Dinkes: Tiga warga Barito Timur Kalteng masuk karantina di Natuna
4 Februari 2020 07:49 WIB
Petugas medis menyemprotkan cairan desinfektan pada warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 orang WNI dari Wuhan, China, tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna, Kepri untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona. (ANTARA FOTO/Kementerian Luar Negeri RI/aww.
Tamiang Layang, Kalteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyatakan ada tiga warga Barito Timur dari sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China dan saat ini menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
"Mereka saat ini dievakuasi dari Wuhan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Batik Air dan saat ini mengikuti karantina di Natuna. Mereka masuk karantina selama 12 hari di Natuna Riau. Setelahnya baru dikembalikan kepada pihak keluarga," kata Kepala Dinkes Barito Timur dr Simon Biring di Tamiang Layang, Ibu Kota Kabupaten Barito Timur, Selasa.
Menurut dia, saat ini tim dari Dinkes Barito Timur turun berkoordinasi dengan pihak keluarga. Dalam data tercatat, dua orang warga Desa Hayaping, Kecamatan Awang dan satu orang warga Desa Bentot, Kecamatan Patangkep Tutui.
Evakuasi terhadap WNI dilakukan karena merebaknya virus corona baru di "Negeri Tirai Bambu" itu yang bahkan sudah menyebar ke banyak negara. Evakuasi menjadi pilihan pemerintah untuk melindungi agar WNI terhindar dari virus mematikan tersebut.
Dinkes Barito Timur berupaya semaksimal mungkin melakukan antisipasi kemungkinan masuknya virus corona baru ke daerah itu.
Simon menjelaskan langkah awal yang dilakukan yakni pemesanan masker untuk masyarakat dan pakaian khusus untuk tenaga medis. Selain itu penyiapan ruang isolasi pada RSUD Tamiang Layang, sebagai ruang penanganan jika ada pasien pengidap corona.
Masyarakat diimbau tidak khawatir secara berlebihan terkait virus corona baru, sebab warga Barito Timur maupun WNI lainnya yang dipulangkan dicek kesehatan terlebih dahulu. Selain itu, dilakukan evakuasi dan masuk karantina untuk memastikan kesehatannya.
"Jika ada yang tertular virus corona, maka Pemerintah Cina akan melakukan perawatan hingga pasien sembuh. Setelah sembuh, baru bisa dipulangkan ke negara pasien," katanya.
Sebelum kembali ke kampung halaman para WNI juga harus mengikuti karantina hingga selesai. Jika negatif mengidap virus corona, baru akan dikembalikan ke keluarga, demikian Simon Biring.
Baca juga: RSUD Doris Sylvanus siap jadi rujukan pasien virus corona di Kalteng
Baca juga: Kesaksian: Mahasiswa Kalteng di China dalam kondisi sehat
Baca juga: Penanganan pasien "suspect" corona disiapkan di Kotawaringin Timur
"Mereka saat ini dievakuasi dari Wuhan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Batik Air dan saat ini mengikuti karantina di Natuna. Mereka masuk karantina selama 12 hari di Natuna Riau. Setelahnya baru dikembalikan kepada pihak keluarga," kata Kepala Dinkes Barito Timur dr Simon Biring di Tamiang Layang, Ibu Kota Kabupaten Barito Timur, Selasa.
Menurut dia, saat ini tim dari Dinkes Barito Timur turun berkoordinasi dengan pihak keluarga. Dalam data tercatat, dua orang warga Desa Hayaping, Kecamatan Awang dan satu orang warga Desa Bentot, Kecamatan Patangkep Tutui.
Evakuasi terhadap WNI dilakukan karena merebaknya virus corona baru di "Negeri Tirai Bambu" itu yang bahkan sudah menyebar ke banyak negara. Evakuasi menjadi pilihan pemerintah untuk melindungi agar WNI terhindar dari virus mematikan tersebut.
Dinkes Barito Timur berupaya semaksimal mungkin melakukan antisipasi kemungkinan masuknya virus corona baru ke daerah itu.
Simon menjelaskan langkah awal yang dilakukan yakni pemesanan masker untuk masyarakat dan pakaian khusus untuk tenaga medis. Selain itu penyiapan ruang isolasi pada RSUD Tamiang Layang, sebagai ruang penanganan jika ada pasien pengidap corona.
Masyarakat diimbau tidak khawatir secara berlebihan terkait virus corona baru, sebab warga Barito Timur maupun WNI lainnya yang dipulangkan dicek kesehatan terlebih dahulu. Selain itu, dilakukan evakuasi dan masuk karantina untuk memastikan kesehatannya.
"Jika ada yang tertular virus corona, maka Pemerintah Cina akan melakukan perawatan hingga pasien sembuh. Setelah sembuh, baru bisa dipulangkan ke negara pasien," katanya.
Sebelum kembali ke kampung halaman para WNI juga harus mengikuti karantina hingga selesai. Jika negatif mengidap virus corona, baru akan dikembalikan ke keluarga, demikian Simon Biring.
Baca juga: RSUD Doris Sylvanus siap jadi rujukan pasien virus corona di Kalteng
Baca juga: Kesaksian: Mahasiswa Kalteng di China dalam kondisi sehat
Baca juga: Penanganan pasien "suspect" corona disiapkan di Kotawaringin Timur
Pewarta: Kasriadi/Habibullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: