," katanya.
Ia mengakui ada penurunan pasokan dari gudang akibat terbatasnya stok. Jika biasanya Warsini bisa memperoleh 150-160 kuintal, untuk saat ini turun menjadi 120 kuintal.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta mencatat komoditas bawang putih menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Solo seiring dengan peningkatan harga yang terjadi beberapa hari terakhir.
"Bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen. Kalau inflasi di Kota Solo pada bulan Januari 2020 sebesar 0,14 persen," kata Kepala BPS Kota Surakarta Totok Tavirijanto.
Ia mengatakan kenaikan harga bawang putih tersebut tidak lepas dari masih bergantungnya kebutuhan dalam negeri terhadap bawang putih impor.
"Pasokan bawang putih kita kan impor dari Tiongkok, di sisi lain negara tersebut sedang terkena wabah virus Corona. Jadi stok bawang putih menipis karena ada pembatasan impor ini," katanya.
Baca juga: Bawang putih China di Pasar Induk Kramat Jati Rp42.000 per kilogram
Baca juga: Kementan siapkan alternatif impor bawang putih selain dari China
Baca juga: Mentan: Pasokan bawang putih cukup meski pemerintah hentikan impor
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: