Anggota DPR RI: Pelajar miliki peran penting bagi masa depan bangsa
4 Februari 2020 17:10 WIB
Anggota DPR RI Siti Mukaromah berdialog dengan salah seorang siswi saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMK Ma'arif NU 2 Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (4-2-2020). ANTARA/HO-Tim Siti Mukaromah
Banyumas (ANTARA) - Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI Siti Mukaromah mengatakan pelajar memiliki peran penting dalam menentukan masa depan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dahulu saat saya menimba ilmu di sini, nama sekolahnya masih SMA Diponegoro Karanglewas, saya lulus tahun 1991, dan sekarang sudah berubah nama menjadi SMK Ma'arif NU 2 Karanglewas," kata Siti Mukaromah saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMK Ma'arif NU 2 Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Ia mengaku senang dan bangga menjadi bagian dari SMK Ma'arif NU 2 Karanglewas dan bisa kembali lagi untuk melaksanakan tugas sebagai anggota DPR RI/MPR RI dalam rangka menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan.
Menurut dia, Indonesia bisa maju serta berdaulat dan merdeka dalam arti yang sebenarnya jika Indonesia bisa konsiten terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Anggota DPR ajak pemuda amalkan empat pilar kebangsaan
Baca juga: Agustina Wilujeng: Milenial harus selalu diingatkan tentang Pancasila
"Pentingnya peran siswa atau pelajar bagi bangsa Indonesia tidak bisa dianggap remeh karena kita bisa merdeka, salah satunya berkat perjuangan para pemuda pahlawan bangsa yang dahulu bahu-membahu berjuang demi NKRI," katanya.
Perempuan yang akrab disapa Erma itu mengatakan bahwa pelajar sudah seharusnya kritis dan aktif terhadap semua hal karena tonggak estafet pemerintahan serta masa depan bangsa Indonesia ada di tangan mereka.
Menurut dia, pelajar merupakan agen pembaruan (agent of change) yang menentukan masa depan bangsa.
"Bagaimana negara ini tergantung para pemudanya," katanya.
Ia mengatakan bahwa pelajar tidak boleh antipolitik karena bagaimanapun juga semua keputusan pemerintah adalah bergantung pada keputusan politik.
Narasumber lainnya, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof. Hibnu Nugroho mengatakan bahwa Empat Pilar Kebangsan sangat penting sekali bagi keberlanjutan NKRI.
"Jangan sampai Empat Pilar Kebangsaan itu runtuh. Runtuh satu, runtuh dua, itu akan membuat negara Indonesia tidak stabil, bahkan bisa mengalami kehancuran," kata dia yang juga Guru Besar Ilmu Hukum Unsoed Purwokerto.
Baca juga: Anggota DPR RI ajak masyarakat menerima kemajemukan bangsa
Baca juga: MPR sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada pelajar di Kudus
Dalam Empat Pilar Kebangsaan, kata dia, juga menerangkan bahwa pelajar jangan sampai terjerumus dengan narkoba dan pergaulan bebas karena hal itu akan merusak diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
"Sebagai pelajar, kita harus menanamkan rasa bela negara sehingga mudah untuk menanamkan nilai-nilai cinta Tanah Air dan diharapkan nilai-nilai tersebut akan berbuah menjadi perilaku sehari-hari yang mencerminkan cinta Tanah Air," katanya.
Ia mengharapkan melalui bela negara akan terbangun generasi yang memiliki karakter disiplin, optimisme tinggi, kerja sama, dan kepemimpinan yang sudah barang tentu menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
"Penting bagi kita semua untuk menanamkan nilai cinta Tanah Air sejak dini, artinya kita membangun rasa nasionalisme dan kebangsaan di generasi muda. Ini menjadi upaya konkret untuk menentukan sikap dalam konteks mempertahankan Pancasila dan keutuhan NKRI," katanya.
Baca juga: Jazilul: MPR hadapi tantangan tumbuhkan semangat kebangsaan
"Dahulu saat saya menimba ilmu di sini, nama sekolahnya masih SMA Diponegoro Karanglewas, saya lulus tahun 1991, dan sekarang sudah berubah nama menjadi SMK Ma'arif NU 2 Karanglewas," kata Siti Mukaromah saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMK Ma'arif NU 2 Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Ia mengaku senang dan bangga menjadi bagian dari SMK Ma'arif NU 2 Karanglewas dan bisa kembali lagi untuk melaksanakan tugas sebagai anggota DPR RI/MPR RI dalam rangka menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan.
Menurut dia, Indonesia bisa maju serta berdaulat dan merdeka dalam arti yang sebenarnya jika Indonesia bisa konsiten terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Anggota DPR ajak pemuda amalkan empat pilar kebangsaan
Baca juga: Agustina Wilujeng: Milenial harus selalu diingatkan tentang Pancasila
"Pentingnya peran siswa atau pelajar bagi bangsa Indonesia tidak bisa dianggap remeh karena kita bisa merdeka, salah satunya berkat perjuangan para pemuda pahlawan bangsa yang dahulu bahu-membahu berjuang demi NKRI," katanya.
Perempuan yang akrab disapa Erma itu mengatakan bahwa pelajar sudah seharusnya kritis dan aktif terhadap semua hal karena tonggak estafet pemerintahan serta masa depan bangsa Indonesia ada di tangan mereka.
Menurut dia, pelajar merupakan agen pembaruan (agent of change) yang menentukan masa depan bangsa.
"Bagaimana negara ini tergantung para pemudanya," katanya.
Ia mengatakan bahwa pelajar tidak boleh antipolitik karena bagaimanapun juga semua keputusan pemerintah adalah bergantung pada keputusan politik.
Narasumber lainnya, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof. Hibnu Nugroho mengatakan bahwa Empat Pilar Kebangsan sangat penting sekali bagi keberlanjutan NKRI.
"Jangan sampai Empat Pilar Kebangsaan itu runtuh. Runtuh satu, runtuh dua, itu akan membuat negara Indonesia tidak stabil, bahkan bisa mengalami kehancuran," kata dia yang juga Guru Besar Ilmu Hukum Unsoed Purwokerto.
Baca juga: Anggota DPR RI ajak masyarakat menerima kemajemukan bangsa
Baca juga: MPR sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada pelajar di Kudus
Dalam Empat Pilar Kebangsaan, kata dia, juga menerangkan bahwa pelajar jangan sampai terjerumus dengan narkoba dan pergaulan bebas karena hal itu akan merusak diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
"Sebagai pelajar, kita harus menanamkan rasa bela negara sehingga mudah untuk menanamkan nilai-nilai cinta Tanah Air dan diharapkan nilai-nilai tersebut akan berbuah menjadi perilaku sehari-hari yang mencerminkan cinta Tanah Air," katanya.
Ia mengharapkan melalui bela negara akan terbangun generasi yang memiliki karakter disiplin, optimisme tinggi, kerja sama, dan kepemimpinan yang sudah barang tentu menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
"Penting bagi kita semua untuk menanamkan nilai cinta Tanah Air sejak dini, artinya kita membangun rasa nasionalisme dan kebangsaan di generasi muda. Ini menjadi upaya konkret untuk menentukan sikap dalam konteks mempertahankan Pancasila dan keutuhan NKRI," katanya.
Baca juga: Jazilul: MPR hadapi tantangan tumbuhkan semangat kebangsaan
Pewarta: Sumarwoto
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: